Pengantin Loncat dari Hotel
Calon Pengantin Loncat dari Lantai 7 Hotel, Keluarga Gerald Suatan Pakai 4 Kamar di Hari Pernikahan
Betapa tidak, aksi bunuh diri itu dilakukan beberapa saat sebelum sakramen pemberkatan nikah Gerald bersama Meiskewaty.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Aksi Gerald Suatan (30) yang nekat meloncat dari lantai tujuh sebuah hotel bintang di bilangan Sudirman Manado, Jumat (29/05/2021) membuat gempar warga Sulut.
Betapa tidak, aksi bunuh diri itu dilakukan beberapa saat sebelum sakramen pemberkatan nikah Gerald bersama Meiskewaty.
Informasi Tribun Manado menyebut, keluarga Gerald memesan empat kamar di hotel tersebut.
"Mereka pakai empat kamar untuk hari pernikahan," ujar perwakilan manajemen hotel kepada Tribun Manado, Sabtu (29/05/2021) siang.
Kata sumber ini, salah satu kamar ditempati Gerald dan keluarganya. Kamar itu berada di lantai tujuh hotel.
"Pemesanan hanya untuk hari H saja," kata sumber Tribun lainnya.
Sebelumnya, manajemen hotel di bilangan Jalan Sudirman Manado memberikan pernyataan soal kejadian tewasnya Gerald Suatan, tamu hotel yang tewas karena meloncat dari lantai tujuh.
Perwakilan manajemen hotel menyatakan, pihak hotel menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada Kepolisian, yakni Polresta Manado.
• Sosok Gerald Suatan, Pria yang Jatuh dari Lantai 7 Hotel Jelang Nikah, Dikenal Baik dan Dibanggakan
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian yang tengah melakukan investigasi," ujar manajemen hotel.
Di sisi lain, manajemen hotel komitmen mendukung sepenuhnya upaya kepolisian.
"Apa yang dibutuhkan, jika memang diminta, permintaan keterangan atau apapun kami siap," ujar manajemen lagi.
Di sisi lain, manajemen hotel bintang empat tersebut memastikan pelayanan dan operasional hotel berjalan normal.
"Sebagai usaha di bidang jasa, kami tetap memberikan pelayanan kepada tamu dan pengunjung," katanya lagi.
Meskipun demikian, untuk kamar yang sebelumnya ditempati korban serta area kolam renang untuk sementara tertutup untuk umum.
"Karena masih dalam penanganan kepolisian," ujar manajemen hotel tersebut.
Di sisi lain, manajemen hotel menyampaikan turut belasungkawa kepada keluarga korban.
"Kami turut berduka yang sedalam-dalamnya. Peristiwa ini sangat memukul kami. Kita tidak pernah berharap terjadi seperti ini," jelasnya. (ndo)
Keluarga Beber Dugaan Kematian Gerald
Aktivis buruh Jack Andalangi ternyata sosok yang paling dekat dengan Gerald Suatan, calon pengantin yang tewas terjatuh dari lantai tujuh salah satu Hotel berbintang di pusat kota Manado Jumat (28/5/2021).
Ditemui di rumah duka di Desa Tateli 3, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, Sabtu (29/5/2021) siang, Jack yang mewakili pihak keluarga membeber dugaan baru kematian Gerald.
Jack menduga ia kelelahan kemudian jatuh.
"Adiknya yang sudah kelas 6 SD menyebut ia jatuh bukan melompat. Cukup mengerti untuk membedakan jatuh dan melompat. Jadi dugaan kami jangan jangan ia hanya jatuh," katanya.
• Ini Penjelasan Manajemen Hotel soal Calon Pengantin yang Tewas karena Meloncat dari Lantai 7
Sebut dia, Gerald adalah anak yang bermental baja. Sejak kecil ia sudah biasa bekerja keras.
"Waktu kecil ia jualan kue, kemudian sekolah pelayaran dan bekerja di kapal tengker. Kerja di kapal tengker butuh ketegaran hati," katanya.
Jumat siang, jelang peristiwa nahas itu, Gerald terlihat enjoy.
Hal itu disaksikan teman temannya. "Jadi kami masih tidak terima dan belum mengerti kejadian ini," kata dia.
Mengenai isu yang menyebar di medsos soal masalah keterlambatan kehadiran keluarga ditepisnya.
Menurut dia, itu masalah lumrah dan terlalu sepele untuk Gerald yang bermental baja.

"Jika ia ada masalah pasti curhat ke saya," katanya.
Jack mengaku sudah dianggap ayah oleh Gerald. Di Facebook, Gerald mencantumkan Jack sebagai ayahnya. "Ia sangat dekat," kata dia.
Dikenal sebagai aktivis yang berani, Jack jadi melankolis saat menceritakan kisah Gerald.
Airmatanya berkali kali menetes.
KEBAIKAN Gerald Suatan Kepada Keluarganya, Rangga Adik Korban: Saya Tak Bisa Melupakannya
Rangga Raintung adik dari Gerald Suatan, calon pengantin yang tewas setelah meloncat dari kamar lantai tujuh sebuah hotel di Manado, Jumat (28/5/2021) mengaku tak akan melupakan pesan terakhir kakaknya.
"Terakhir ia katakan, nanti bafoto di Rumah Alam," bebernya.
Jumat siang sebelum agenda pemberkatan, ia bercerita, Gerald minta ia dan adiknya segera ke hotel.
Ia pun bergegas.
• Kamar dan Kolam Hotel Berbintang Lokasi Meninggalnya Gerald Suatan Ditutup Sementara
"Sesampai di sana Gerald mengaku lupa menyuruh mereka memakai jas putih" kata dia. Rangga terlihat begitu sedih. Berulangkali ia menangis di depan jasad kakaknya.
Sebutnya, Gerald adalah kakak yang baik. "Dirinya selalu memberi uang kepada kami, saya tak akan melupakannya," kata dia.
Dikatakannya sang kakak akan dimakamkan Minggu di pekuburan Tateli.
Sebelumnya, Ibunda Gerald Suatan mengungkap apa yang menjadi janji anaknya kepada dirinya.
Janji tersebut tak bisa lagi ditepati anak kesayangannya itu.
Gerald Suatan meninggal dunia setelah jatuh dari kamar di lantai 7 sebuah hotel di Manado kemarin Jumat (28/5/2021).
Foto seorang calon pengantin loncat dari lantai 7 satu hotel berbintang di Manado. Berikut kronologi sesuai keterangan polisi.

Kejadian itu terjadi beberapa jam sebelum acara pesta pernikahan Gerald dan kekasihnya.
Hari ini Sabtu 29 Mei 2021, terpantau di rumah duka ibunda Gerald Suatan terus menangisi jenazah anaknya.
Rumah duka berada di Desa Tateli 3 Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut.
"Ado kasiang Alen, ngana pe bae skali, tumpuan hidup keluarga, selama ini ngana salalu bantu pa mama deng ade," kata dia.
Foto Alen mengenakan pakaian kapten terpasang di depan peti jenazah.
Alen menuntut ilmu di sekolah pelayaran Jakarta dan telah menyandang gelar perwira muda.
Suasana di Rumah Duka Gerald Suatan.
Rekan rekan Alen kemudian datang menjenguk.
Tangis si ibu kembali pecah.
• Percakapan Terakhir Calon Pengantin & Ibunya Sebelum Loncat dari Hotel, Terungkap Alasan Bunuh Diri
"Alen napa ngana pe tamang tamang so datang kamari," tangisnya.
Para sahibul bait Alen meneteskan air mata.
Sang ibu kepada Tribun Manado mengaku sangat kehilangan anaknya.
"Dia seorang (anak) yang sangat baik dan selalu membantu keluarga," kata dia.
Ia mengulang kembali janji Alen kepadanya.
"Ngana bilang ngana mo berlayar ka tujuh samudra," bebernya.
Ia menuturkan sang anak sekolah di Jakarta dan telah bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta.
"Dia adalah kebanggaan kami," ujar dia.