Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mutasi TNI

Dulu Turunkan Baliho FPI dan Habib Rizieq, Kini Mayjen TNI Dudung Abdurachman jadi Pangkostrad

Ketegasan Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat ini menuai pro dan kontra namun ia kukuh pada pendiriannya.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa
Dulu Turunkan Baliho FPI dan Habib Rizieq, Kini Mayjen TNI Dudung Abdurachman jadi Pangkostrad 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat sikap Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang menurunkan baliho FPI dan Habib Rizieq Shihab?

Ketegasan Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat ini menuai pro dan kontra namun ia kukuh pada pendiriannya.

Bahkan pencopotan baliho FPI itu masuk dalam daftar pembelaan Habib Rizieq Shihab di persidangan.

Namun, kini Mayjen TNI Dudung sudah promosi jadi Pangkostrad dan mendapat bintang tiga, Letnan Jenderal.

"Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 perwira tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL dan 19 Pati TNI AU," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021) malam.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman (Tribunnews)

Biodata Mayjen TNI Dudung

Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu dia  juga mengaku pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan kepada FPI agar jangan merasa mewakili umat Islam, Kamis (19/11/2020).
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan kepada FPI agar jangan merasa mewakili umat Islam, Kamis (19/11/2020). (Youtube Kompas TV)
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved