Pembunuhan Marsela Sulu
KRONOLOGI Lengkap Penemuan Mayat Terduga Pembunuh Bocah di Koha, Ditemukan Tak Jauh dari Rumahnya
Terduga pelaku terduga pembunuhan bocah Marsela Sulu sudah ditemukan tewas, pada Jumat (28/5/2021).
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Ferry Kalesaran diduga sebagai pelaku pembunuhan Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun asal Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Cerita yang beredar di masyarakat, ia diduga bunuh diri dengan menggantung diri di pohon.
"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata dia.
Kata-kata itu diulangnya kepada Tribun Manado. Dengan tegas.
Menurut Tine, hubungan ia dan FK selama ini akur-akur saja.
Tak ada pertengkaran antara keduanya.
Tine mengatakan, ia dan FK sudah punya tiga cucu.
"Ada anak saya di sini dan lainnya di daerah lain," kata dia.
Amatan Tribun Manado, rumah FK dalam keadaan tertutup.
Tribun menjumpai Tine lewat bantuan tetangga.
Kepada Tribun, Tine hanya menyebut bahwa ia tak mau terima jenazah tersebut. Selebihnya ia bungkam.
• 5 FAKTA Penemuan Mayat Ferry Kalesaran, Pendoa Sudah Tau, Ayah Marsela Sudah Maafkan Pelaku
6. Keluarga Sudah Memaafkan
Mayat yang diduga FK terduga pelaku pembunuhan sadis, bocah Marsela Sulu (13) ditemukan sudah membusuk di Desa Koha jaga 4, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu pun banyak mengundang respons dari masyarakat termasuk keluarga korban.
Joice Sulu kakak dari korban pembunuhan Marsela Sulu mengaku sudah mengampuni terduga pelaku.
"Walaupun kondisinya tidak seperti yang kami inginkan, tapi kami keluarga sudah memaafkan," ungkapnya saat diwawancarai di rumah duka Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulut.
Marsela pun menceritakan bagaimana dekatnya dirinya dengan adik perempuannya.
"Saya kakak perempuan satu-satunya dari mereka, cuma kami tinggal terpisah, saya di Jakarta, mereka tinggal di Manado dengan ayah saya," katanya.
Menurutnya komunikasi dia bersama Marsela Sulu sangat baik dan setiap saat saling menelepon meski terpisah daerah.
"Saya sangat menyayangi adik-adik, sebaliknya juga mereka menyayangi saya," jelasnya.
Marsela menambahkan, sebelum kejadian dia sempat bertemu dengan adiknya di Manado pada tanggal 2 April 2021. Kala itu dirinya sedang melaksanakan tugas pekerjaan.
"Saya bisa bersyukur masih bisa bertemu adik saya sebelum kejadian," ujar Joice.
"Kami pun sudah siap menjalani hari-hari kami tanpa adik Marsela," lanjutnya.
(Gryfid Joysman/Tribun Manado)
Berita Penemuan Mayat Bocah Lainnya