KKB di Papua
TNI Ungkap Asal Senjata yang Digunakan KKB Lamek Taplo yang Menyerang 12 Prajurit
KKB memperoleh dari reruntuhan helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Untuk kesekian kalinya penyerangan terhadap personel keamanan baik itu TNI atau Polri dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Beberapa hari lalu 12 tentara, 4 diantaranya terluka menjadi korban penyerangan KKB pada Selasa (18/5/2021).
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun menduga penyerangan dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo.
"Pelaku penyerangan diduga kelompok Lamek Taplo yang dilakukan saat kendaraan ditumpangi anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan dari Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan, Rabu (19/5/2021).
• Welenggen Tabuni Tewas Ditembak TNI-Polri, Satgas Nemangkawi Sita Bendera Bintang Kejora dan Amunisi
Dandrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan asal dari senjata api dan amunisi yang saat ini dimiliki kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.
Brigjen Izak menuturkan KKB memperoleh dari reruntuhan helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
"Memang benar senpi yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Jumat (21/5/2021).
Dia mengakui jenazah crew dan helikopter MI17 ditemukan dan dievakuasi pada Pebruari 2020 lalu dan senpi itulah yang digunakan kelompok tersebut saat menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon, Selasa (18/5/2021) malam.
• TNI Polri Kuasai Markas Lekagak Telenggen, 1 Anak Buahnya Tewas, Kekuatan KKB Papua Kini Pincang
Penembakan terhadap anggota yang mengendarai mobil tiba-tiba mogok di ujung jembatan hingga menyebabkan empat personel terluka.
"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil namun tiba-tiba ditembaki, sehingga terjadi baku tembak, " jelas Izak.
Dia menambahkan luka tembak keempat prajurit itu diduga akibat rekoset atau pantulan dari aspal karena yang menjadi korban adalah mereka yang saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.
"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura, " jelas Brigjen TNI Izak.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.'
KKB Pimpinan Lamek Taplo Diduga Dalang Penyerangan 12 Anggota TNI yang Lukai 4 Prajurit
Pihak TNI menduga dalang aksi penyerangan 12 anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.
"Pelaku penyerangan diduga kelompok Lamek Taplo yang dilakukan saat kendaraan ditumpangi anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan dari Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigadir Jenderal (Brigjen) Izak Pangemanan, seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/5/2021).
Akibat serangan tersebut, 4 dari 12 prajurit mengalami luka tembak di bagian kaki, saat melintas di jembatan kayu 2 Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (18/5/2021) malam.
Mulanya, rombongan prajurit TNI itu dengan kendaraan roda empat kembali ke Serambakon setelah berbelanja di Oksibil.
Saat berada di sekitar jembatan kayu itulah kendaraan tiba-tiba mesin kendaraan mati.
• Inilah 3 Pengkhianat Negara, 2 Oknum Polisi dan 1 TNI yang Ketahuan Jual Senjata ke KKB Papua
Anggota TNI pun itu pun turun dan melihat kondisi mobil.
Namun, tiba-tiba mereka diserang tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
Akibatnya, Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP mengalami luka tembak.
"Para korban saat ini sudah dievakuasi dan dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," kata Izak Pangemanan.
Diberitakan Kompas.com, kontak senjata tersebut terjadi ketika 12 personel TNI sedang memperbaiki mobil yang mogok di area Jembatan Kayu Serembakon.
Akibat penyerangan itu, sebanyak empat personel TNI mengalami luka tembak di bagian kaki.
"Betul, mereka sekitar jam 10 pergi ke Oksibil untuk belanja bahan makanan untuk pos, itu ada dua satuan, enam orang dari Satgas 403 dan enam orang dari Pamtas Mobile Pinang Sirih, jadi total semua ada 12 orang. Setelah selesai belanja, mereka balik sudah malam kemudian mobil mogok di jalan," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).
Saat 12 prajurit TNI itu memperbaiki mobil, terdengar tembakan. Para prajurit pun membalas tembakan itu.
"Pada saat mereka perbaiki mobil ada tembakan, mereka langsung memberi tembakan balasan. Tetapi ternyata tembakan yang tadi itu mengenai mereka di bagian kaki empat orang," sambung Izak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KKB Pimpinan Lamek Taplo Diduga Dalang Penyerangan 12 Anggota TNI yang Lukai 4 Prajurit
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ternyata Senjata KKB Lamek Taplo Dapat dari Helikopter Milik TNI yang Jatuh