Gempa Bumi Terkini
Tepat Pukul 12.00 WIB Gempa Bumi Terjadi, Kekuatannya 5.3 SR, Ini Lokasi Titik Pusat Gempa
Gempa bumi terkini tadi jam 12 siang. Info BMKG berikut lokasi dan kekuatan gempa. Simak info lengkap BMKG berikut ini.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Telah terjadi guncangan gempa bumi tadi tepat Pukul 12.00 WIB Selasa (8/6/2021).
Getaran gempa bumi tersebut tercatat oleh BMKG. Berkekuatan magnitudo 5.3 SR.
Dengan titik koordinat 0.35 LU 123.75 BT.
Data BMKG gempa ini terjadi di kedalaman 185 Km.

Pusat gempa berada di darat 26 km Barat Daya Bolaanguki Bolsel Sulut.
Terasa dengan skala MMI II di Bolaang Mongondow Selatan.
Simak penjelasan mengenai skala MMI.
dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.
Skala MMI I-II
TIDAK DIRASAKAN (Not Felt) Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
Skala MMI III-V
Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Skala MMI VI
KERUSAKAN RINGAN (Slight Damage) Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
Skala MMI VII-VIII
KERUSAKAN SEDANG (Moderate Damage) Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
Skala MMI IX-XII
KERUSAKAN BERAT (Heavy Damage) Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (*)
BMKG Ingatkan Potensi Terjadi Gempa M 8,9 dan Tsunami 29 Meter
BMKG memberi info mengenai potensi tsunami yang bisa terjadi di Jawa Timur.
Ada beberapa daerah di Jatim yang diingatkan BMKG sangat berpotensi disapu tsunami.
BMKG juga sudah mengungkapkan mengenai kecepatan dan tinggi tsunami yang bisa melanda Jatim.
Hal itu diungkap oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur (Tangkap Layar YouTube Channel infoBMKG)
Dalam sepekan terakhir, gempa mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Malang, Pacitan, dan Lumajang.
Jawa Timur memang termasuk wilayah di Indonesia yang rawan gempa bumi.
Dalam kaitan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat dan tinggi maksimum tsunami yang bisa menyapu Jawa Timur.
Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.
"Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini, akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Webinar bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur", Jumat (28/5/2021).
"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek.
Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.
Zona seismik gap
Dari gambar peta distribusi gempa bumi yang dirasakan di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada periode 2008-2020, dari sekian ratus kejadian gempa sejak tahun 2008 hingga 2020, yang ditandai dengan titik merah dan kuning, tampak ada zona-zona yang "kosong" tidak ada kejadian gempa.
"Zona-zona yang kosong ini merupakan zona seismik gap," kata Dwikorita.
Dia menjelaskan, zona seismik gap di daerah selatan Jawa Timur patut diwaspadai.
Sebab, zona ini seharusnya relatif aktif melakukan guncangan, tapi jarang terjadi.
"Karena zona itu belum melepaskan energi sebagai gempa, energi masih tersimpan di sana. Artinya baru siap-siap akan melepaskan energi," kata Dwikorita.
Nah, hal ini nantinya dapat memicu terjadinya gempa signifikan karena energi gempa cukup lama tersimpan dan terakumulasi dalam waktu cukup lama.
"Inilah yang kami jadikan skenario untuk memprediksi kemungkinan terjadinya tsunami, berapa ketinggian gelombang, kapan waktu datangnya, dan jarak masuknya berapa," ungkap Dwikorita.
"Karena itu, kami melakukan pemetaan bahaya tsunami juga," imbuh dia.
Sejarah gempa dan tsunami di Jawa Timur
Sejarah gempa merusak di Jawa Timur
Sejak 1836 hingga 1972, tercatat ada 9 gempa merusak di Jawa Timur dengan dampak guncangan mencapai skala intensitas VII MMI-IX MMI.
Dalam skala intensitas VII MMI, semua orang merasakan gempa kuat dan keluar rumah.
Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran juga dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.
Pada skala intensitas VIII MMI, kerusakan ringan dialami oleh bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Pada skala intensitas IX MMI, bangunan dengan konstruksi kuat rusak, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya.
