Gempa Bumi Terkini
GEMPA Bumi Terjadi 8 Kali Info BMKG Senin 21 Juni 2021, Pangandaran, NTB, Kairatu dan Bukit Tinggi
Info BMKG gempa bumi terjadi di Kairatu 4 kali, Pangandaran 2 kali, Bukit Tinggi 1 kali dan Sumbawa Barat 1 kali.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi mengguncang Indonesia 8 kali tadi pagi Senin 21 Juni 2021.
Info BMKG gempa bumi terjadi di Kairatu 4 kali, Pangandaran 2 kali, Bukit Tinggi 1 kali dan Sumbawa Barat 1 kali.
Berikut rincian titik pusat gempa dan kekuatannya.
Baca juga: Gempa Tadi Malam di Laut, Info Terkini BMKG Guncangan Terasa di 13 Daerah, Ini Titik Pusatnya
Baca juga: 12 Tanda Tubuh Terkena Penyakit Diabetes, Muncul Ini di Kulit
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi, Merasakan Nyeri di Bagian Tubuh Ini dan Mudah Mengantuk

Empat kali gempa mengguncang Kairatu Maluku.
Gempa bumi terjadi sebanyak 4 kali di Kairatu tadi pagi sejak Pukul 07.11 WIB hingga Pukul 07.49 WIB.
Gempa pertama di Kairatu terjadi pada Pukul
07.11 WIB atau Pukul 08.11 Wita.
Titik koordinat gempa di 3.35 LS 128.37 BT.
Berkekuatan magnitudo 3.4 SR.
Di kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di darat 2 km timur Kairatu-Seram Bagian Barat (SBB). Getaran terasa dengan skala MMI II - III di Kairatu.
Gempa kedua di Kairatu terjadi pada Pukul 07.12 WIB atau Pukul 08.12 Wita.

Di titik koordinat 3.38 LS 128.39 BT.
Kekuatannya magnitudo 3.3 SR.
Terjadi di kedalaman 11 Km. Pusat gempa berada di darat 6 km tenggara Kairatu-Seram Bagian Barat (SBB). Skala MMI II - III di Kairatu.
Guncangan gempa ketiga di Kairatu terjadi pada Pukul 07.41 WIB atau Pukul 08.41 Wita.
Di titik koordinat 3.38 LS 128.37 BT.
Dengan kekuatan gempa magnitudo 3.4 SR.
Di kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di darat 5 km tenggara Kairatu-Seram Bagian Barat (SBB). Skala MMI II di Kairatu.
Gempa keempat di Kairatu terjadi pada Pukul
07.49 WIB atau Pukul 08.49 Wita.
Titik koordinat gempa di 3.34 LS 128.36 BT.
Dengan kekuatan magnitudo 3 SR.
Di kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di darat 1 km timur laut Kairatu-Seram Bagian Barat. Skala MMI II di Kairatu.
Gempa 4.1 SR di Darat Bukit Tinggi
Selanjutnya gempa terjadi di wilayah Indonesia lain yakni di Bukit Tinggi Sumatera Barat.
Gempa mengguncang Bukit Tinggi pada Pukul
07.47 WIB.
Di titik koordinat 0.38 LS 100.31 BT.
Kekuatan gempa cukup kuat terjadi di darat.
Berkekuatan magnitudo 4.1 SR. Di kedalaman 10 Km.
Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Bukit Tinggi.
Ada enam daerah yang merasakan guncangan gempa di Bukit Tinggi.

Dengan skala MMI III-IV di Bukit Tinggi.
-Skala MMI III di Agam
-Skala MMI III di Padang Panjang
-Skala MMI III di Tanah Datar
-Skala MMI II di Padang Pariaman
-Skala MMI II di Payakumbuh.
Gempa 4.4 SR dua kali di Pangandaran Jawa Barat
Guncangan gempa bumi terus terjadi di wilayah Indonesia.
Berlanjut di Pangandaran. Dua kali diguncang gempa bumi.
Gempa pertama mengguncang Pangandaran pada Pukul 08.01 WIB atau Pukul 09.01 Wita.
Di titik koordinat 8.46 LS 108.41 BT.
Berkekuatan magnitudo 4.4 SR.
Di kedalaman 18 Km. Pusat gempa berada di laut 84 km barat daya Kabupaten Pangandaran.
Terasa dengan skala MMI II - III di Pangandaran.

Gempa kedua di Pangandaran terjadi pada Pukul 08.56 WIB atau Pukul 09.56 Wita.
Di titik koordinat 8.41 LS 107.88 BT.
Berkekuatan magnitudo 4.4 SR.
Di kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di laut 104 km BaratDaya Kab. Pangandaran
Kali ini ada 8 daerah terdekat yang merasakan guncangan gempa bumi. Ini rinciannya dengan skala MMI:
II - III Pangandaran
II - III Banjar
II - III Ciawi
II - III Cidolog
II - III Cienam
II - III Cipatujah
II - III Cisompet
II - III Pamarican
Satu lagi daerah yang diguncang gempa bumi tadi pagi yakni di Sumbawa Barat NTB.
Terjadi hari ini Senin (21/06/2021) pada Pukul
09.29 WIB atau Pukul 10.29 Wita.
Getaran gempa di titik koordinat 8.95 LS 116.99 BT.
Kekuatan gempa 3.8 SR. Di kedalaman 10 Km.
Pusat gempa berada di darat 26 km Tenggara SUMBAWABARAT.
Skala MMI III di SUMBAWABARAT.
Simak penjelasan mengenai skala MMI
dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.
Skala MMI I-II
TIDAK DIRASAKAN (Not Felt) Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
Skala MMI III-V
Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Skala MMI VI
KERUSAKAN RINGAN (Slight Damage) Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
Skala MMI VII-VIII
KERUSAKAN SEDANG (Moderate Damage) Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
Skala MMI IX-XII
KERUSAKAN BERAT (Heavy Damage) Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (*)
Tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi
1. Munculnya Awan Gempa
Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang.
Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.
Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak.
Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.
2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh
Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar.
Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’.
Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.
3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang
Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain.
Gempa bumi sore ini. Tercatat BMKG terjadi pada Pukul 16.25 Wita. Ini lokasi dan kekuatannya. (https://warning.bmkg.go.id/)
Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.
Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.
4. Terlihatnya Cahaya Gempa
Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar.
Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien.
Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.
5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda
Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.
Oleh sebab itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar. (*)
Jenis-Jenis Gempa
Banyak orang yang tak mengetahui ada berapa banyak jenis gempa yang sering terjadi. Pada umumnya semua hanya tahu jika ada getaran namanya gempa bumi.
Ada beberapa jenis gempa yang terjadi belakangan ini. Hal itu dilihat sesuai dengan penyebab terjadinya gempa.
Gempa bumi menjadi bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia berada di 3 pertemuan lempeng benua.
Jika ketiga lempeng bumi ini saling mendekat dan bertumbukan, maka akan terjadi gempa.
Tapi tidak hanya tumbukan lempeng benua saja, lo, yang bisa menjadi penyebab dari bencana alam gempa bumi.
1. Gempa Tektonik
Pergeseran lempeng bumi yang kemudian saling bertumbukan akan menyebabkan gempa tektonik.
Gempa inilah yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena letak Indonesia yang berada di pertemuan 3 lempeng benua, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik.
Jika sumber gempa tektonik berada di laut, maka bisa saja menyebabkan terjadinya tsunami, teman-teman.
O iya, gempa jenis ini dapat merambah ke berbagai daerah, artinya saat terjadi gempa, daerah-daerah di sekitarnya juga bisa merasakan getaran gempa tersebut.
2. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi ini biasanya terjadi beberapa saat sebelum gunung berapi aktif akan meletus.
Jika gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran lempeng bumi, maka gempa bumi vulkanik ini terjadi karena adanya tekanan gas.
Nah, gempa vulkanik ini jika dibandingkan dengan gempa tektonik tidak terlalu berbahaya, karena yang lebih berbahaya adalah letusan gunung berapinya.
Berbeda dengan gempa tektonik yang dapat merambah berbagai daerah, gempa vulkanik hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung berapi saja.
Gempa bumi vulkanik juga cukup sering dirasakan di Indonesia, karena Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung berapi yang disebut dengan Cincin Api.
3. Gempa Bumi Tumbukan
Jika gempa tektonik dan gempa vulkanik berasal dari dalam Bumi, maka gempa bumi tumbukan ini asalnya dari luar bumi.
Gempa bumi tumbukan disebabkan oleh jatuhnya benda langit seperti meteor dan asteroid ke permukaan Bumi.
Hasilnya, terjadi getaran di permukaan Bumi dan menyebabkan timbulnya kawah atau lubang di permukaan Bumi.
4. Gempa Bumi Buatan
Manusia ternyata juga bisa, lo, menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi buatan ini disebabkan oleh pemakaian bahan peledak dengan daya ledak yang besar.
Uji coba bahan peledak seperti bom nuklir juga bisa menimbulkan ledakan yang dapat menggetarkan permukaan Bumi.
Sifat gempa bumi ini adalah lokal, yang artinya hanya orang-orang di sekitar lokasi peledakan saja yang merasakan getarannya.
5. Gempa Bumi Runtuhan
Tanah longsor ternyata juga bisa menjadi penyebab adanya gempa bumi yang disebut dengan gempa bumi runtuhan.
Tanah yang longsor tersebut disebabkan oleh erosi atau tempat penambangan yang runtuh.
Getaran yang timbul ini berasal dari jatuhnya bebatuan dari tanah longsor tersebut ke permukaan bumi.
Gempa bumi runtuhan ini hanya akan dirasakan oleh penduduk sekitar tanah longsor terjadi saja, lo.
Doa saat Gempa
Inilah bacaan doa saat gempa.
Saat Gempa Bumi terjadi, bacalah doa.
Lalu, apa doa saat Gempa Bumi?
Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi, Solo, Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu membagikan sebuah doa beberapa saat setelah terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Doa itu diberinya judul 'Doa Ketika Gempa Bumi' yang dikirim via grup WhatsApp 'Saya NU'.
Selengkapnya doa itu sebagai berikut:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi
Terjemahannya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini."
"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan. (*)

Info Gempa Bumi Terkini