Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Alkitab

KISAH Petrus Murid Yesus yang Mati dengan Salib Terbalik, Dia Bersukacita Saat Hari Terakhirnya

Petrus adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus. Dia adalah seorang nelayan dari Galilea.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Ilustrasi Simon Petrus Disalib Terbalik 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Petrus adalah salah seorang dari dua belas rasul Yesus dan Paus pertama umat Kristiani.

Ia adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus.

Petrus meninggalkan kariernya sebagai nelayan untuk mengikuti Yesus.

Para nelayan dari abad pertama adalah laki-laki yang sangat jantan.

Mereka pada waktu itu adalah orang yang kasar, berantakan, keji, berpakaian lusuh, dan sering menggunakan bahasa vulgar.

Mereka penuh semangat dan memiliki emosi yang meledak-ledak.

Mungkin karena inilah, Yakobus dan saudaranya Yohanes disebut anak-anak petir (Markus 3:17).

Kehidupan mereka adalah kehidupan yang kasar karena menangkap ikan merupakan pekerjaan yang sangat menuntut kekuatan fisik.

Mereka pasti agak takut juga karena badai yang sengit dan hebat datang dengan cepat di danau Galilea. Badai sering mengejutkan nelayan dan bisa dengan mudah membalikkan kapal yang mereka gunakan setinggi 20 sampai 30 kaki.

Petrus selalu berkata-kata sebelum berpikir.

Namun, satu hal yang bisa dikatakan tentang Petrus adalah bahwa ketika Yesus mengatakan kepada mereka (Petrus dan Andreas) untuk "ikutlah Aku", mereka langsung berjalan pergi dan meninggalkan semua yang mereka miliki tanpa berpikir panjang (Lukas 5:1-9).

Mempertimbangkan fakta ini berarti mereka meninggalkan segala sesuatu, yaitu semua kapal nelayan mereka, jaring ikan mereka, dan semua perlengkapan perdagangan mereka.

Berapa banyak orang pada saat ini yang bersedia untuk meninggalkan bisnis mereka sendiri untuk mengikuti Seseorang yang hanya meminta mereka untuk mengikuti-Nya?

Petrus merupakan salah satu murid pertama yang dipanggil oleh Yesus dan dia sering menjadi juru bicara mereka, baik untuk hal yang baik maupun yang buruk.

Satu hal yang membuatnya dipuji adalah pemahaman khususnya mengenai identitas Yesus. Petrus adalah orang pertama yang menyebut Yesus Anak Allah yang Hidup -- Mesias (Markus 8:29; Lukas 9:20; Matius 16:16-17).

Ketika Yesus memanggilnya, Petrus tahu bahwa dia adalah Allah dan merasa tidak layak untuk berada di hadirat Yesus (Lukas 5:6-8).

Meski begitu, Yesus tidak ragu-ragu dan mengatakan kepada Petrus dan Andreas bahwa dia akan menjadikan mereka "penjala manusia" (Markus 1:17).

Meskipun berani, tetapi sering kali Petrus bersikap salah. Dalam satu peristiwa, dia bahkan menegur Tuhan dan mengatakan bahwa dia bersedia mati untuk Yesus, meskipun pada penangkapan dan pengadilan Yesus, dia menyangkali-Nya sebanyak tiga kali (Matius 16:21-22).

Yesus mengasihi murid-murid dan tahu mana orang-orang yang akan tetap setia kepada-Nya dan mereka yang akan menyerahkan-Nya (Yudas Iskariot).

Petrus adalah seorang saksi mata atas banyak mukjizat yang Yesus lakukan dan juga menyaksikan kemuliaan Allah bersama dengan Yohanes dan Yakobus saat transfigurasi. Itu adalah saat kemanusiaan Yesus dibukakan untuk menyatakan kemuliaan ketuhanan-Nya (Matius 17:1-9).

Akhir Petrus yang Mulia

Pada hari-hari menjelang kematian Petrus, hampir semua rasul telah menjadi martir.

Apakah Yesus benar-benar memprediksi kematian Petrus melalui penyaliban ketika dia mengatakan bahwa "Aku mengatakan yang sesungguhnya kepadamu, saat kamu muda,

kamu sendiri yang mengikat pinggangmu dan berjalan mana pun kamu mau; tetapi saat kamu menjadi tua, kamu akan merentangkan tanganmu dan orang lain akan mengikat pinggangmu, dan membawamu ke tempat yang tidak kamu ingini" (Yohanes 21:18-19)?

Sejarawan gereja, Tertullian, Origen, dan Eusebius mengatakan bahwa tangan Petrus direntangkan, dan dengan mengenakan pakaian penjara, dia dibawa ke tempat yang tidak ada satu pun orang ingin ke sana (penyaliban), kemudian dia disalibkan.

Dia dikatakan disalibkan terbalik karena dia merasa tidak layak untuk disalibkan dengan cara seperti yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus.

Dia bersukacita pada hari kematiannya, mengetahui bahwa dia akan bertemu kembali dengan Juru Selamat yang dia kasihi.

Itu adalah masa hidupnya sepanjang 65 tahun, sedangkan 40 tahun terakhirnya ditujukan untuk memberitakan Injil Yesus Kristus.

Dalam Perjanjian Lama, angka 40 selalu merupakan angka pengujian -- dan selama itulah Petrus diuji.

Petrus lulus dalam kecemerlangan yang mulia dan menjadi salah satu dari dua belas rasul yang akan memerintah bersama Yesus Kristus dalam Kerajaan Surga.

Nelayan yang rendah menjadi penjala manusia yang perkasa, seseorang yang berubah dan membentuk dunia selamanya, dan masih terus memberitakan Injil Yesus Kristus melalui Injilnya (ditulis oleh Markus), kitab Kisah Para Rasul, dan melalui surat-surat 1 dan 2 Petrus. (*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved