Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

BMKG Ungkap Ketinggian dan Kecepatan Tsunami yang Bisa Terjadi di Jatim, Pernah Terjadi 6 Kali

BMKG memberi info mengenai potensi tsunami yang bisa terjadi di Jawa Timur. Ada beberapa daerah di Jatim yang diingatkan BMKG. Simak dalam video.

Tangkap Layar YouTube Channel infoBMKG
Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - BMKG memberi info mengenai potensi tsunami yang bisa terjadi di Jawa Timur.

Ada beberapa daerah di Jatim yang diingatkan BMKG sangat berpotensi disapu tsunami. 

BMKG juga sudah mengungkapkan mengenai kecepatan dan tinggi tsunami yang bisa melanda Jatim

Hal itu diungkap oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur (Tangkap Layar YouTube Channel infoBMKG)

Dalam sepekan terakhir, gempa mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Malang, Pacitan, dan Lumajang.

Jawa Timur memang termasuk wilayah di Indonesia yang rawan gempa bumi.

Dalam kaitan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat dan tinggi maksimum tsunami yang bisa menyapu Jawa Timur.

Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.

"Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini, akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Webinar bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur", Jumat (28/5/2021).

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek.

Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.

Zona seismik gap

Dari gambar peta distribusi gempa bumi yang dirasakan di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada periode 2008-2020, dari sekian ratus kejadian gempa sejak tahun 2008 hingga 2020, yang ditandai dengan titik merah dan kuning, tampak ada zona-zona yang "kosong" tidak ada kejadian gempa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved