Berita Internasional
Tanggapan Taliban Terkait Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Selain Ashraf, Joe Biden juga akan bertemu dengan Dr Abdullah selaku Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akan digelar pada 25 Juni 2021 di Gedung Putih.
Selain Ashraf, Joe Biden juga akan bertemu dengan Dr Abdullah selaku Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan.
Ini adalah pertemuan tatap muka pertama Joe Biden dengan kedua pemimpin Afghanistan tersebut.
Dalam pernyataan resmi Gedung Putih pada Minggu (20/6/2021), Biden akan berusaha meyakinkan Ghani dan Abdullah tentang dukungan AS untuk rakyat Afghanistan termasuk bantuan diplomatik, ekonomi dan kemanusiaan.
Pertemuan juga akan membahas penarikan pasukan AS di tengah gelombang pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban di seluruh negeri.
Biden akan mengulangi janjinya untuk memastikan bahwa negara itu tidak pernah menjadi tempat yang aman bagi kelompok-kelompok bersenjata.
“Kunjungan Presiden Ghani dan Dr Abdullah akan menyoroti kemitraan abadi antara Amerika Serikat dan Afghanistan saat penarikan militer berlanjut,” kata Gedung Putih.
Pertemuan itu terjadi pada saat kritis ketika pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dan pejuang Taliban telah meningkat.
Biden mengumumkan pada April bahwa semua pasukan AS di Afghanistan akan ditarik sebelum 11 September, mengakhiri perang terpanjang Amerika setelah hampir 20 tahun konflik. Penarikan pasukan dimulai pada 1 Mei.
Ia menambahkan bahwa Washington berkomitmen untuk mendukung rakyat Afghanistan dengan memberikan bantuan diplomatik, ekonomi dan kemanusiaan.
"Amerika Serikat akan tetap terlibat secara mendalam dengan pemerintah Afghanistan untuk memastikan negara itu tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris yang menimbulkan ancaman bagi tanah air AS," katanya.
Namun, Taliban telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan untuk memperluas pengaruhnya di seluruh negeri saat AS mulai menarik pasukan dan menutup beberapa pangkalan dan menyerahkannya kepada pemerintah Afghanistan.
Sejak AS mengumumkan rencana pada bulan April untuk menarik semua pasukannya, setidaknya 30 distrik telah direbut oleh Taliban.
Menanggapi rencana pertemuan ini, Taliban mengatakan kunjungan itu akan "tidak berguna".
"Mereka (Ghani dan Abdullah) akan berbicara dengan pejabat AS untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan pribadi mereka," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. “Itu tidak akan menguntungkan Afghanistan.”