Sosok Tokoh
Masih Ingat Maradona? Kematian 'Si Tangan Tuhan' Kini Diperkarakan, 7 Tim Medis Jadi Tersangka
Kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, pada 25 November 2020 telah menimbulkan beragam kontroversi.
"Saya ada di jalan, sepertinya dia (Maradona) sudah meninggal, saya yakin dia sudah meninggal," kata Luque dalam percakapan yang bocor tersebut.
"Saya ada di lingkungan San Andres, kalian harus melakukan cara yang selalu kita jalani."
"Sepertinya dia mengalami serangan jantung dan akan meninggal karena dirinya sendiri, si gendut itu, saya tidak tahu apa yang terjadi, saya sedang dalam perjalanan," ucapnya.
Selain Luque, psikiater pribadi Maradona, Agustina Cosachov, juga menjadi pihak yang dicurigai menjadi tersangka lain dalam kematian Maradona.
Cosachov sempat menelepon Luque pada detik-detik akhir sebelum juara Piala Dunia 1986 itu meninggal dunia.
Tak berselang lama, kembali beredar percakapan Luque dengan salah satu asistennya yang bernama Charly.
Dalam percakapan tersebut, Luque menyebutkan Charly membiarkan seorang wanita untuk memberikan bir dan mariyuana.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa Charly meminta seorang wanita datang pada malam hari. Jadi, untuk menyingkirkan Diego, dia memberinya bir dan mariyuana," kata si dokter di dalam rekaman.
"Saya tidak bisa menahan Charly saat memberi Diego mariyuana. Saya tak tahu bagaimana menghentikannya," ucap Luque lagi.
Pada Rabu (19/5/2021) waktu setempat, Luque dan Cosachov, dua pemimpin tim medis Maradona, dan lima tenaga profesional kesehatan lainnya, telah didakwa oleh jaksa melakukan pembunuhan berencana.
Dakwaan itu diputuskan berdasarkan laporan Dewan Medis yang diberikan pada jaksa pada awal bulan ini.
Laporan Dewan Medis menyimpulkan bahwa Maradona menderita kesakitan dalam waktu lama dan tidak menerima perawatan yang memadai serta masih bisa hidup jika dia dirawat di rumah sakit dengan benar.
Menurut laporan itu, tanda-tanda risiko hidup pasien diabaikan dan menambahkan bahwa Maradona menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode penderitaan yang berkepanjangan setidaknya selama 12 jam.
Perawatan yang diterima Maradona di rumah tidak memenuhi persyaratan minimum untuk pasien dengan riwayat kesehatannya.