New Normal
Rumah Makan Kembali Dibuka di New Normal, Anton: Jualan Daging Ayam Kembali Normal
Saat pandemi melanda kota Manado, pemerintah langsung melakukan peraturan pembatasan
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Saat pandemi melanda kota Manado, pemerintah langsung melakukan peraturan pembatasan.
Namun, kini aktivitas memasuki era new normal, sudah ada sedikit kelonggaran untuk rumah makan dan pertokoan.
Asalkan harus mematuhi protokol kesehatan dan menyiapkan alat ukur suhu tubuh dan tempat cuci tangan.
Saat pandemi sangat mengganggu penjualan daging ayam, karena banyak rumah makan yang tutup saat pandemi tahun lalu.
Baca juga: Tingkatkan Kesiapan Pengamanan Perairan Sulut, Bakamla ZMTh Latihan Merakit Senjata
Salah satu penjual daging ayam bernama Anton mengaku dirinya mulai berjualan sejak pukul 02.30 Wita sampai siang hari.
Dirinya mengatakan sekarang bisa menjual hingga 300 kilogram per hari, kalau pasar ramai bisa sampai 600 atau 700 kilogram per hari yang terjual.
Apalagi ia katakan sekarang pembeli langganan sudah kembali aktif karena rumah makan sudah dibuka lagi.
"Sangat pandemi Covid-19 awal penjualan sangat merosot, karena banyak rumah makan yang ditutup jadi tidak ada langganan lagi," kata Anton.
Anton sampaikan saat pandemi lalu yang ada pembatasan aktivitas dan sampai rumah makan banyak yang tutup dalam satu hari 200 kilo ayam yang dijual sulit untuk habis.
"Sekarang penjualan makin baik lagi, karena rumah makan mulai dibuka walaupun masih menggunakan protokol kesehatan. Jadi langganan sudah makin banyak di new normal ini," ungkap Anton.
Anton merinci untuk harga ikan yang dijualnya yang dihitung per kilogram
Kalau ayam utuh per kilogram Rp. 35.000.
Kalau daging bersih Rp. 39.000 perkilogram
Kepala ayam Rp. 5.000 perkilogram
Kaki ayam Rp. 20.000 perkilogram
Tulang Rp. 15.000 perkilogram
Sayap Rp. 35.000 perkilogram
Daging sasaja Rp. 55.000 perkilogram
Berbeda dengan ayam yang dijual oleh Yadi.
Baca juga: Masih Ingat Cantika Abigail? Kisahnya Idap Autoimun Sejak 2015 & Gagal Nikah Karena Pacar Selingkuh
Yadi menjual ayam BT atau ayam yang tidak lagi berproduksi bertelur sehingga dipanen.
Yadi menjualnya dihitung perekor tidak perkilogram. Perekor dinualnya Rp.50.000. Bisa diambil utuh bisa juga sudah dipotong.
Yadi mengambilnya dari berbagai tempat.
Yadi mengaku setiap hari menjual 100 sampai 150 ekor ayam BT.
Dirinya mulai berjualan setiap pukul 06.00 Wita sampai pukul 10.00 Wita.
"Habis atau tidak pukul 10.00 Wita akan pulang," ungkapmya.
Ia juga mengaku saat pandemi penjualan sangat berbeda, merotot sekali tinggal 50 sampai 75 ekor perhari yang dijual.(fis)
Baca juga: Gelar Sosialisasi, Kades Biniha Selatan Kabupaten Bolsel Ucapkan Terima Kasih ke Haji Herson Mayulu
YOUTUBE TRIBUN MANADO: