Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KRI Nanggala 402 Hilang

Sebulan Sudah, Posisi KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Diduga Tertimbun Lumpur di Tempat Ini

Tim evakuasi KRI Nanggala 402 yang terdiri dari sejumlah negara, Tim Investigasi China Tan Soe Er Hao belum bisa mendeteksi keberadaan badan kapal

Editor: Alpen Martinus
infokomando.id
Ilustrasi proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Upaya pencarian dan pengangkatan badan kapal selam KRI Nanggala 402 masih terus dilakukan

Meski beberapa barang milik kapal nahas tersebut sudah ditemukan.

Namun keberadaan badan kapal belum ditekukan hingga saat ini.

Beberapa prediksi terkait keberadaan badan kapal pun muncul.

Kabar terakhir upaya evakuasi KRI 402 menyebutkan perkiraan posisi badan kapal.

Baca juga: Apa Itu Deformasi? Kapal Selam KRI Nanggala 402 Jadi Seperti Kerupuk, Pecah Banyak Bagian

Apa Itu Deformasi yang Terjadi Pada Kapal Selam KRI Nanggala 402?
Apa Itu Deformasi yang Terjadi Pada Kapal Selam KRI Nanggala 402? (Kolase Foto Tribunmanado/Tribunnews.com)

KRI Nanggala 402 diperkirakan berada di kawah dasar laut.

Tim dari China bahkan tak mampu memprediksi keberadaan badan kapal tersebut di dasar laut.

Meski demikian, perkiraan ini baru sebatas dugaan mengingat hingga saat ini,

posisi badan kapal KRI Nanggala 402 belum ditemukan.

Belum ada kepastian apakah kapal tersebut bisa dievakuasi.

Baca juga: Puing KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat, Laksda TNI Iwan Isnurwanto: Alami Deformasi Bentuk

Tim evakuasi KRI Nanggala 402 yang terdiri dari sejumlah negara di antaranya Tim Investigasi China Tan Soe Er Hao belum bisa mendeteksi keberadaan badan kapal tersebut.

Mereka hanya menemukan bagian haluan, anjungan, dan buritan di kedalaman 838 meter.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan,

dugaan sementara badan kapal KRI Nanggala-402 berada di sebuah kawah dengan diameter 38 meter dengan kedalaman kurang lebih 10-15 meter.

Kawah itu berada di titik 07 derajat, 48 menit 56,6 detik selatan dan 114 derajat,

51 menit 20,6 derajat timur perairan Bali utara dimana bagian lain dari kapal KRI Nanggala-402 ditemukan.

Baca juga: Kenang Prajurit KRI Nanggala-402, Masyarakat Kepulauan Sangihe Nyalakan 1.000 Lilin

Kolase foto ROV MV Swift Rescue Temukan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Kondisinya Terbagi 3 Bagian
Kolase foto ROV MV Swift Rescue Temukan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Kondisinya Terbagi 3 Bagian (YouTube Kompastv)

Kendati begitu, pihaknya belum bisa memastikan di mana titik badan kapal buatan Jerman tersebut.

"Lokasi badan kapal secara pasti belum dapat digambarkan, kami hanya memperkirakan saja saat ini.

Mungkin posisinya ada di kawah tersebut, di crater yang berdiameter 38 meter,

dengan kedalaman kurang dari 10-15 meter," kata Iwan dalam konferensi pers di Lanal Bali yang disiarkan langsung di YouTube TNI AL, Selasa (18/5/2021).

Iwan menyebut, Tim Investigasi China sejauh ini belum mengatahui secara detail kondisi kawah yang berhasil dideteksi itu.

Awak KRI Nanggala 402
Awak KRI Nanggala 402 (Twitter Jurnal Maritim/Instagram @one.ghi)

Hal itu disebabkan karana kondisi dasar laut yang gelap dan alat scan side sonar milik China belum mampu mendeteksi dengan jelas kawah tersebut.

"Kita sampai sekarang belum tahu (kawah) dan juga kami sampaikan ini adalah lumpur.

Sehingga banyak di sini, di lumpur ada tonjolan-tonjolan ini bisa mungkin dia (badan kapal) tertimbun oleh ini lumpur badan tekannya tapi saat ini pun menggunakan sonar belum bisa mendeteksi logam," tuturnya.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak dan dinyatakan tenggelam saat melaksanakan latihan di perairan utara Bali pada 21 April 2021.

