KKB di Papua
Sosok Litiron Weya, Teroris KKB di Papua yang Ditangkap Aparat, Pembunuh Letda Blegur, Dikenal Kejam
Litiron Weya, anggota KKB di Papua pembunuh Letda Amran Blegur yang ditangkap oleh Satgas Nemangkawi, Minggu (23/5/2021) malam.
Litiron Weya, anggota KKB di Papua pembunuh Letda Amran Blegur yang ditangkap oleh Satgas Nemangkawi, Minggu (23/5/2021).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Litoron Weya, anggota teroris KKB di Papua yang baru-baru ini ditangkap Satgas Nemangkawi, Jumat (23/05/21).
Anggota KKB di Papua yang juga dikenal kejam.
Sederet aksi teror telah dilakukannya, penyerangan hingga perampasan logistik untuk KKB.
Diketahui, aparat TNI-Polri kini terus memburu KKB di Papua.
Kali ini, tim gabungan TNI-Polri itu berhasil menangkap seorang anggota KKB dengan hidup-hidup.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan personel Satgas Nemangkawi
berhasil menangkap seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
bernama Litiron Weya (LW) alias Demias di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Minggu (23/5/2021).
"LW ditangkap karena sebelumnya telah masuk Dalam Pencarian Orang (DPO) kepolisian" ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Demias merupakan anak buah kelompok Terinus Enumbi yang juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan dikenal kejam ketika menyerang.
Litiron Weya salah satu anggota kelompok teroris KKB yang menembak Letda Amran Blegur hingga tewas di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Selain menewaskan Letda (Inf) Amran Blegur, dalam insiden penembakan
yang terjadi pada Agustus 2018 lalu oleh anggota teroris KKB itu juga menewaskan Pratu Freddy.
Kelompok Terinus Enumbi juga terlibat perampasan senjata api laras panjang jenis SS1 V1 TNI milik Serda Yudistira
yang terjadi di Kampung Biak, Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, pada 2018.
"Dia juga pernah berada di Tembagapura.
LW merupakan anggota KKB pimpinan Terinus Enumbi yang merupakan pecahan dari kelompok Goliat Tabuni," jelas Fakhiri.
Beberapa rekan LW yang juga masuk dalam DPO masih dalam pengejaran TNI-POLRI.
Irjen Fakhiri memastikan, LW kini dijerat dengan Pasal 365 Ayat (1) KUH Pidana
dan Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Sebelumnya, Satu anggota teroris KKB tewas dalam kontak senjata dengan personel TNI-Polri di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (21/5/2021) siang.
“Kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok teroris Lekagak Telenggen di Kampung Maki pada hari Jumat, 21 Mei 2021, jam 12.30 WIT,
1 teroris (KKB) tewas," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/5/2021).
Menurutnya, pasca kontak sentaja, pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Nemangkawi kemudian melakukan penyisiran.
"Saat ini baru pembersihan. Nanti saya infokan selanjutnya," pungkas Iqbal seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Iqbal mengungkapkan, kontak senjata itu terjadi tepatnya di Kampung Maki, pukul 12.30 WIT.
Aparat keamanan menewaskan satu anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen.
Sebagaimana diberitakan KompasTV sebelumnya, sebanyak 6 kawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berkumpul di satu lokasi yakni Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, wilayah tersebut merupakan basis KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Menurutnya, karena dijadikan tempat berkumpulnya enam kawanan KKB, membuat suasana di Kabupaten Puncak, Papua, kini tidak kondusif.
"Yang berada di Ilaga itu dari Puncak Jaya, Pilia (Jayawijaya), Sugapa (Intan Jaya), Paniai, Kuyawage, dan Lanny Jaya," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (20/5/2021).

Ia mengatakan, aparat keamanan telah menghitung jumlah anggota KKB dari enam kelompok tersebut, termasuk senjata api yang dikuasai oleh mereka
"Dari enam kelompok yang sedang berkumpul di Ilaga,
yang aktif sekitar 150 orang, tetapi kalau dengan peserta cukup besar," tandas Fakhiri.
KKB di Papua Teridentifikasi
Keberadaan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua kini telah teridentifikasi aparat TNI-Polri.
Dikabarkan, KKB berada di enam daerah di Papua yang aktif melakukan serangan teror.
Di setiap daerah ada satu kelompok.
Anggotanya mencapai seratusan lebih dengan puluhan amunisi persenjataan.
Di mana saja dan berapa total logistik senjata yang dimiliki KKB?
Diberitakan Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan,
terdapat enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berkumpul di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Di wilayah tersebut merupakan basis KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Berkumpulnya enam KKB itu membuat suasana di Kabupaten Puncak tak kondusif.
"Yang berada di Ilaga itu dari Puncak Jaya, Pilia (Jayawijaya), Sugapa (Intan Jaya), Paniai, Kuyawage, dan Lanny Jaya," ujarnya di Jayapura, Kamis (20/5/2021).
Fakhiri memastikan, aparat keamanan telah menghitung jumlah anggota KKB dari enam kelompok tersebut dan senjata api mereka.
Hal ini telah dilaporkan ke pemerintah pusat.
Irjen Fakhiri yakin aparat gabungan di sejumlah titik rawan bisa mengatasi enam KKB tersebut.
"Dari enam kelompok yang sedang berkumpul di Ilaga,
yang aktif sekitar 150 orang, tetapi kalau dengan peserta cukup besar," kata dia.
"Dari 150 anggota KKB, mereka memegang sekitar 70 senjata api," sambung Fakhiri.
(Tribunmedan.com)
Tautan:
https://medan.tribunnews.com/amp/2021/05/23/akhirnya-anggota-kkb-papua-yang-menembak-almarhum-letda-inf-amran-blegur-ditangkap-hidup-hidup?page=all