Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Kamis 24 Juni 2021

RENUNGAN HARIAN KRISTEN Roma 2:9-10 - Jati Diri Kekristenan yang Sejati

Pilih mana? Dihukum atau diberkati? Menderita atau bahagia, damai sejahtera? Binasa selamanya atau selamat?

Editor: Aswin_Lumintang
WWW.THOUGHTCO.COM
Renungan 

Roma 2:9-10
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pilih mana? Dihukum atau diberkati? Menderita atau bahagia, damai sejahtera? Binasa selamanya atau selamat? Rasanya tak ada yang memilih dihukum, menderita dan binasa hidupnya.

Hampir pasti pilihan kita adalah mau diberkati, bahagia sejahtera dan selamat. Tapi, apakah cara hidup kita sesuai dengan harapan dan keinginan kita itu? Banyak orang ingin selamat, tapi tak mau hidup dalam keselamatan.

Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen (Istimewa)

Orang suka bahagia, damai sejahtera,tapi praktik hidupnya tidak mengikuti jalan yang baik dan benar. Hidup jahat, tapi ingin selamat. Itu pasti tidak akan terjadi. Sebab keselamatan hanya berlaku untuk orang yang hidup baik dan benar di dalam Tuhan Yesus. Di luar itu pasti binasa.

Orang jahat akan menderita kesesakan, sedangkan orang yang berbuat baik dan benar akan menikmati kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera bersama Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikian firman Tuhan hari ini.

" Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. (ay 9, 10)_

Baik orang Yahudi, orang Yunani dan yang lainnya, akan dihakimi secara adil oleh Allah. Maka manusia akan menuai dan menikmati keadilan Allah menurut perbuatan atau kelakuannya masing-masing.

Yang berbuat baik dan benar akan bahagia sejahtera dan selamat, sedangkan yang jahat akan menderita dihukum. Realitas hidup sehari-hari, banyak orang yang mempraktikan kehidupan menurut keinginan perutnya. Yakni, mau bahagia tapi dengan cara yang jahat.

Untuk mencapai bahagia, mereka menghalalkan segala cara. Kejahatan mereka lakukan untuk menggapai kebahagiaan. Karena mereka mengukur kebahagiaan menurut ukuran dan cara mereka sendiri.

Mereka membalikkan kebenaran. Untuk bahagia, menghalalkan segala cara. Mereka membenarkan dan menghalalkan kejahatan untuk mencapai kebahagiaan, kemuliaan dan kehormatan duniawinya. Padahal itu bahagia semu. Itu hanya sebuah kesenangan sesaat, bukan kebahagiaan sejati yang sifatnya substantif, kotemporer, permanen dan selamanya, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus.

Banyak orang ingin bahagia dengan melakukan korupsi. Bahkan mempraktikkan Fraud (kejahatan manipulatif yang disengaja dan terstruktur) dalam hidupnya, di tempat kerja, bisnis, politik, atau di mana saja.

Kejahatan dibungkus demikian apik sehingga terlihat baik dan benar. _Cashing_ nya benar, tapi isi dan praktiknya adalah jahat untuk menggapai bahagia secara duniawi yang adalah kesenangan sesaat. Dalam rentang waktu tertentu, mereka merengkuh ambisinya. Tapi sesungguhnya itu adalah lobang jebakan bagi dirinya sendiri yang akan menangkap dan memerangkapnya. Itulah kejahatan terstruktur yang berkedok kebaikan yang menguasai hidup manusia.

Ini jahat di mata Tuhan. Jika kita pelakunya, bertobatlah. Kejahatan ini akan membawamu pada penderitaan, kebinasaan dan hukuman kekal.

Sebagai keluarga dan umat Kristen, pilihlah hidup baik dan benar. Jangan terkecoh oleh rayuan gombal kesenangan sesaat duniawi yang ujungnya menuju kebinasaan.

Jangan jadi Kristen gampangan. Peganglah dan jagalah integritas serta jati diri Kekristenan yang sejati. Hiduplah dalam kehendak Kristus. Niscaya kita dan keluarga diberkati, bahagia sukacita dan menikmati hidup kekal bersama Tuhan Yesus. Amin

DOA: Tuhan Yesus, jauhkan kami dari yang jahat. Pakai kami jadi alat kebenaran-Mu, agar kami diberkati, selamat dan bahagia kekal. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved