Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Pemasok Senjata ke KKB Papua Ditangkap, Teroris Diduga Dapat Rp 600 Juta dari Pemerintah Puncak Jaya

Menurut dia, pengungkapan kasus ini sangat penting karena bisa menutus mata rantai penyediaan senjata api dan amunisi bagi KKB

Editor: Finneke Wolajan
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polda Papua kini menangani kasus penangkapan RM alias NM, yang merupakan tersangka penyuplai senjata api dan amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua

NM ditangkap di Bandara Mulia, Puncak Jaya, karena kasus dugaan penjualan senjata api ke KKB Papua

Sebelumnya kasus ini ditangani Polres Puncak Jaya.

"Tadi malam saya sudah memerintahkan pejabat Direktur Kriminal Umum yang baru untuk menarik kasus itu dari Polres Puncak Jaya dan ditangani di Polda Papua sehingga penangannnya bisa simetris, lebih cepat dan menyeluruh," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (17/6/2021).

Keberadaan Kombes Faisal Ramadhani sebagai Direskrimum Polda Papua dinilai akan mempercepat proses pengungkapan kasus tersebut.

Hal itu karena Kombes Faisal sebelumnya menjabat sebagai Kasatgas Gakum Nemangkawi.

"Tentunya semua yang berkaitan dengan pengembangan kasus semuanya akan ditelisik dan diminta keterangan dari keterangan yang disampaikan oleh tersangka," kata Fakhiri.

Ia menegaskan, aparat keamanan akan mendalami kasus tersebut hingga ke akar masalahnya.

Menurut dia, pengungkapan kasus ini sangat penting karena bisa menutus mata rantai penyediaan senjata api dan amunisi bagi KKB.

"Kita harus memutus mata rantai ini bagaimana peluru dan senjata itu bisa sampai ke mereka (KKB), kita akan berusaha semaksimal mungkin memutus mata rantai ini sehingga siapa pun yang terlibat akan kita periksa," kata dia.

Sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Nemangkawi menangkap RM alias NM pada Senin (14/6/2021).

NM diduga bagian dari jaringan penjual senjata api dan amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan NM merupakan anggota KKB Numbuk Telenggen yang merupakan kelompok sempalan Lekagak Telenggen.

KKB Papua Diduga Dapat Rp 600 Juta dari Pemerintah Puncak Jaya untuk Beli Senjata

Diduga ada aliran dana dari Pemerintah Kabupaten Puncak untuk Kelompok Kriminal Bersenjatan ( KKB ) Papua.

Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, diduga menjadi sponsor pembelian senjata untuk KKB Papua

Satgas Nemangkawi mengunkap dugaan adanya aliran dana dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.

Kecurigaan berawal saat Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib

Komplotan pemasok senjata untuk KKB tersebut dibekuk di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Senin (14/6/2021).

Dari penangkapan Neson Murib, Satgas Nemangkawi menemukan buku catatan sumbangan.


Ratius Murib alias Neson Murib

Di dalamnya mencatat adanya bantuan uang tunai mencapai Rp600 juta kepada KKB.

Bantuan uang sebanyak itu diduga disalurkan kepada KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua pada 6 Februari 2021.

"Kami masih mendalami terkait hal itu.

Apakah benar ada aliran dana ke Lengkagak Telenggen," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudussy, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).

Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui pasti pihak dari Pemerintah Kabupaten Puncak yang diduga terlibat dalam perkara tersebut.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, mengungkapkan peran dari Neson Murib yaitu sebagai pemasok senjata api alias senpi untuk KKB di Kabupaten Puncak.

Fakhiri menuturkan, Neson Murib sudah berulang kali melakukan transaksi jual beli senjata api ilegal. Jumlah transaksi yang dilakukannya pun cukup besar mencapai miliaran rupiah.

"Neson Murib sudah melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran rupiah terkait dengan penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya.

Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," ujar Fakhiri.

Fakhiri menambahkan, Neson Murib ketika ditangkap Satgas Nemangkawi kedapatan membawa uang senilai Rp 370 juta.

Menurut dia, uang tersebut diduga kuat akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.

"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta, jadi informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika, kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," ucap Fakhiri.

Menurut Kapolda Papua, keberadaan Neson Murib di Puncak Jaya karena sedang transit sebelum dia kembali terbang ke Mimika.

Saat ini, Neson Murib sudah ditahan di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber: Kompas.tv dan di Kompas.com dengan judul "Polda Papua Ambil Alih Penanganan Kasus Penyuplai Senjata KKB, Ini Alasan Kapolda"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved