Gempa Bumi
Gempa Terkini Kamis (10/06/21) Pagi, Berikut Info Data Magnitudo dan Lokasi Pusat Gempa
Info gempa bumi terkini, Kamis 10 Juni 2021 pagi. Berikut data magnitudo gempa dan lokasi pusat gempa.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi hari ini Kamis 10 Juni 2021 pagi.
Dilansir dari laporan Survei Geologi AS USGS,
guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4.5 SR terjadi di wilayah Tobelo, Wilayah Maluku pukul 06.00, Kamis (10/06/21).
Titik episenter pusat gempa berada di laut 231 Km dari Tobelo, Maluku dan
293.9 km dari Manado, Sulawesi Utara.

Lokasi koordinat gempa berada di 3.359°N 126.708°E (hitungan USGS).
Kedalaman gempa 35 Km dari permukaan laut.
"M 4.5 - 231 km NW of Tobelo, Indonesia.
Time 2021-06-10 06:00:32 (UTC+08:00) Location 3.359°N 126.708°E, Depth 35.0 Km" demikian laporan Survei Geologi AS, Kamis 10 Juni 2021.
Sebelumnya, tadi malam Rabu (09/06/21), gempa bumi juga terjadi di wilayah rawan, yakni di Jawa Timur.
Getaran gempa bumi di Lumajang dengan magnitudo 3.1 SR.
Titik pusat gempa di laut, 114 Km Barat Daya Lumajang, Jawa Timur pada pukul 17.01 WIB.
Lokasi koordinat gempa bumi di 9.16 LS - 113.12 BT dengan Kedalaman gempa 10 Km.
"Info Gempa Mag: 3.1 SR, 09-Jun-21 17:01:04 WIB, Lok: 9.16 LS,113.12 BT (114 km Barat Daya Lumajang - JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG-TRT" tulis akun Twitter @infobmkg.

Potensi Tsunami Jawa Timur
Indonesia adalah negara yang terletak di ring of fire dan merupakan pertemuan lempeng tektonik.
Ini menjadikan Indonesia memiliki wilayah dengan gunung berapi yang aktif dan rawan mengalami gempa bumi.
Hal ini senada dengan pernyataan BMKG,
“Indonesia memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan.”
Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan dan merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia.
Kondisi wilayah Indonesia tersebut membuat Indonesia terpapar resiko tsunami.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 kilometer per jam
atau lebih. Gelombang tsunami bisa meninggi hingga puluhan meter dan bersifat merusak.
Salah satunya adalah hasil pemodelan para ahli yang dipaparkan dalam seminar Kajian dan Mitigasi di Jawa Timur.
Pemodelan matematis menunjukkan bahwa Jawa Timur berpotensi diguncang gempa berkekuatan magnitudo 8,9 dengan tinggi tsunami mencapai 29 meter.
Hasil pemodelan ini hanya perhitungan matematis dan bukan prediksi.
Sampai saat ini belum ada metode yang mampu memprediksi gempa bumi dan tsunami secara akurat.
Namun, sebagai penduduk Indonesia yang terpapar resiko tersebut, kita perlu paham cara mitigasi tsunami.
Untuk memahami mitigasi tsunami, baca selengkapnya di sini.
Selain memahami mitigasi tsunami, Anda juga bisa mengingat konsep sederhana
yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Metode sederhana itu adalah metode 20-20-20.
Konsep Metode 20-20-20
Metode ini tidak berlaku bagi semua wilayah,
namun berlaku bagi orang-orang yang ketika kejadian sedang berada
atau tinggal dekat dengan garis pantai dan sulit untuk evakuasi ke dataran tinggi.
Jika Anda merasakan gempa selama 20 detik, waspada tsunami akan datang dalam waktu 20 menit kemudian.
Jika berada di garis pantai, sebaiknya Anda mengevakuasi diri Anda untuk naik ke atas gedung dengan ketinggian 20 meter.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menerapkan metode ini adalah Anda harus memilih gedung
yang masih berdiri utuh dan kokoh selesai terjadi gempa.
Jika evakuasi secara vertikal tidak mungkin dilakukan, misalnya semua bangunan di garis pantai hancur atau tidak utuh,
Anda bisa melakukakn evakuasi horizontal.
Yang perlu Anda lakukan adalah menjauhi bibir pantai sejauh mungkin.
(Tribunmanado.co.id/Fra/Kompas.com)