Pipa-pipa dalam rumah putus.
Berikut daftar sejarah gempa merusak di Jawa Timur:
-Gempa Mojokerto, 22 Maret 1836. Belum diketahui pasti magnitudo gempa ini, tapi dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI.
-Gempa Madiun, 20 November 1862. Dampak gempa ini dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
-Gempa Wlingi, 15 Agustus 1896. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Guncangan dirasakan hingga daerah Brangah, Negororejo, Probolinggo
-Gempa Tulungagung, 20 Agustus 1902. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
-Gempa Pacitan, 27 September 1937. Kekuatan gempa M 7,2. Getaran dirasakan dalam skala intensitas VII-IX MMI. Setidaknya 2.200 rumah roboh dan banyak orang tewas.
-Gempa Lamongan, 11 Agustus 1939. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Gempa dirasakan hingga Rembang, Jawa Tengah.
-Gempa Malang, 20 November 1958. Dampak gempa mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Akibat gempa, banyak rumah rusak, beberapa lokasi tanah terbelah, dan 8 orang tewas.
-Gempa Malang, 19 Februari 1967. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala VII-IX MMI. Kerusakan parah terjadi di daerah Dampit, sebanyak 1.539 rumah rusak, 14 orang tewas, dan 72 orang luka-luka. Di Gondanglegi 9 orang tewas, 49 luka-luka, 119 rumah roboh, 402 rumah retak, 5 masjid rusak. Di Trenggalek, 33 rumah retak. Gempa ini dirasakan hingga Banyumas dan Cilacap.
-Gempa Blitar-Trenggalek, 4 Oktober 1972. Guncangan kuat terjadi di Gandusari dan Trenggalek.
"Artinya kalau di masa lalu sudah pernah terjadi gempa kuat, ini kemungkinan masih bisa terjadi di masa depan," kata Dwikorita mengingatkan.
"Ini yang harus dipersiapkan. Karena di Jawa Timur juga ada zona-zona patahan aktif seperti patahan Kendeng, Pasuruan, Probolinggo, di sekitar Rembang sampai Madura" imbuh dia.
Masyarakat dan pemerintah perlu mewaspadai daerah yang ada di zona patahan aktif.
Sejarah tsunami di Jawa Timur
Jawa Timur pernah disapu tsunami sebanyak 6 kali, sejak 1930 hingga 1994. Berikut datanya:
-4 Januari 1840, gempa kuat dirasakan sampai Semarang diikuti gelombang pasang di Pacitan
-7 Februari 1843, gempa di selatan Pulau Madura memicu tsunami.
-20 Oktober 1859, terjadi gempa kuat disertai tsunami, gelombang tiba saat kapal Ottolina bersiap untuk melepas jangkar. 11 dari 13 awak kapal selamat
-11 September 1921, Parangtritis di wilayah pantai Selatan Yogyakarta mengalami tsunami kecil.
-19 Juli 1930, tsunami di Besuki, Jawa Timur sekitar pukul 2.00 WIB.
-2 Juni 1994, Pancer adalah desa yang mengalami dampak terburuk dari tsunami. Dari 3.081 jumlah penduduk, 121 orang tewas dan
27 luka-luka. Di antara 996 rumah, 704 rumah runtuh diterjang tsunami.
BMKG memiliki data lengkap potensi tsunami di seluruh pantai kabupaten Jawa Timur.
Sebagai contoh, potensi tsunami di Pacitan tinggi maksimum dapat mencapai 25-28 meter dan waktu tercepat datangnya tsunami 26-29 menit.
Dwikorita berharap, hasil analisis BMKG tersebut dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah untuk melakukan upaya pencegahan dan mitigasi selanjutnya. (Kompas.com)
Tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi
1. Munculnya Awan Gempa
Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang.
Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.
Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak.
Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.
2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh
Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar.
Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’.
Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.
3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang
Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain.
Gempa bumi sore ini. Tercatat BMKG terjadi pada Pukul 16.25 Wita. Ini lokasi dan kekuatannya. (https://warning.bmkg.go.id/)
Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.
Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.
4. Terlihatnya Cahaya Gempa
Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar.
Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien.
Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.
5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda
Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.
Oleh sebab itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar. (*)
Jenis-Jenis Gempa
Banyak orang yang tak mengetahui ada berapa banyak jenis gempa yang sering terjadi. Pada umumnya semua hanya tahu jika ada getaran namanya gempa bumi.
Ada beberapa jenis gempa yang terjadi belakangan ini. Hal itu dilihat sesuai dengan penyebab terjadinya gempa.
Gempa bumi menjadi bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia berada di 3 pertemuan lempeng benua.
Jika ketiga lempeng bumi ini saling mendekat dan bertumbukan, maka akan terjadi gempa.
Tapi tidak hanya tumbukan lempeng benua saja, lo, yang bisa menjadi penyebab dari bencana alam gempa bumi.
1. Gempa Tektonik
Pergeseran lempeng bumi yang kemudian saling bertumbukan akan menyebabkan gempa tektonik.
Gempa inilah yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena letak Indonesia yang berada di pertemuan 3 lempeng benua, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik.
Jika sumber gempa tektonik berada di laut, maka bisa saja menyebabkan terjadinya tsunami, teman-teman.
O iya, gempa jenis ini dapat merambah ke berbagai daerah, artinya saat terjadi gempa, daerah-daerah di sekitarnya juga bisa merasakan getaran gempa tersebut.
2. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi ini biasanya terjadi beberapa saat sebelum gunung berapi aktif akan meletus.
Jika gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran lempeng bumi, maka gempa bumi vulkanik ini terjadi karena adanya tekanan gas.
Nah, gempa vulkanik ini jika dibandingkan dengan gempa tektonik tidak terlalu berbahaya, karena yang lebih berbahaya adalah letusan gunung berapinya.
Berbeda dengan gempa tektonik yang dapat merambah berbagai daerah, gempa vulkanik hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung berapi saja.
Gempa bumi vulkanik juga cukup sering dirasakan di Indonesia, karena Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung berapi yang disebut dengan Cincin Api.
3. Gempa Bumi Tumbukan
Jika gempa tektonik dan gempa vulkanik berasal dari dalam Bumi, maka gempa bumi tumbukan ini asalnya dari luar bumi.
Gempa bumi tumbukan disebabkan oleh jatuhnya benda langit seperti meteor dan asteroid ke permukaan Bumi.
Hasilnya, terjadi getaran di permukaan Bumi dan menyebabkan timbulnya kawah atau lubang di permukaan Bumi.
4. Gempa Bumi Buatan
Manusia ternyata juga bisa, lo, menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi buatan ini disebabkan oleh pemakaian bahan peledak dengan daya ledak yang besar.
Uji coba bahan peledak seperti bom nuklir juga bisa menimbulkan ledakan yang dapat menggetarkan permukaan Bumi.
Sifat gempa bumi ini adalah lokal, yang artinya hanya orang-orang di sekitar lokasi peledakan saja yang merasakan getarannya.
5. Gempa Bumi Runtuhan
Tanah longsor ternyata juga bisa menjadi penyebab adanya gempa bumi yang disebut dengan gempa bumi runtuhan.
Tanah yang longsor tersebut disebabkan oleh erosi atau tempat penambangan yang runtuh.
Getaran yang timbul ini berasal dari jatuhnya bebatuan dari tanah longsor tersebut ke permukaan bumi.
Gempa bumi runtuhan ini hanya akan dirasakan oleh penduduk sekitar tanah longsor terjadi saja, lo.
Doa saat Gempa
Inilah bacaan doa saat gempa.
Saat Gempa Bumi terjadi, bacalah doa.
Lalu, apa doa saat Gempa Bumi?
Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi, Solo, Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu membagikan sebuah doa beberapa saat setelah terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Doa itu diberinya judul 'Doa Ketika Gempa Bumi' yang dikirim via grup WhatsApp 'Saya NU'.
Selengkapnya doa itu sebagai berikut:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi
Terjemahannya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini."
"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan. (*)
Info Gempa Bumi Terkini
https://manado.tribunnews.com/topic/gempa-terkini
Sebagian telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BMKG: Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Dahsyat dan Tsunami Setinggi 29 Meter,