Saat itu dijadwalkan KRI Nanggala akan melaksanakan penembakan torpedo.

Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kesiapan operasional prajurit dan satuan.

Hingga kini, tim SAR baik dari dalam negeri dan luar negeri masih terus berupaya mengevakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter.

Kejadian itu juga menyebabkan 53 awak gugur.

Sejumlah Bagian KRI Nanggala 402 Berhasil Diangkat

Diberitakan sebelumnya, tim evakuasi berhasil mengangkat sejumlah bagian KRI Nanggala 402.

Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) TNI AL, Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan bagian-bagian kapal KRI Nanggala 402

yang berhasil diangkat di antaranya antena sm, pelindung kabel torpedo, plat badan luar, hidrofon prs, technical handbook hingga manual.

"Barang-barang apa yang sudah kita ambil? Ini sudah kita display beberapa mulai dari antena esm,

kemudian pelindung kabel torpedo," kata Laksda TNI Iwan Isnurwanto dalam jumpa pers, Selasa (18/5/2021), dikutip dari Youtube KompasTV.

Setelah berhasil mengangkat bagian-bagian KRI Nanggala, Iwan Isnurwanto menyatakan pihaknya bakal mengupayakan pengangkatan bagian-bagian besar dari KRI Nanggala 402.

Sementara untuk lokasi badan kapal KRI Nanggala-402, sejauh ini juga belum bisa dipastikan.

"Secara pasti belum dapat digambarkan," tutur Iwan.

Diketahui, KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) saat melakukan latihan.

Setelah empat hari pencarian, KRI Nanggala dinyatakan tenggelam dan seluruh awaknya berjumlah 53 personil dinyatakan gugur.

Kapal selam buatan Jerman itu jatuh di kedalaman 838 meter.

Saat Tenggelam, KRI Nanggala 402 Alami Deformasi Bentuk

Laksda TNI Iwan Isnurwanto kemudian menjelaskan mengapa bagian-bagian KRI Nanggala 402 terlepas dari badan kapal dan kemudian berhasil diangkat oleh tim evakuasi.

Iwan menyatakan, saat tenggelam di kedalaman 838 meter, KRI Nanggala mengalami deformasi bentuk.

Iwan kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan deformasi bentuk.

Menurut Iwan, kapal selam di dunia hanya mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter.

Saat kapal selam berada di kedalaman lebih dari kemampuan yang diizinkan, maka kapal itu mengalami deformasi bentuk.

"Kapal selam di dunia maksimal 500 meter untuk posisi yang tidak diizinkan menyelam lagi.

Jadi kalau lebih 500 meter dia akan mengalami deformasi. apa deformasi? Misal ini aqua, ia langsung kayak kerupuk," kata Iwan.

Iwan kemudian menjelaskan mengapa KRI Nanggala pecah menjadi bagian-bagian kecil.

Diterangkannya, berat KRI Nanggal mencapai 1300 ton.

Apabila terisi air, beratnya bisa mencapai 1450 ton.

Kondisi itu ditambah dengan posisi di kedalaman yang melebihi batas kemampuan serta kecepatan saat kapal terjatuh.

"Mengapa kok sampai terjadi pecahan-pecahan begini? Ingat beratnya (KRI Nanggala 402) adalah 1300 ton.

Kalau diisi penuh dengan air dan lain-lain itu kurang lebih 1450 ton, dengan kecepatan yang ada, bisa 10 meter per detik."

"Setelah 300 meter, 400 meter ia akan mengalmi deformasi bentuk.

Bayangkan kalau dia menghujam ke bawah, kira kira gimana? dengan kedalamn 830 dan kecepatan anggaplah 10 meter pe detik , kira-kira gimana," beber Iwan memberi gambaran.

Karena mengalami deformasi, lanjut Iwan, bagian-bagian kapal pun akhirnya terlepas.

"Kalau deformasi, dia akan meledak. Bagiannya bisa lepas , dia akan mengkerut.

Ini terjadi pada kapal kita (KRI Nanggala 402,-Red). Sudah kecepatan tinggi, deformasi, kena dasar laut, maka akan terjadi pecahan-pecahan seperti ini," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul KRI Nanggala-402 Diperkirakan Tertimbun Lumpur di Kawah Dasar Laut, Bisakah KRI Nanggala Dievakuasi?

Berita lain terkait Kapal Selam KRI Nanggala 402

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved