Pembunuhan Marsela Sulu
KRONOLOGI Lengkap Penemuan Mayat Terduga Pembunuh Bocah di Koha, Ditemukan Tak Jauh dari Rumahnya
Terduga pelaku terduga pembunuhan bocah Marsela Sulu sudah ditemukan tewas, pada Jumat (28/5/2021).
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kami sajikan kronologi lengkap penemuan mayat terduga pembunuhan bocah di koha.
Sebelumnya terduga pelaku terduga pembunuhan bocah Marsela Sulu sudah ditemukan tewas, pada Jumat (28/5/2021).
Mayat yang diduga FK terduga pelaku pembunuhan sadis, bocah Marsela Sulu (13) ditemukan sudah membusuk di Desa Koha jaga 4, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu pun banyak mengundang respons dari masyarakat termasuk keluarga korban.
Simak kronologi lengkap yang dihimpun oleh Tribunmanado.co.id dilokasi kejadian penemuan mayat Ferry Kalesaran:
1. Ditemukan oleh Rekan korban
Sosok yang menemukan Ferry Kalesaran pertama kali adalah Sonny Rori Kepala Lingkungan Jaga 4 Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa dan seorang warga bernama James Moningka.
Menurut Sonny saat pertama kali ditemukan, kondisi jenazah sudah menghitam dengan rambut yang sudah jatuh.
"Saat ditemukan saya langsung menghubungi hukum tua, dan bersama polisi mereka langsung ke lokasi kejadiam,"ujarnya.
Dia pun meyakini bahwa itu adalah Ferry Kalesaran saat ditemukannya sebuah tas warna biru yang tergantung.
• Tine Istrinya Ferry Kalesaran Tak Mau Terima Mayat yang Ditemukan Membusuk: Mau Dibuat Apa Kek
"Saya tau, karena tas itu selalu dibawanya kemana-mana,"ujarnya.
Sementara itu James Moningka ikut menjelaskan soal tali yang mengikat di leher jenazah
"Posisinya jenazah dalam kondisi duduk," ujarnya.
Dia pun bernama Sonny tak menyangka akan menemukan Jenazah Ferry Kalesaran.
Pasalnya tujuan mereka ke Sungai karena akan memperbaiki saluran air.
"Tiba-tiba saat kami turun, kami mencium bau busuk. Kami mendekat dan ditemukan tas dan sendal. Disitu kami yakin bahwa itu adalah Ferry Kalesaran," ujarnya.
Meninggal dengan Tali Melingkar di Leher
Berdasarkan video yang beredar di Media Sosial, nampak mayat Ferry sudah dalam keadaan membusuk.
Dia terlihat memakai baju dan celana panjang dengan perut yang sudah membesar.
Menariknya di lehernya terlihat ada sebuah tali yang mengikat.
Dicurigai dia mati karena gantung diri.
2. Polisi Lakukan Penelusuran
Pencarian terhadap Ferry Kalesaran dipimpin oleh Katim Iptu Irlana Pradana Cipta.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Manado Kompol Taufiq Arifin ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, tak menampik adanya penemuan mayat Ferry.
"Kita ke TKP," terang Kompol Taufik.
• Terduga Pelaku Pembunuhan Marsela Sulu Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Kondisi Mayat Sudah Membusuk
3. Pendoa Sudah Sebut Hendak Meninggalkan Dunia
Perihal kematian pelaku sudah jadi wacana warga Koha semenjak beberapa hari terakhir.
Beberapa pendoa sudah menyebut kemungkinan pelaku tewas.
"Ada pendoa yang sebut ia sudah hendak meninggalkan dunia ini," kata seorang warga Koha.
Sebut dia, saat korban hilang, pendoa tersebutmengatakan korban disekap pelaku. Dan hal itu benar.
4. Warga Meneriaki Jenazah Saat Dievakuasi
Jenazah Ferry Kalesaran, terduga pelaku yang diduga membunuh Marsela Sulu Bocah 12 Tahun akhirnya dievakusi oleh pihak Kepolisian.
Evakuasi dilakukan di daerah perkebunan Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Jumat (28/5/2021).
Dari rekaman langsung wartawan tribun manado, terlihat polisi bersama warga mengangkat mayat Ferry Kalesaran dari daerah sungai naik ke Mobil Tim Resmob Polda Sulut.
Warga terlihat berkumpul di lokasi, sambil menerikan jenazah Ferry Kalesaran yang disebut adalah kepala lingkungan ( Pala)
'Abis Pala, Ancor dia pe Kepala," ujar warga. (Habis pala, hancur kepalanya)
Sebagian warga lain pun meminta agar jenasahnya dibakar.
"Bakar jo pa dia, bakar,"teriak warga (Bakar dia).
5. Istri Tak Mau Terima Jenazah Suaminya
Istri dari Ferry Kalesaran (FK) Tine, tidak mau menerima mayat yang diduga suaminya.
Mayat tersebut ditemukan di perkebunan Desa Koha 1, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulut, Jumat (28/5/2021) pagi.
Kondisi mayat menghitam.
Ferry Kalesaran diduga sebagai pelaku pembunuhan Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun asal Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Cerita yang beredar di masyarakat, ia diduga bunuh diri dengan menggantung diri di pohon.
"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata dia.
Kata-kata itu diulangnya kepada Tribun Manado. Dengan tegas.
Menurut Tine, hubungan ia dan FK selama ini akur-akur saja.
Tak ada pertengkaran antara keduanya.
Tine mengatakan, ia dan FK sudah punya tiga cucu.
"Ada anak saya di sini dan lainnya di daerah lain," kata dia.
Amatan Tribun Manado, rumah FK dalam keadaan tertutup.
Tribun menjumpai Tine lewat bantuan tetangga.
Kepada Tribun, Tine hanya menyebut bahwa ia tak mau terima jenazah tersebut. Selebihnya ia bungkam.
• 5 FAKTA Penemuan Mayat Ferry Kalesaran, Pendoa Sudah Tau, Ayah Marsela Sudah Maafkan Pelaku
6. Keluarga Sudah Memaafkan
Mayat yang diduga FK terduga pelaku pembunuhan sadis, bocah Marsela Sulu (13) ditemukan sudah membusuk di Desa Koha jaga 4, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu pun banyak mengundang respons dari masyarakat termasuk keluarga korban.
Joice Sulu kakak dari korban pembunuhan Marsela Sulu mengaku sudah mengampuni terduga pelaku.
"Walaupun kondisinya tidak seperti yang kami inginkan, tapi kami keluarga sudah memaafkan," ungkapnya saat diwawancarai di rumah duka Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulut.
Marsela pun menceritakan bagaimana dekatnya dirinya dengan adik perempuannya.
"Saya kakak perempuan satu-satunya dari mereka, cuma kami tinggal terpisah, saya di Jakarta, mereka tinggal di Manado dengan ayah saya," katanya.
Menurutnya komunikasi dia bersama Marsela Sulu sangat baik dan setiap saat saling menelepon meski terpisah daerah.
"Saya sangat menyayangi adik-adik, sebaliknya juga mereka menyayangi saya," jelasnya.
Marsela menambahkan, sebelum kejadian dia sempat bertemu dengan adiknya di Manado pada tanggal 2 April 2021. Kala itu dirinya sedang melaksanakan tugas pekerjaan.
"Saya bisa bersyukur masih bisa bertemu adik saya sebelum kejadian," ujar Joice.
"Kami pun sudah siap menjalani hari-hari kami tanpa adik Marsela," lanjutnya.
(Gryfid Joysman/Tribun Manado)
Berita Penemuan Mayat Bocah Lainnya