Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Tanah Longsor Menerjang, Hayati dan Keluarga Batal Santap Makan Siang

Raut kegelisahan bercampur kekhawatiran nampak dari wajah seorang ibu bernama Hayati Lawarakan (50), karena rumahnya diterjang longsor

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Suasana rumah Keluarga Haji Lawarakan di RT 13 lingkungan 2 Kelurahan Pateten III Kecamatan Maesan yang di terjang musibah bencana tanah longsor. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Raut kegelisahan bercampur kekhawatiran nampak dari wajah seorang ibu bernama Hayati Lawarakan (50), warga RT 13 lingkungan 2, Kelurahan Pateten III, Maesan, Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (26/5/2021).

Rumah permanen yang dihuni ibu Hayati dengan suami dan tiga orang anaknya, pada hari Senin (24/5/2021) diterjang material talud karung berisi pasir, tanah dan bebatuan.

Menyebabkan tembok rumah di bagian dapur rusak, lobang dan tembok di tempat memasuk mulai retak dan berpotensi longsor.

Kondisi rumah warga yang diterjang tanah longsor ini, menyedot perhatian DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bitung, PAC PDI Perjuangan Kecamatan Maesa, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, pemerintah Kelurahan, Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung.

Mereka langsung turun ke lokasi, dimana di saat bersamaan juga keluarga besar PDI Perjuangan Kota Bitung tengah melaksanakan Simulasi Penanggannan Bencana yang jatuh pada tanggal (26/5/2021).

Baca juga: Baznaz Kotamobagu Umumkan Hasil Lomba Wastafel Unik Tahun 2021 

Raut wajah Hayati kemudian diselimuti kesedihan saat bersama para pihak mencarikan solusi, untuk keamanan dan kenyamanan penghuni rumah dalam beberapa waktu ke depan sambil menunggu perbaikan.

Sambil dipeluk sang suami Hayati tahan bisa menahan isak tangis.

Kepada Tribunmanado.co.id Hayati Lawarakan dalam keluarga Haji-Lawarakan mengatakan, peristiwa jebolnya dapur rumah terjadi pada hari Senin (24/5) sekitar pukul 14.00 wita.

"Waktu itu saya baru selesai memasak untuk makan siang. Lalu masakan yang sudah selesai masak di hidangkan di meja makan. Beberapa saat melangkah dari setelah meletakan makanan di meja tembok langsung ambruk," cerita Hayati.

Lanjutnya, masakan untuk makan siang keluarga borak poranda, meja makan rusak karena di terjang meterial longsor.

Seperti tanah, tanggul dari karung berisi pasir, kayu dari pohon yang daunnya jadi makanan kambing hingga bebatuan.

Baca juga: Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang Nilai Banyak Pejabat Pemkot Belum Move On

Beruntung tidak mengenai dirinya maupun keluarga yang ada di rumah.

Beberapa saat setelah kejadian, Hayati langsung berteriak memberitaukan kepada anggota keluarganya untuk keluar dari rumah menyelamatkan diri.

"Langsung teriak, keluar dari rumah. Longsor di dapur," tambahnya.

Sebelum tembok itu ambruk, sudah ada tanda-tanda akan terjadi longsor. Dimana material longsor sudang menimpah tembok belakang rumah keluarga Haji Lawarakan.

Tembok yang longsor baru setahun, diperbaiki oleh keluarga dari semula masih terbuat dari seng.

Hingga saat ini anggota keluarga yang tinggal di rumah cemas dan kuatir, meski cuaca tidak hujan maupun hujan akan terjadi longsor susulan.

Selain itu tidur tidak nyaman, karena selalu memikirkan keselamatan keluarga dan rumah yang rawan tanah longsor.

"Kondisi ini paling parah. Bahkan sudah tiga hari ini suamia saya tidak pergi bekerja di sebuah perusahan ikan karena khawatir dengan keselamatan keluarga," tandasnya.(crz)

Baca juga: Pandemi Covid-19, Ibadah Waisak di Vihara Dhammadipa Terbatas, Diikuti Sekitar 30 Umat

Tentang Bitung

Kota Bitung adalah salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara.

Jarak dari Manado ke Manado Ibukota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.

Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.

Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Dua Saudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh.

Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km²

Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar.

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved