Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Benny Rhamdani

Ada yang Serang Jokowi Lewat Isu Invasi Tenaga Kerja Cina, Benny Rhamdani: TKI Indonesia

"Mereka selalu serang Jokowi soal Tenaga kerja Cina di Indonesia. Disebut ada invasi Cina lah dan lainnya," kata Benny.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Ketua BP2MI Benny Rhamdani saat penandatanganan MOU BP2MI dengan Pemkot Manado di ruang serba guna Pemkot Manado Selasa (22/6/2021) pagi.  

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyebut isu tenaga kerja asing asal Cina sering jadi sasaran kadrun untuk menyerang Presiden Jokowi

"Mereka selalu serang Jokowi soal Tenaga kerja Cina di Indonesia. Disebut ada invasi Cina lah dan lainnya," kata Benny saat memberikan sambutan dalam penandatangan MOU Pemkot Manado bersama BP2MI, Selasa (22/6/2021) di Ruang Serba Guna kantor Pemkot Manado

Benny menjelaskan, keadaan sebenarnya tak seperti itu. 

Tenaga kerja asing di Indonesia berjumlah 74 ribu. 

Dari Cina hanya sebanyak 20 ribu. 

"Hitung saja berapa TKI Indonesia di daratan Cina. Hampir 400 ribu," kata dia.

Sebutnya, perhubungan antar negara adalah hal yang lumrah pada saat ini. 

Sah jika suatu negara menampung pekerja negara lain. 

"Ini hal yang yang normal, tapi dibuat tak normal oleh kaum kadrun," kata dia. 

Sebutnya, TKI bukan pekerjaan remeh. Mereka adalah pahlawan devisa negara. (art)

Ribuan Pekerja Migran Sulut di Luar Negeri Tak Terdata

Ketua BP2MI Benny Rhamdani menyebut ribuan pekerja di luar negeri asal Sulut berangkat secara unprosedural. 

"Alias berangkat tidak sesuai prosedur," kata dia dalam sambutan pada penandatanganan MOU BP2MI dengan Pemkot 
Manado di ruang serba guna Pemkot Manado Selasa (22/6/2021) pagi. 

Dikatakan Benny, terdata sekira 3000 pekerja migran asal Sulut. 

Namun jumlah sesungguhnya adalah tiga kali lipat dari itu.

"Jumlahnya sesungguhnya bisa 10 ribu. Paling banyak pekerja migran Sulut berada di Amerika Serikat dan Jepang," katanya. 

Sebut dia, pekerja migran asal Sulut keren. Mereka bekerja di sektor formal. Bukan di informal seperti kebanyakan pekerja migran. 

"Jadi pekerjaannya keren, kerja kantoran. Hanya saja bel terkanalisasi lewat jalur resmi. Ini PR kita," katanya. 

Ungkapnya, ada kerugian bagi pekerja migran jika tak lewat jalur resmi. "Mereka di luar kontrol serta tak ada perlindungan BPJS," katanya. 

Ke depan jadi PR adalah bagaimana membuat mereka ilegal dan membawa devisa bagi daerah. 

Dia menyatakan, kebutuhan kerja di luar negeri saat ini meningkat. 

Di Jepang, ada 325 ribu lapangan kerja yang lowong. 

"Baru bisa dipenuhi oleh Indonesia sebanyak 5000, jadi peluang sangat besar," katanya. 

Untuk gaji, beber dia, paling rendah 22 juta. Sebut dia, pekerja Migran adalah pahlawan devisa.

Mereka menyumbang 175 Triliun per tahun.

"Jadi hanya kalah dari sektor migas," katanya. (art) 

Potret Desy Ratnasari saat Masa Kecil, Pantas Bikin Irwan Mussry Kepincut, Netizen: Cantik dari Orok

LHP Banpol Kotamabagu Dapat Hasil Baik dari BPK RI 

Ramalan Zodiak Besok Rabu 23 Juni 2021, Leo Dapat Uang Melimpah, Scorpio Untung Finansial

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved