Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pranada Prabowo

Ingat Pranada Prabowo? Anak Megawati Pencipta Lagu Pengkhianat, Begini Kabarnya Saat Ini

Kemunculan Prananda yang mendampingi ibunya sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, lantas menjadi perhatian banyak pihak

Editor: Rhendi Umar
Kolase TribunNewsmaker - Twitter @pranandaprabowo/PDIPERJUANGAN.ID/Tribunnews
Prananda Prabowo dan Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan Prananda Prabowo, dia adalah putra kedua Megawati Soekarnoputri jarang tampil ke publik.

Prananda Prabowo dikenal sebagai sosok di belakang layar.

Penampilannya di depan publik bisa dihitung jari.

Berbeda dengan adiknya Puan Maharani yang pernah menjabat Menko di periode pertama Jokowi. Kini Puan tiap hari tampil di publik karena perannya sebagai Ketua DPR RI.

Prananda Prabowo terlihat hadir dalam peresmian Patung Bung Karno di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6/2021).

Prananda Prabowo.1
Prananda Prabowo.1 (NET/Radar Sukabumi)

Dalam acara tersebut, kemunculan Prananda yang mendampingi ibunya sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, lantas menjadi perhatian banyak pihak.

Terlebih, Puan Maharani yang disebut-sebut sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) dari PDIP tidak hadir dalam peresmian itu.

Kemunculan Prananda, yang dikenal jarang muncul di depan publik, pun semakin memperkuat keterkaitannya untuk menjadi kandidat kuat ketua umum PDIP selanjutnya.

Selain itu, pengamat politik, Muhammad Qodari menyebut kehadiran Prananda juga memiliki makna penting untuk memperkokoh kemungkinan koalisi Gerindra dan PDIP di Pilpres 2024.

"Potensi koalisi ke depan makin perkuat pesan politik rencana koalisi ini sangat serius," ujar Qodari, dilansir dari Tribunnews.com, Minggu.

Acara tersebut, diterjemahkan oleh Qodari, memiliki nilai politik yang luar biasa besar menjelang Pilpres 2024. Apalagi setelah Megawati secara khusus menyapa Prabowo sebagai 'sahabatnya'.

"Ini sebuah aliansi strategis, aliansi ideologi Soekarnois yang akan berpuncak pada 2024 mendatang," imbuh Qodari.

Dari semua itu, Qodari pun semakin merasakan hubungan harmonis antara PDIP dengan Gerindra akhir-akhir ini.

Kendati demikian, hal tersebut lantas tak serta-merta memberikan peluang Prananda untuk menjadi capres maupun cawapres PDIP di Pilpres 2024.

Menurut Qodari, selama ini Puan Maharani lebih dikenal sebagai sayap PDIP di pemerintahan, sedangkan Prananda adalah sayap kepartaiannya.

Qodari menambahkan, sosok Prananda diketahui memilik karakter yang begitu mirip dengan ibunya, Megawati.

"Kalau ada sesuatu (acara) yang dia (Prananda) tidak suka, maka dia tidak akan nongol," ujarnya.

Tak lupa, Qodari juga memprediksi format calon yang diusung oleh koalisi dua partai tersebut untuk Pilpres 2024 nanti.

Yakni Jokowi-Prabowo jika terdapat amandemen UUD 1945, atau Prabowo-Puan jika tidak ada amandemen UUD 1945.

"Nanti Gerindra akan kalkulasi mana dari dua pilihan ini yang lebih memungkinkan menjamin stabilitas politik dan aliansi nasionalis Soekarnois," tandasnya.

Prananda Prabowo sejak lama dikenal sebagai salah satu konseptor naskah-naskah pidato Megawati Soekarnoputri.

Salah satu penampilan Prananda Prabowo yang viral saat merilis lagu berjudul Pengkhianat. 

Lagu berjudul Pengkhianat dulu pernah heboh.

Karena dinyanyikan Prananda Prabowo bersama grup musiknya. Musiknya cadas!

Pada Juni 2015, publik di Tanah Air dihebohkan atas munculnya lagu "Pengkhianat" di YouTube.

Lagu itu  ikut dipopulerkan Muhammad Prananda Prabowo, putra Megawati Soekarnoputri melalui grup musik rock Rodinda.

Rodinda adalah singkatan dari "Romantika, Dinamika dan Dialektika".

Banyak masyarakat menilai lagu tersebut cukup menggetarkan lantaran selain musiknya terbilang keras, tetapi juga membuat publik bertanya-tanya siapa sebenarnya "Pengkhianat" yang dimaksud.

Di tengah asumsi, muncul berbagai spekulasi bahwa lagu tersebut ditujukan kepada orang per orang, apalagi salah satu liriknya memuat kalimat "Pengkhianat berwajah santun".

Berikut ini lirik "Pengkhianat".

"Telah kuserahkan seluruh jiwaku

Untuk menjadi nafas dalam gerak langkah perjuanganmu

Dasar kau pengkhianat

Sangkakala pertarungan

Kau tiupkan dua jago

Kau pikir karena kuasamu

Mati langkahku kau buat

Janji mu tipu muslihat

Senyummu bulus membius

Cukup sampai di sini lukaku dendamnya kurawat

Tapi sisa waktu kesumatku

Dasar kau pengkhianat

Pengkhianat berwajah santun

Dasar kau pengkhianat

Lihatlah kau berbuat tebarmu

Tempus Abire Tibi Est

Tempus Abire Tibi Est

Waktumu sudah habis

Manusia tak punya malu

Janjimu tipu muslihat

Senyummu bulus membius

Cukup sampai disini lukaku dendamnya kurawat

Tapi sisa waktu kesumatmu

Dasar kau pengkhianat

Pengkhianat berwajah santun

Dasar kau pengkhianat

Lihatlah kau perbuat tebarmu

Waktumu sudah habis

Manusia tak punya malu

Tunggu saatnya kan tiba

Pasti lah akan tiba

Tiba masa kubuat perhitungan

Membalas pengkhianatan

Apakah lagu ini ditujukan kepada Joko Widodo atau Jokowi yang baru terpilih sebagai Presiden RI pada waktu itu?

Vokalis band Rodinda, Rully Worotikan, menjelaskan, dalam lagu "Pengkhianat", Prananda Prabowo tidak menunjukkannya kepada siapa pun, apalagi kepada sosok Jokowi.

"Mas Nanan (Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang memelintir itu kan orang yang tidak mengerti. Maklum, sekarang ini masyarakat terbelah, di satu sisi pendukung Jokowi dan di sisi lain pembenci Jokowi," kata Rully di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dalam single lagu tersebut, menurut dia, Prananda Prabowo sedang menelusuri sebuah teori revolusi.

Adapun teori itu adalah "setiap revolusi akan melahirkan pengkhianatan".

Rully menjelaskan, dalam revolusi, juga dikenal "selalu memakan anak kandungnya sendiri".

"Jadi, dalam revolusi itu, langkah pertama, ciptakan siapa lawan dan siapa kawan. Nah, pengkhianat itu yang paling bahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," ujarnya.

Jadi, tambah dia, lagu tersebut sekadar untuk pembelajaran politik sebenarnya, tidak ditujukan kepada orang per orang, tetapi sebuah pencerahan politik lewat lagu.

Prananda Prabowo, yang menelurkan album Rodinda, juga merilis lagu berjudul "Aku Melihat Indonesia".

Menurut Rully, judul lagu ini memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai tanah air Indonesia dengan penuh perasaan.

Rully pun meminta masyarakat jangan gampang memelintir sesuatu dan mengait-ngaitkannya sehingga menimbulkan prasangka yang tidak-tidak.

Muhammad Prananda Prabowo, Megawati Soekarnoputri, dan Nancy Prananda.
Muhammad Prananda Prabowo, Megawati Soekarnoputri, dan Nancy Prananda. (DOK TRIBUNNEWS.COM)

Terlebih lagi, prasangka tersebut justru akan memunculkan budaya adu domba.

Prananda Prabowo menggunakan akronim ajaran revolusi Soekarno ini ke dalam band-nya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital itu merupakan salah satu tokoh politik PDIP yang bisa dikatakan memiliki akar kekuatan politik besar, tetapi namanya jarang muncul.

Kemunculannya di permukaan publik ini jelas menjadi perhatian besar banyak pihak.

Prananda Prabowo memang agak kurang dikenal publik, tetapi memiliki pengaruh kuat di akar massa PDI Perjuangan.

Prananda Prabowo di grup band tersebut memegang bass.

Hingga kini, dia pun sangat dekat dengan banyak pemusik, terutama dengan kelompok Slank.

Pada tahun 1980-an, ia sendiri sering main band dengan beberapa lingkaran dalam Slank, seperti Masto, adik kandung Bimbim Slank.

Bagaimana kabarnya sekarang?

Prananda Prabowo kini masih aktif di DPP PDIP sebagai Ketua DPP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital

Walaupun dia jarang muncul di media massa, namun dia bekerja dari balik layar.

Salah bukti kerja nyata Prananda Prabowo adalah berhasil memenangkan mayoritas usungan PDIP di Pilkada serentak di Bali pada tahun 2020.

Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengatakan, kemenangan partainya di 5 dari 6 Pilkada di Bali tak lepas dari peran Prananda Prabowo.

Menurut Koster, seluruh kader yang diusung di Bali diperjuangkan Prananda Prabowo agar mendapat persetujuan dari sang ketua umum partai untuk maju Pilkada.

"Kerja kader serta simpatisan partai kami sangat militan. Calon yang kami usung adalah aspirasi dari bawah, yang kemudian diperjuangkan Mas Prananda untuk mendapat persetujuan dari Ibu Ketua Umum," kata Koster dalam siaran persnya, Sabtu (12/12).

Koster juga menyebut Prananda Prabowo selalu memberi arahan untuk mengonsolidasikan partai.

Prananda Prabowo juga kini dinilai potensial menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan ibunya.

Track record Prananda Prabowo dinilai lebih bagus dibanding saudara tirinya, Puan Maharani yang sarat kontroversi.

Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.

Profil Prananda Prabowo

Muhammad Prananda Prabowo lahir 23 April 1970.

Pria usia 50 tahun itu biasa dipanggil Prana atau Nanan.

Dia pernah menjabat Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi DPP PDIP.

Prananda Prabowo adalah putra kedua Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.

Dari pasangan ini, Prananda Prabowo memiliki seorang kakak, Mohamad Rizki Pratama.

Dari pernikahan ibunya dengan Taufik Kiemas, Prananda Prabowo memiliki seorang adik, Puan Maharani.

Pranda Prabowo menikah dan ayah dari dua anak.

Istrinya bernama Nancy Prananda, sedangkan anaknya bernama Muhammad Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.

Oleh sejumlah kaum Marhaen, ia dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.

Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Prananda Prabowo dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.

Ia pertama kali muncul saat Megawati Soekarnoputri mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali.

Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati.

Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi").

Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 tersebut memang kemudian menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Masih Ingat Prananda? Putra Megawati Jarang Tampil ke Publik Kini Muncul Bareng Ibu, Puan Kemana?

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved