Penanganan Covid
VAKSIN untuk Karyawan Tapi Biaya Ditanggung Perusahaan, Apa Itu Vaksin Gotong Royong?
Vaksinasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Program ini pun disambut dengan antusias pengusaha dan karyawan.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini Indonesia terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19.
Tak hanya dengan menyuruh masyarkat memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan saja.
Tapi langkah kongrit pemerintah yakni dengan harus memberikannya vaksin kepada seluruh warga Indonesia.
Tak terkecuali siapa saja punya hak untuk mendapatkan vaksin.
Nah saat ini pemerintah telah resmi menjalankan program Vaksinasi Gotong Royong sejak Selasa (18/5/2021).
Vaksinasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Program ini pun disambut dengan antusias pengusaha dan karyawan.
Vaksin Gotong Royong diberikan secara gratis kepada karyawan. Adapun biayanya ditanggung oleh masing-masing perusahaan yang mendaftar.
Mengutip Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha.
Maka, penerima program vaksinasi gotong royong tidak aka dipungut bayaran atau gratis.
Biaya untuk membeli vaksin dari program vaksinasi gotong royong ditanggungkan kepada perusahaan atau badan hukum yang menaungi pekerja.
Berikut adalah fakta-fakta tentang program Vaksinasi Gotong Royong yang telah dirangkum Kompas.com, Kamis (20/5/2021).

1. Harga vaksin gotong royong
Harga vaksin gotong royong ini telah ditetapkan oleh pemerintah lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643.2021.
Keputusan yang telah diteken oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada 11 Mei 2021 yang lalu menjelaskan bahwa harga vaksin gotong royong buatan Sinopharm adalah Rp 321.660 per dosis.
Akan tetapi tarif pelayanan vaksinasi belum termasuk di dalam harga tersebut.
Dijelaskan juga bahwa tarif pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.
Maka dengan begitu jika dijumlahkan total harga sekali penyuntikan Rp 439.570 hingga hampir mendekati Rp 900.000 untuk 2 kali penyuntikan.
2. Gratis untuk pekerja
Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, vaksinasi gotong royong ini gratis diberikan kepada seluruh karyawan, karyawati, buruh dan keluarga yang pendanaanya ditanggung oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Dia juga menegaskan bahwa perusahaan tidak boleh memotong gaji ataupun THR sama sekali.
"Jadi perusahaan yang membeli dan diberikan secara gratis dan tanpa komersialisasi. Jadi enggak boleh nih nanti pengusaha potong gaji atau potong THR untuk bayar vaksinasinya, enggak boleh dan saya pastikan Insya Allah itu berjalan dengan baik,"ujarnya dalam sosialisasi Sentra Vaksinasi Gotong Royong yang disiarkan secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Tak hanya itu, Rosan juga mengatakan, program ini bersifat opsional dan tidak memiliki unsur paksaan.
Oleh sebab itu lanjut dia, semua perusahaan bebas untuk memilih mau mengikuti program ini atau tidak.
"Ini enggak ada paksaan, kalau mau ikut yang gratis silahkan, ingin ikut ringankan beban pemerintah juga silahkan. Karena kan vaksin ini bukan hanya sekali, mungkin setiap tahun bisa vaksin, selama dunia usaha punya kemampuan masa sih kita membebankan ke semua pemerintah," ungkapnya.

3. Animo perusahaan tinggi
Rosan juga mengatakan hingga sejauh ini tercatat ada sebanyak 22.736 perusahaan yang sudah melakukan registrasi.
Bahkan dia optimistis angka ini juga bisa meningkat lagi seiring banyaknya para perusahaan yang juga ikut mendaftar.
4. UMKM juga ikut tertarik
Bahkan tak hanya para perusahaan. Sektor UMKM ternyata juga tertarik untuk bergabung dalam program ini.
Tercatat ada sebanyak 7.000 UMKM yang sudah mendaftar untuk mengikuti program ini.
"Kita melihat memang animo akan program ini meningkat yang melakukan pendaftaran. Dari UMKM pun melakukan registrasi ada mencapai 7.000 UMKM yang mendaftar,"katanya.
5. Cara Mendaftar
Dikutip dari situs resmi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) https://vaksin.kadin.id/ untuk mengikuti program vaksinasi mandiri, perusahaan bisa mendaftar pada lewat Kadin Indonesia.
Bagi perusahaan yang mau berpartisipasi membiayai pembelian vaksin untuk diberikan kepada karyawan dan keluarga karyawan dapat mengisi formulir pendataan program vaksinasi gotong royong ini, selambatnya 21 Mei 2021.
Selain itu, untuk melakukan pendaftaran program Vaksin Gotong Royong bisa melalui https://vaksin.kadin.id/#!/kuesioner untuk pendataan perusahaan yang hendak mengikuti program ini.

Harga Vaksin Gotong Royong Dinilai Mahal, Erick Thohir: Kami Tak Pernah Memaksa
Harga vaksin Covid-19 yang ditetapkan pemerintah untuk program vaksinasi gotong royong dinilai sebagian pengusaha cukup mahal, khususnya oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini pemerintah menetapkan biaya yang perlu ditanggung pengusaha untuk memvaksinasi karyawannya mencakup pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.
Menanggapi hal itu, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan, penetapan harga vaksin gotong royong telah dilakukan secara transparan, bahkan di audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Ia pun memastikan, meski pengadaan vaksinnya dilakukan oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero), namun pemerintah tak mencari untung dari program vaksinasi gotong royong.
"Sejak awal kami BUMN sangat terbuka, kami tidak berpikir untuk komersialisasi vaksin ini. Tapi realitas yang harus kita hadapi bahwa vaksin ini memang harus di beli dan bukan vaksin yang didapatkan secara gratis," jelas Erick dalam konferesi pers virtual acara Sosialisasi Sentra Vaksinasi Gotong-royong Kadin Indonesia, Rabu (19/5/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjelaskan, pemerintah sedari awal memiliki program vaksinasi Covid-19 secara gratis bagi seluruh masyarakat. Pasokan vaksin sebanyak 54 juta dosis memang di dapat secara gratis dari WHO.
Di sisi lain, pemerintah sendiri telah menggelontorkan Rp 77 triliun untuk pembelian vaksin Covid-19 dengan tujuan pemberian secara gratis bagi masyarakat. Hal ini mengingat jumlah penduduk Indonesia yang banyak sehingga kebutuhan vaksin pun tinggi.
Oleh sebab itu, kata Erick, bila sejumlah pengusaha khususnya pelaku UMKM merasa berat untuk ikut program vaksinasi gotong royong, maka disarankan mengikuti program vaksinasi gratis yang diberikan oleh pemerintah.
"Saya rasa kita sangat terbuka untuk UMKM masuk ke program vaksin pemerintah yang tersedia secara gratis," ucapnya.
Ia menekankan, vaksin gotong royong merupakan inisiasi dari pengusaha swasta melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Sebab banyak pengusaha yang ingin terlibat dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia guna mendorong pemulihan.
Lantaran, bila mengandalkan vaksin gratis dari pemerintah yang saat ini pengadaannya masih terbatas, maka antrean untuk bisa mengikuti vaksinasi sangatlah panjang. Oleh sebab itu, swasta menginisiasi pemberian vaksin gratis pada karyawan yang biayanya ditanggung oleh pengusaha.
"Jadi sebenarnya, UMKM ini punya dua opsi, apa ingin ikut berkontribusi mempercepat vaksinasi atau ikut program vaksin pemerintah yang gratis," jelasnya.
"Tapi kami tidak pernah meminta atau memaksa untuk UMKM ikut vaksinasi yang berbayar, tidak. Karena kita juga sudah punya program vaksin dari pemerintah yang gratis," tambah Erick.
Catatan redaksi: Tim mengingatkan agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan yakn dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.
Artikel ini hasil kompilasi tribunmanado.co.id dari artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Vaksinasi Gotong Royong, dari Harga hingga Cara Mendaftarnya", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/05/20/072411926/5-fakta-vaksinasi-gotong-royong-dari-harga-hingga-cara-mendaftarnya?page=all
Penulis : Elsa Catriana
Editor : Yoga Sukmana
dan Artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Vaksin Gotong Royong Dinilai Mahal, Erick Thohir: Kami Tak Pernah Memaksa...", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/05/19/193700126/harga-vaksin-gotong-royong-dinilai-mahal-erick-thohir--kami-tak-pernah-memaksa?page=all
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Erlangga Djumena