Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Sosok Naftali Bennett, Mantan Pasukan Khusus Jadi Calon PM Israel, Bilang Tak Ada Negara Palestina

Sosok Naftali Bennett mantan sekutu Benjamin Netanyahu, dia mantan komando pasukan khusus, lahir dari orang tua yang kelahiran AS.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Jerusalem Post/ tangkapan layar
Naftali Bennett, Calon Pengganti PM Israel Benjamin Nethanyahu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut sosok Naftali Bennett, pemimpin oposisi Israel yang berencana menjadi Perdana Menteri gantikkan Benjamin Netanyahu.

Netanyahu (71) yang sedang menghadapi persidangan atas tuduhan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, tetap memegang kekuasaan meski empat pemilu sebelumnya diwarnai kekacauan.

Naftali Bennett adalah mantan sekutu Netanyahu yang jadi pemimpin partai Yamina.

Dia telah mengumumkan membentuk koalisi besar demi pemerintahan baru Israel.

Dia bersama partai oposisi berencana menjungkalkan posisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah menjabat sejak 2009

"Saya mengumumkan hari ini bahwa saya bermaksud untuk bekerja dengan sekuat tenaga untuk membangun pemerintahan persatuan dengan ketua Yesh Atid, Yair Lapid," ungkap Bennett dalam pidatonya yang disiarkan melalui televisi nasional yang dikutip Reuters.


(FOTO: PM-Israel-benjamin-netanyahu/ Tribunnews.com)

Diketahui, Israel telah mengadakan empat pemilihan sejak April 2019 yang berakhir tanpa pemenang yang jelas. Netanyahu tetap menjabat sebagai kepala pemerintahan sementara.

Netanyahu membuat tawaran balasan tiga arah pada hari Minggu untuk mendukung politisi sayap kanan lainnya, Gideon Saar.

Di bawah agenda itu, Saar direncanakan untuk menjabat sebagai perdana menteri selama 15 bulan, Netanyahu akan kembali menjadi perdana menteri untuk dua tahun, dan Bennett kemudian akan mengambil alih selama sisa masa pemerintahan.

Sayangnya, Saar yang merupakan mantan menteri kabinet dengan sigap menolak tawaran tersebut.

Nasib pemerintahan Israel akan bergantung pada pengumuman resmi dari Lapid yang memimpin oposisi pada hari Rabu mendatang. Jika pengumuman tidak terjadi, maka pemilu akan kembali digelar.

Lantas siapa sosok Naftali Bennett

DilansirTribunnews.com dengan artikel berjudul PROFIL Naftali Bennett, Keras Terhadap Palestina, Incar Posisi Benjamin Netanyahu

Bennett yang merupakan mantan kepala pertahanan dan jutawan teknologi tinggi akan menjadi ujung tombak koalisi penggulingan Netanyahu.

Bennett, seorang pendukung permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, serta anggota parlemen Arab-Israel.

Naftali Bennett pemimpin partai kecil sayap kanan di Israel Yamina yang hanya memiliki 7 kursi.

Bennett adalah mantan pengusaha teknologi multi-jutawan yang terkenal dalam politik dengan retorika sayap kanan, nasionalis religius.

Pria berusia 49 tahun, yang telah memberikan dukungan kepada pemilih sayap kanan sepanjang karirnya, memimpin partai Yamina, yang menyerukan Israel untuk mencaplok sebagian lain dari wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Seorang politisi hebat yang tidak menghindar dari kontroversi, Bennett sangat liberal dalam bidang ekonomi dan mengambil garis agresif terhadap Iran.

Dia mempunyai ideologi yang sama Netanyahu, dan sempat menjabat di sejumlah tugas di pemerintahan pemimpin Likud. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Bennett dan Netanyahu menjadi berlawanan.

Ini dibuktikannya Minggu kemarin, yaitu bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan 12 tahun Netanyahu.


(FOTO: Pemimpin partai Yemina Israel, Naftali Bennett, menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (YONATAN SINDEL / POOL / AFP)

Dia setuju untuk bergabung dengan Yair Lapid sentris dalam koalisi untuk mencopot perdana menteri.

Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjalani masa jabatan pertama dengan rotasi sebagai perdana menteri.

Bennet, yang mantan komando pasukan khusus, lahir dari orang tua yang kelahiran Amerika

Kini Bennet tinggal bersama istrinya Galit dan empat anaknya di pusat kota Raanana.

Dia memasuki politik setelah menjual perusahaan start-upnya  seharga 145 juta dolar AS pada tahun 2005, dan tahun berikutnya menjadi kepala staf Netanyahu, yang saat itu menjadi oposisi.

Setelah meninggalkan kantor Netanyahu, Bennett pada tahun 2010 menjadi kepala Dewan Yesha, yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

Dia kemudian menggemparkan politik pada tahun 2012 ketika dia memimpin partai sayap kanan Rumah Yahudi, yang sedang terpuruk.

Dia meningkatkan eksistensi partainya di parlemen hingga empat kali lipat.

Ia dikenal sebagai sosok yang mempunyai komentar keras dan pedas tentang Palestina.

Pada 2013, dia menyebut Palestina sebagai teroris. “Teroris Palestina harus dibunuh, bukan dibebaskan,” katanya waktu itu.

Dia bahkan telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa kesempatan. Seperti pernyataannya bahwa Tepi Barat tidak sedang diduduki karena "tidak pernah ada negara Palestina di sini".

Ia juga mengatakan, “konflik Israel-Palestina tidak dapat diselesaikan tetapi harus dipertahankan.”

Selain pernah menjadi memegang portofolio pertahanan, Bennett pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri pendidikan Netanyahu.

Dia mengganti nama partai Rumah Yahudi sebagai Yamina (Kanan) pada tahun 2018, dan merupakan bagian dari koalisi Netanyahu yanggagal pada tahun yang sama.

Namun Netanyahu tidak mengajaknya bergabung dalam pemerintahannya Mei tahun lalu. Hal ini dilihat pengamat sebagai bentuk ketidaksukaan Netanyahu terhadap Bennett, meski ideologi mereka sama.

Selama pandemi virus Coron 2020, Bennett menunjukkan oposisinya dengan memfokuskan retorika sayap kanannya ats krisis kesehatan, dan meningkatkan upayanya pada

Bertentangan dan dengan pandemi virus korona yang mengamuk pada tahun 2020, Bennett mengurangi retorika sayap kanannya untuk fokus pada krisis kesehatan, dan meningkatkan seruannya tentang rencana mengatasi Covid-19 dan bantuan ekonomi.

Tidak mudah

Partai Lapid, dengan 17 kursinya sendiri, telah mengumpulkan total 51 suara dukungan dari partai sayap kiri, tengah, dan kanan sebelum Bennett bergabung dengannya.

Blok Yamina ("Kanan") Bennett memiliki 7 kursi, tetapi seorang anggota parlemen bersumpah dia tidak akan bekerja sama dengan kubu anti-Netanyahu.

Untuk memenangkan dukungan 4 anggota parlemen lagi dari 61 kursi yang dibutuhkan, Lapid mengandalkan partai-partai yang mewakili warga Arab Israel, yang belum mengumumkan niat mereka.

Mereka harus mendukung koalisi termasuk Bennett, meskipun dia sebelumnya telah mengarahkan Dewan Yesha yang mewakili pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

"Kiri membuat kompromi jauh lebih mudah," kata Bennett pada Minggu (30/5/2021).

Menurut media Israel, perjanjian koalisi akan memungkinkan Bennett memimpin pemerintahan selama dua tahun pertama, diikuti oleh Lapid.

Itu akan mengakhiri pemerintahan panjang Netanyahu, yang pertama kali naik ke tampuk kekuasaan 25 tahun lalu, karena gelombang penentangan terhadap Shimon Peres, arsitek Kesepakatan Damai Oslo.

Terlepas dari ancaman terhadapnya, masih terlalu dini untuk mengabaikan strategi politik yang licik dari Netanyahu, kata ilmuwan politik Israel Jonathan Rynhold dari Universitas Bar Ilan.

"(Perlawanan) tidak pernah dilakukan sampai selesai, bahkan jika mereka (aliansi) sejauh ini mendapatkan yang terbaik, Bibi adalah pemain kartu terbaik sejauh ini, Anda tidak dapat mengabaikannya" ujar Rynhold (Aldi Ponge/Tribun Manado/Tribunnews.com/Kompas) 

Berita Terkait Kabar Israel

Ikuti Berita Tribun Manado di Google

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved