Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

DNA Kanaan Dalam Diri Orang Lebanon dan Misteri Penghuni Pertama Yerusalem

Wilayah Kanaan, terbentang dari Lebanon hingga Sungai Mesir di selatan, dan lembah sungai Yordan di timur.

Editor: Rizali Posumah
AFP
Pemandangan Kota Yerusalem yang diselimuti salju tebal 

ereka telah mendirikan berbagai koloni di Mediterania, dan dianggap sebagai peradaban pertama yang menciptakan alfabet.

Sayangnya, tidak banyak yang diketahui oleh dunia sains mengenai orang-orang Kanaan karena kebanyakan catatan sejarah mengenai mereka hilang dimakan waktu.

Salah satu cara untuk mempelajari peradaban ini adalah melalui catatan-catatan musuh mereka, seperti bangsa Israel, Mesir, dan Yunani.

Selain itu, teknik analisa genetika seperti yang digunakan dalam penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengungkap misteri Kanaan.

Penghuni Pertama Yerusalem

Anak-anak Palestina bercengkerama merayakan Idul Fitri di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, Kamis (13/5/2021)
Anak-anak Palestina bercengkerama merayakan Idul Fitri di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, Kamis (13/5/2021) ()

Sementara itu sebuah penelitian lagi juga menyebut bahwa orang-orang Arab adalah  penghuni pertama di Yerusalem. 

Penelitian ini dilakukan oleh lembaga think tank yang berbasis di Amman. 

Penelitian tersebut mengklaim bahwa bukti tentang keberadaan Bangsa Arab di Yerusalem telah ada sejak lima ribu tahun lalu.

Sebagaimana yang pernah diterbitkan Arab News, pada 28 Februari 2020 lalu, peneliti menyebut, orang-orang Arab telah mendirikan dan membangun (Yerusalem) sejak pertama mereka ada di sana.

Makalah yang diterbitkan oleh Institut Royal Aal Al-Bayt itu bertujuan untuk memperbaiki persepsi bahwa orang Arab adalah pendatang di Yerusalem.

Meski begitu, dokumen terkait yang mendukung penelitian ini tidak dipubliskan.

Namun demikian, dari banyaknya referensi yang digunakan, ada dokumen yang menegaskan bahwa hal tersebut bagian dari Korespondensi Amarna

Korespondensi Amarna merupakan surat diplomatik antara raja-raja kota-negara Kanaan dan penguasa Mesir selama abad ke-14 SM, yang menyebut Yerusalem.

Selain itu, makalah ini juga menunjukkan gambar yang ditemukan di Mesir pada akhir abad ke-19 sebagai penguat argumen.

Studi yang dilakukan itu, bersamaan dengan penemuan arkeologis lainnya, salah satunya adalah catatan Alkitab, yang juga digunakan sebagai sumber untuk menguatkan adanya kehadiran Arab asli di Yerusalem.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved