Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kementan

Ketua Umum HKTI Moeldoko Sinergi Kementan Kembangkan Komoditas Porang dan Walet

Komoditas ini mendadak tenar seiring banyak pabrik dan perusahaan dunia membutuhkan porang sebagai bahan baku makanan.

(TRIBUNNEWS/HERUDIN)
FOTO - Ketua Umum HKTI sekaligus Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di Jakarta beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatannya mengatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan budidaya sarang burung walet dan produktivitas porang secara maksimal.

"Oleh karena itu, kita akan kembangkan dan mengakselerasi porang walet mulai dari hulu samlak ke hilir, terutama melakukan pembinaan-pembinaan teknis kepada petani baik porang maupun sarang burung walet," katanya.

Apalagi, Menurut Mentan, Presiden Joko Widodo sudah menitipkan pesan kuat agar upaya peningkatan dua komoditas tersebut berpihak kepada rakyat.

Karena itu, ia mengingatkan akan ada regulasi yang nantinya tidak menghambat para petani dan industri lokal dalam melakukan budidaya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan gerakan tanam padi ladang di Desa Pinaesaan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Jumat kemarin (17/7/2020).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan gerakan tanam padi ladang di Desa Pinaesaan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Jumat kemarin (17/7/2020). (Kementerian Pertanian RI)

"Saya selaku Mentan bersama dengan Mendag akan mencoba melakukan upaya maksimal serta memberikan ruang bagi petani porang dan tentu petani rumah burung walet agar besok kita mendapatkan nilai-nilai ekspor yang lebih banyak bagi kepentingan negeri dan rakyat," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor hasil pertanian selama Januari-Mei 2021 mengalami kenaikan tinggi, yakni sebesar 13,39 persen.

Kenaikan terjadi karena subsektor tanaman obat, sarang burung walet dan produk olahan lainya seperti rempah dan kopi mengalami kenaikan permintaan.

Dengan hasil tersebut, maka sektor pertanian secara kumulatif menyumbang kenaikan tinggi terhadap industri pengolahan, yakni sebesar 30,53 persen.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved