La Liga
PROFIL Carlo Ancelotti Pelatih Baru Real Madrid, Pernah Dipecat Namun Dipilih Kembali
Carlo Ancelotti adalah seorang manajer sepak bola dan mantan pemain sepak bola asal Italia.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Carlo Ancelotti adalah seorang manajer sepak bola dan mantan pemain sepak bola asal Italia.
Sebagai pemain, Ancelotti bermain sebagai gelandang dan pernah 26 kali memperkuat tim nasional sepak bola Italia, termasuk pada putaran final Piala Dunia 1990.
Karier klubnya diawali bersama Parma pada tahun 1976. Tiga tahun kemudian ia pindah ke A.S. Roma dan berhasil meraih gelar juara Serie A dan Piala Italia bersama klub ibu kota Italia tersebut.
Dari 1987 hingga 1992 ia memperkuat AC Milan dan merupakan anggota tim Milan yang menjuarai Piala Champion UEFA pada tahun 1989 dan 1990.

Ancelotti, yang biasa dipanggil Carletto memulai karier kepelatihan pada tahun 1995. Pada tahun 1996, ia berhasil membawa Reggiana promosi ke Serie A.
Pada tahun yang sama, Ancelotti kemudian dikontrak menjadi pelatih Parma.
Pada tahun 1999 ia pindah ke Juventus. Pada bulan November 2001, Ancelotti melatih AC Milan hingga berhasil membawa Milan menjadi semifinalis Piala UEFA dan bertengger di posisi keempat Serie A di akhir musim pertamanya.
Delapan musim bersama Milan, ia berhasil meraih berbagai gelar juara seperti dua gelar juara Liga Champions UEFA (2002–03 dan 2006–07), Piala Dunia Antarklub FIFA 2007, Serie A 2003–04, Piala Italia 2003, dan Piala Super Eropa 2003.
Pada bulan Juni 2009, Ancelotti menjadi manajer klub Liga Primer Inggris Chelsea menggantikan Guus Hiddink. Ia membuat sejarah baru bagi klub London Barat tersebut dengan berhasil meraih gelar juara Liga Primer Inggris dan Piala FA di akhir musim pertamanya.
Namun Ancelotti gagal mempertahankan gelar juara liga di musim berikut sehingga Chelsea memecatnya pada bulan Mei 2011. Pada akhir bulan Desember 2011, Paris Saint-Germain menunjuknya menjadi pelatih menggantikan Antoine Kombouaré.
Pada tahun 2013 Ancelotti menangani Real Madrid menggantikan posisi Jose Mourinho yang hijrah ke Chelsea.
Dimusim pertamanya 2013-2014 Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Copa Del Rey dalam final El Clasico dan La Decima dalam final Derby Madrileno
Di musim keduanya 2014-2015 menangani Real Madrid Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub serta mengantar klub meraih kemenangan beruntun 22 kali sampai akhir Desember 2014.
Pada tahun 2015 performa Real Madrid menurun akibat cedera dan itu mempengaruhi masa depan Ancelotti di klub. Pada akhir musim Real Madrid memutuskan untuk memberhentikan Ancelotti karena tidak bisa mempersembahkan gelar apapun dan menurun kondisi kesehatan dia.
Alasan Real Madrid Memilih Rekrut Kembali Carlo Ancelotti
Terkini Real Madrid meresmikan kembali Carlo Ancelotti sebagai pelatih utama menggantikan Zinedine Zidane mulai musim depan.
Berikut adalah alasan kenapa Los Blancos memilih Ancelotti dan bukan pelatih-pelatih lain.
Padahal, sepanjang beberapa pekan terakhir, nama-nama besar dunia sepak bola dikaitkan dengan posisi kepelatihan di Real Madrid.
Nama-nama seperti Massimiliano Allegri, Antonio Conte, Mauricio Pochettino disebut. Sementara, pelatih-pelatih muda dalam diri Raul Gonzalez dan Xabi Alonso juga dirumorkan menjadi nakhoda anyar raksasa Spanyol tersebut.
Pada akhirnya, Real kembali ke sosok Carlo Ancelotti yang pernah menukangi klub pada 2013-2015.
Selama dua tahun menukangi El Real, Ancelotti memberikan empat gelar: Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub.
Ancelotti sebenarnya bukan pilihan pertama bagi Presiden Real Madrid Florentino Perez dan CEO Madrid Jose Angel Sanchez.
Namun, media asal Madrid, Marca, menuturkan negosiasi berjalan "secepat kilat" dalam hitungan jam.
Petinggi Madrid dilaporkan menaruh nama Massimilliano Allegri di posisi nomor satu daftar pelatih incaran.
Sang pelatih dilaporkan bernegosiasi dengan kubu Madrid segera setelah Zinedine Zidane mengutarakan secara langsung kepada Florentino Perez bahwa ia akan pergi.
Perez mengatakan bahwa semua telah dipersiapkan agar Allegri menukangi kubu Santiago Bernabeu.
Sayang, pemberitahuan Zidane datang terlalu telat dengan Allegri sudah terlebih dulu teryakini oleh pendekatan Juventus.
Kubu Bianconeri juga memberikan ultimatum kepada sang pelatih dan ia sendiri tak ingin kehilangan kesempatan menukangi klub elite setelah dua tahun hiatus.
Manajemen Real lalu dilaporkan melewati beberapa hari setelahnya dalam ketidak pastian.
Salah satu kandidat, Raul Gonzalez, disiapkan sebagai "rencana B" dengan Perez lebih ingin striker legendaris klub itu meneruskan kerja bagusnya di Real Madrid Castilla.

Antonio Conte lanjut dipertimbangkan setelah ia meninggalkan Inter Milan.
Namun, ide tersebut tak diteruskan karena Conte dianggap tak sesuai dengan filosofi dan metodologi Real.
Alhasil, pilihan bergeser ke Mauricio Pochettino. CEO Sanchez bahkan telah mengadakan pembicaraan informal dengan sang pelatih dan ia dilaporkan sangat tertarik kepada proyek ini.
Hanya, perpindahan Pochettino ke Real Madrid akan tergantung dari apakah ia bisa memutus kontraknya bersama klub kini, Paris Saint-Germain.
Pochettino memiliki kontrak hingga 2022 bersama kubu kaya Perancis tersebut.
Kubu Madrid dilaporkan tak ingin memasuki negosiasi formal dengan Pochettino mengingat ia adalah seorang pelatih yang terikat kontrak.
Belum lagi, Real tak berniat membuat kubu PSG kesal. Perez punya hubungan bagus dengan mereka dan tak ingin membahayakan negosiasi untuk mendatangkan Kylian Mbappe atau Neymar di kemudian hari.
Oleh karena itu, pilihan akhirnya jatuh ke Carlo Ancelotti yang dianggap punya iamge bagus di hadapan para fans Real seperti Zidane. ( Tribunmanado/Rhendi)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: