Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lantamal Manado

Danlantamal VIII Brigjen I Wayan Ariwijaya Ceritakan Soal Program AL saat Covid-19

Danlantamal VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya berbincang santai dalam program Tribun BakuDapa Spesial Pemimpin.

Penulis: Shity Nurjanah | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Shity Nurjanah
Danlantamal VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya sata berbincang santai dalam program Tribun BakuDapa Spesial Pemimpin bersama host Aswin Lumintang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya, S.E., CFrA bersama rombongan berkunjung di kantor Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kairagi, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (17/6/2021).

Kedatangan Danlantamal VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya, SE, CFrA bersama rombongan disambut hangat oleh Pemimpin Perusahaan Tribun Manado Risdianto Tunandi, Pimpinan Redaksi Jumadi Mappanganro dan Manajer Online Aldi Ponge.


Foto bersama Danlantamal VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya dan rombongan dengan Pimpinan Perusahaan Risdianto Tunandi, Pimpinan Redaksi Jumadi Mapanganro dan Editor senior Aswin Lumintang, Kamis (17/6/2021). (Tribun Manado/Siti Nurjanah)

Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal VIII Brigadir Jenderal TNI Marinir I Wayan Ariwijaya berbincang santai dalam program Tribun BakuDapa Spesial Pemimpin.

1. Bagaimana dari angkatan laut melakukan semacam bantuan kepada masyarkat saat pandemi Covid-19 dan apa saja program-program dari Lantamal VIII?

Jadi memang sesuai perintah Bapak panglima TNI, TNI AL hadir di tengah-tengah masyarakat dimasa pandemi ini kita selalu bersama-sama bersinergi TNI maupun Polri yang ada di Sulut bersama-sama menegakan disiplin prokes, mulai dari awal Covid-19 hingga sekarang maish aktif penegakan disiplin penegakan prokes.

Jadi di depan markas di Manado baik juga di Bitung hingga di pelabuhan, kita menegakan dispilin jadi mari masyrakat ikut melakukan disiplin agar Covid-19 jauh dari kita.

2. Apakah selama ini ada TNI AL yang terkena Covid-19?

Pernah ada TNI AL baik prajuritnya maupun keluarga, namun sekarang sudah nol.

Dan sekarang ya puji syukur baik prajurit maupun keluarga tidak ada yang kena. Kita selalu mengingatkan kepada prajurit maupun keluarga menegakan prokes Covid-19 di samping itupun kita laksanakan vaksinasi dan sesuai perintah bapak Panglima TNI juga kita sudah melaksankaan vaksinasi, suntikan pertama dan kedua sudah capai 99 persen. Dan kini tinggal suntikan yang kedua kurang beberapa orang lagi saja.

3. Ketua DPR RI Puan Maharani sempat berkunjung di Kampung Bahari Nusantara di Talise. Bagaiman terus membuat  Kampung Bahari Nusantara lebih baik bukan hanya sekadar slogan?

Jadi kita ketahui bahwa Sulut dikelilingi oleh laut mulai dari utara,timur dan selatan. Sehingga banyak juga fesa-desa nelayan di Sulut.

Ada program bapak panglima yaitu program Kampung Bahari Nusantara, TNI hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya di pesisir untuk membantu masyarakat mensejahterakan kehidupan nelayan di desa-desa pesisir.

Sudah beberapa kita laksanakan, kemarin kita sudah resmikan satu desa di Talise, namun sebelumnya di Sangihe, Melonguane, di Gorontalo dan Toli-Toli ada desa binaan kita yang dilaksanakan oleh Lanal di bawah jajaran Lantamal VIII.

Khusus bagi yang di Manado kita mempunyai desa binaan di Talise sudah diresmikan dengan bapak bupati Minahasa dan Minggu lalu ibu DPR RI bersama gubernur berkunjung di desa tersebut.

4. Ini apa sebenarnya di dalam kampung Bahari Nusantara apakah masyarakat di sana diberikan bantuan?

 Jadi kaitannya dengan nama kmpung bahari Nusantra di samping sebagian besar masyarakatnya mengandalkan laut sebagai mata pencahariannya di sana kita juga prajurit-prajurit TNI AL membantu melaksanakan meningkatkan program-program pemerintah bersama pemda setempat.

Ada rumah pintar yang kita sii buku hingga ratusan dari Kompasgramedia grup, komputer. Yang jadi masalah hanya listrik yang hidup hanya setiap malam, dari pukul 17.00 hingga pukul 00.00 Wita. Jadi hanya mengandalkan genset pada siang hari.

5. Seperti kita ketahui bahwa di Sulut berbatasan langsung dengan Filipina Seletan berbatasan dengan daerah Mindanau, apa yang sudah dilakukan TNI atau Lnatamal VIII manado untuk memperkuat daerah Sulut yang berbatasan dengan daerah rawan konflik?

Salah satu tugas lantamal melaksankaan operasi keamanan laut sesuai wilayahnya, mulai dari perairan Sulut, Gorontalo dan toli-toli, karena di sana ada pangkalan-pangkalan laut di bawah Lantamal VIII.

Kegiatan ssudah dilakukan setiap hari kita selalu melakukan operasi  keamanan laut menggunakan sarana tyang ada, kita memilii KAL, sireder dan sampai ke perbatasan sana kita di back up oleh komando armada dua  dalam ini ada kegiatan operasinya gugus keamanan laut dan gugus tempur laut melaksnakan operasi-operasi smapai dengan perbatasan dengan menggunakan unsur-unsur yang ada saat ini jadi setiap hari kita melaksankaan patrol wilayah perbatasan smapai di wilayah laut pedalaman.

6. Berapa personel TNI yang ada di perbatasan, kemudian apakah KAL dan peralatan itu stay di Sulut

Seperti saya katakan tadi di perbatasan paling utara itu ada pangkalan AL Melonguane itu yang stay setiap hari di sana, dan ada pos perbatasan di Miangas. Dan di sana ada pos kita, satu pos dalam konteks dengan tugas pengamanan pulau terluar bersama-sama dengan TNI AD dan juga dengan kepolisian.

Memang pengamanan pulau terluar dibawah kendali kodam, dan perbatasan di laut ini TNI AL.

Kita menggunakan KRI dalam perbatasan.

7. Berapa KRI yang bertugas?

Jumlah tidak tetap setiap hari, tergantung situasi yang ada, disamping melaksanakan operasi juga melakukan perbaikan dan bekal ulang. Tapi kita sudah atur tetap di perbatasan itu ada KRI yang ada menjaga perbatasan.

8. Bagaimana pemantauan TNI AL dalam hal peredaran barang barter antara Indonesia dan Filipina yang terjadi di perbatasan Sulut dan Filipina?

Ya memang sampai dengan saat ini kita selalu memantau diperbatasan itu, ada memang beberapa penyelendupan yang sudah di larang oleh pemerintah, ada juga sembako, konsumsi untuk sekitar masyarakt perbatasan dan kita tidak izinkan setiap ada ya kita tangkap.

Yang diperbolehkan sudah ada melalui suratnya pak bupati akan membuka jalur dari Sangihe ke Filipina, namun secara detail kita akan bicarakan dengan bapak Bupati kemarin kita sudah bciara juga dnegan konsulat di Filipina akan membuka jalur langsung dari Sangihe ke Filipina kelanjutannya masih dalam proses.

(Tribun Manado/Siti Nurjanah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved