Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bea Cukai

Kunjungi Tahuna, Bea Cukai Gali Potensi Ekspor Langsung Komoditas Alam dari Sangihe ke Filipina

Bea dan Cukai siap mendukung  ekspor langsung dengan memfasilitasi para pelaku usaha berupa sosialisasi dan asistensi.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Kunjungan kerja Bea dan Cukai Manado ke Pemkab Sangihe yang diterima Sekda Kepulauan Sangihe, Melancton H Wolff, akhir pekan lalu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jajarannya Kanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) bersama Bea Cukai Manado melaksanakan kunjungan kerna ke Tahuna, Kepulauan Sangihe, akhir pekan lalu.

Kunjungan kerja ini dipimpin Kepala Bagian Umum Kanwil Bea dan Cukai Sulbagtara, Awan Jogyantoro.

Rombongan diterima  Sekretaris Daerah Kepulauan Sangihe, Melanchton Harry Wolff.

Tujuan kunjungan kerja itu untuk menggali potensi SDA yang bisa diekspor dari Kepulauan Sangihe.

“Kedatangan  ini  sebagai bentuk koordinasi sekaligus pemantauan perkembangan inisiatif pembukaan konektivitas laut rute Sangihe-General Santos," ungkap Awan sebagaimana dijelaskan dalam keterangan tertulis ke Tribun, Senin (07/06/2021).

Katanya, Bea dan Cukai siap mendukung  ekspor langsung dengan memfasilitasi para pelaku usaha berupa sosialisasi dan asistensi.

"Serta akan terus berkoordinasi dengan Pemda serta instansi terkait," tutur Awan.

Diharapkan dengan adanya kunjungan kerja ini, impian untuk melakukan ekspor langsung dari Kabupaten Kepulauan Sangihe ke Filipina akan segera terwujud.

Sehingga akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang pada gilirannya untuk pemulihan ekonomi nasional

Melancton pun mengungkapkan harapan agar Pemkab Sangihe dapat melakukan kegiatan ekspor impor secara langsung.

Dengan ekspor langsung, akan sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Terutana untuk meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe maupun penerimaan negara.

Kunjungan kerja Bea dan Cukai Manado ke Pemkab Sangihe yang diterima Sekda Kepulauan Sangihe, Melancton H Wolff, akhir pekan lalu.
Kunjungan kerja Bea dan Cukai Manado ke Pemkab Sangihe yang diterima Sekda Kepulauan Sangihe, Melancton H Wolff, akhir pekan lalu. (Istimewa.)

Lokasi Tahuna sangat strategis   dalam jalur pelayaran. Lokasinya dekat dengan Davao dan General Santos, Filipina.

Beberapa waktu lalu,  Bupati Kepulauan Sangihe mempunyai inisiatif melakukan pembukaan konektivitas Sangihe-General Santos dan merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Mengingat, Sangihe berlokasi di antara Bitung-General Santos/Davao dan jarak dengan General Santos dapat ditempuh selama 6-8 jam dengan kapal.

Sehingga Sangihe dapat diusulkan menjadi bagian dari rute Bitung-Davao.

Inisiatif ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dimana, Sulut ditetapkan menjadi salah satu super hub di Indonesia.

Saat ini Pelabuhan Tahuna masuk dalam Gerai Maritim Tol Laut dengan rute Surabaya-Bitung-Tahuna dan Surabaya-Makassar-Tahuna untuk mengangkut barang kebutuhan pokok dengan muatan balik dari Tahuna paling banyak berupa ikan beku, kayu kelapa dan cengkih.

Kunjungan kerja Bea dan Cukai Manado ke Pemkab Sangihe yang diterima Sekda Kepulauan Sangihe, Melancton H Wolff, akhir pekan lalu.
Kunjungan kerja Bea dan Cukai Manado ke Pemkab Sangihe yang diterima Sekda Kepulauan Sangihe, Melancton H Wolff, akhir pekan lalu. (Istimewa.)

Kapal operasional yang direncanakan akan digunakan dalam rute Sangihe-General Santos adalah kapal combo dengan nama KM Tampungang Lawo milik Pemkab Sangihe dengan kapasitas 328 GT.

Berdasarkan data Bea Cukai Manado, selama tahun 2019-2020 ekspor barang dari wilayah Sangihe, Talaud, Sitaro mencapai 28.8 ribu ton dengan total FOB 210.65 juta dollar AS. Adapun komoditasnya, didominasi rempah-rempah.

Sayangnya, ekspor ini masih melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.

Adapun saat ini  ekspor langsung ke Filipina dengan perahu kecil berupa rokok ke Filipina sebanyak 1.359.765,5 Kg dengan total FOB USD 9.08 ribu dollar AS yang berasal dari Malang, Kudus dan Sidoarjo. Pemuatannya dilakukan di  Pelabuhan Petta, Tahuna.

Sebagai gambaran secara geografis Kepulauan. Sangihe terletak di utara Pulau Sulawesi dan selatan kepulauan Mindanao (Filipina), memiliki 105 pulau (26 berpenghuni, 79 tidak berpenghuni).

Kepulauan Sangihe terdiri atas 15 kecamatan, 22 kelurahan dan 145 mampung.

Bagian utara berbatasan dengan Filipina dan Kabupaten  Kepulauan Talaud, timur dengan Samudera Pasifik, selatan dengan Kabupaten Kepalauan Sitaro, barat dengan Laut Sulawesi.

Luas wilayah Kabupaten Sangihe yaitu 11.863,58 Km2 ; terdiri dari 736,98 Km2 (6,2%) daratan dan 11.126,61 Km2 (93,8%) luas laut.

Jarak Tahuna dengan Jakarta adalah ±1.267 mil laut, dengan Manado ±135 Mil laut, jarak dengan General Santos (Filipina) ±128 Mil laut dan jarak dengan Davao City (Filipina) ± 159 mil laut.

Kabupaten kepulauan Sangihe mempunyai potensi kekayaan sumber daya perikanan dan perkebunan yang melimpah.

Jenis ikan yang memiliki ekonomi dan gizi tinggi adalah jenis ikan pelagis dan demersal.

Ikan pelagis merupakan kelompok ikan di lapisan permukaan air, memiliki ciri utama yaitu beraktifitas bergerombol dan melakukan migrasi.

Jenis ikan demersal merupakan ikan yang hidup di dasar laut, seperti lumpur, pasir dan bebatuan.

Data Pemkab Kepulauan Sangihe tahun 2020  produksi perikanan tangkap jenis ikan pelagis besar mencapai 1.638,86 ton, ikan pelagis kecil sebanyak 8.525,94 ton dan demersal 67,48 ton.

Jenis Ikan pelagis besar hasil tangkapan meliputi ikan Tuna dan Cakalang. Sedangkan jenis ikan pelagis kecil meliputi ikan Tongkol, Layang dan Selar.

Untuk jenis ikan demersal meliputi ikan Kerapu, Kakap dan Seremia. Selain itu, komoditas dari sektor perkebunan menunjukkan hasil yang menggembirakan, terlihat dari  produksi tanaman Kelapa mencapai 23.955,50 ton.

Tanaman Pala mencapai 4.285,50 ton serta tanaman Cengkih 1.878,73 ton.

Dari segi pelayanan kepabeanan, kabupaten Kepulauan Sangihe berada di wilayah pengawasan Kantor Bea dan Cukai Manado.

Dimana Bea dan Cukai memiliki 2 (dua) kantor bantu di Kabupaten Sangihe, yaitu Kantor Bantu Tahuna dan Kantor Bantu Marore sehingga tidak ada masalah terkait prosedur kepabeanannya karena selama ini Bea dan Cukai juga telah melayani kegiatan impor dan ekspor. (ndo)

Transformasi PLN, Kunci Sukses Percepat Digitalisasi Pembangkit

SOSOK Farah Puteri Nahlia, Anggota DPR RI yang Menentang Rencana Prabowo Subianto, Ini Profilnya

Kabar Kasus Virus Corona di Dunia, Update Senin 7 Juni 2021, Ini 10 Negara dengan Kasus Terbanyak

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved