Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TNI

SOSOK Laksamana TNI Yudo Margono, Calon Kuat Panglima TNI, Ini Profil Lengkapnya

Namanya Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M belakangan kian santer disebut sebagai calon kuat pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Editor: Ventrico Nonutu
Istimewa
Laksamana TNI Yudo Margono. 

Pemerintah lalu membangun RSD di Wisma Atlet Kemayoran. Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono. Begitu juga dengan RSD Pulau Galang, Yudo juga yang mengomandoi.

Bahkan, saat dirinya menjabat Kasal, perhatian kepada relawan tenaga medis covid-19 di Wisma Atlet terus diberikan.

Hingga pada akhirnya, sebagai apresiasi dan pemenuhan komitmen, Yudo Margono mangangkat relawan covid-19 menjadi prajurit TNI AL.

"Pengalamannya memimpin di jajaran Kogabwilhan 1 membuktikan bahwa Laksamana TNI Yudo Margono adalah seorang prajurit sejati yang dapat mengomandoi lingkup 3 matra. Darat, laut, dan udara," katanya.

Selain itu, sebagai Kasal, tak perlu lagi ditanya tentang loyalitasnya. Garis lurus, itulah jawaban yang akan didapat.

Loyalitas yang tegak lurus, baik ke atas maupun ke bawah.

Ke atas dibuktikan dengan tugas-tugas yang diselesaikannya dengan baik dan paripurna. Ke bawah dibuktikan dengan perhatiannya kepada keluarga besar TNI AL yang menjadi tanggung jawabnya.

"Jika kita tengok peristiwa musibah KRI Nanggala-402 kita akan mengerti bagaimana loyalitasnya kepada keluarga korban," ujar Simon.

"Bersama Panglima TNI, Yudo ikut melaut untuk mencari keberadaan KRI Nanggala-402. Saat KRI Naggala-402 dipastikan tenggelam, Yudo menyambangi beberapa keluarga korban dan bersama Presiden, Menhan, dan Panglima TNI mengadakan pertemuan dengan para keluarga korban," ungkapnya.

Simon mengatakan, Yudo punya keunggulan jika nanti menjadi Panglima TNI untuk mengatasi masalah di tanah air. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan.

Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain. Akibat potensi eskalasi konflik lintas negara di Laut China Selatan ke depan yang cukup tinggi.

Serta dukungan penjagaan laut yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan. Di samping itu, kejahatan trans-nasional, seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.

"Yang pertama tentu pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain," tuturnya.

Yang kedua, menurut Simon, Yudo Margono bisa melanjutkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved