Lifestyle
Kopi Bisa Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?
Ada kafein dalam kopi yang merupakan zat psikoaktif paling banyak dikonsumsi masyarakat
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kadar hormon epinefrin dalam darah. Epinefrin bergerak melalui darah ke jaringan lemak untuk memecah lemak dan melepaskannya ke dalam darah.
Namun, melepaskan asam lemak ke dalam darah tidak membantu menghilangkan lemak tubuh kecuali kita membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi. Kondisi ini dikenal sebagai keseimbangan energi negatif.
Kita dapat mencapai keseimbangan energi negatif dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori, rutin berolahraga atau mengonsumsi suplemen pembakar lemak.
Kafein mempercepat metabolisme
Semakin tinggi tingkat metabolisme, sekamin mudah kita menurunkan berat badan.
Tingkat metabolisme yang tinggi juga membuat kita tidak perlu takut mengalami kenaikan berat badan meski makan dalam jumlah banyak.
Riset menunjukan kafein dapat meningkatkan tingkat metabolisme sebesar tiga hingga 11 persen. Semakin besar jumlah kafein yang kita konsumsi semakin tinggi efeknya.
Kopi untuk menurunkan berat badan
Seiring berjalannya waktu, kita bisa menjadi toleran terhada efek kafein. Dalam jangka pendek, kafein memang dapat meningkatkan laju metabolisme dan pembakaran lemak.
Namun, setelah beberapa saat kita menjadi toleran terhadap efek tersebut.
Kopi juga menurunkan nafsu makan yang bagus untuk membantu mengontrol berat badan.
Meski demikian, efek kopi dalam menurunkan berat badan tergantung pada kondisi tubuh setiap individu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Minum Kopi Bisa Menurunkan Berat Badan?"