Kecelakaan Speedboat
Kecelakaan Maut, 7 Penumpang Tewas usai Speedboat Rombongan yang Akan Hadiri Pernikahan Terbalik
Terjadi kecelakaan maut di Sungai Sembakung pada kemarin Senin siang. Peristiwa tersebut melibatkan kendaraan speedboat.
Meskipun ibunya bisa berenang namun ibunya masih bertahan memilih memegang speedboat yang sudah dalam kondisi terapung.
"Mama saya bisa berenang sih. Tapi mama saya memilih berpegangan ke speedboat yang terapung itu. Sampai datang bantuan," ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar pukul 14.00 WITA dirinya mendapatkan kabar dari ipar yang ada di Sembakung bahwa speedboat Riyan belum juga sampai.
"Dan dia dapat info di sana speedboatnya terbalik. Jadi saya ke Pelabuhan Tengkayu nanya kabar selanjutnya. Dan berita yang meninggal itu beruntun datang. Empat orang awalnya lalu bertambah lima orang," katanya.
Pamannya, orang tua dari sepupunya yang akan melangsungkan pernikahan ikut menjadi korban terbaliknya speedboat tersebut.
Keluarganya berangkat satu rombongan menuju Desa Atap untuk menghadiri acara pernikahan keluarga di sana.
"Dari keluarga laki-lakinya keluarga bapak saya, orang tuanya ikut ke sana semua sudah bawa fogep juga dari sini ke sana. Jadi yang meninggal dari keluarga kami, bapaknya yang mau menikah itu kasihan," lanjutnya.
Sementara itu, orang tuanya yang ikut dalam rombongan selamat.
Dan posisi orang tuanya saat ini ada di Sembakung di rumah keluarga sepupu.
"Saya lega orang tua selamat. Kalau orang tua sepupu saya tidak tahu lagi kelanjutannya apakah acara dilanjutkan atau tidak karena kondisinya meninggal. Mungkin ditunda. Tidak mungkin dilanjutkan. Kita doakan saja semua bisa berjalan sesuai direncanakan," ucapnya.
Sementara itu, Hasbullah, Manager Operasional PT Surya Sebatik membantah jika tak ada pelampung yang disiapkan dalam speedboat.
Jika kapasitas penumpang 22 orang maka jumlah pelampung disiapkan 30 pcs.
"Karena distandarkan 125 persen dari total kursi. Tidak mungkin fasilitas kursi dihitung 22, pelampung hanya 22 Itu tidak boleh," tegasnya.
Ia juga membantah jika pihak speedboat tak mengingatkan untuk menggunakan pelampung.
"Kok bisa tidak menemukan. Padahal ada di sekitar mereka. Lucunya juga para penumpang kalau disuruh mengenakan pelampung, acuh tak acuh. Bahkan diinjak-injak itu barang," ujarnya.