KKB di Papua
KKB Fitnah TNI Bakar Gereja di Papua hingga Beredar di Medsos, Kepala Suku Ungkap Fakta Sebenarnya
KKB sebarkan isu TNI membakar rumah warga dan tempat ibadah gereja di Papua, Kepala Suku Evangelis Yohan membantah. Didatangi pihak Polisi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Semakin melewati batas, teroris KKB di Papua baru-baru ini menebar fitnah kepada aparat TNI.
Disebut, TNI menjadi pelaku pembakaran rumah warga dan tempat ibadah gereja di Papua.
Hal itu disebarkan KKB di media-media sosial.
Namun isu tersebut dibantah oleh seorang Kepala Suku setelah diusut aparat.
Tokoh agama sekaligus Kepala Suku Paluga, Evangelis Yohan Dewelek, di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak,
membantah informasi pembakaran rumah penduduk dan gedung gereja di wilayah itu seperti yang disebar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Papua.
(Foto: KKB Papua bakar rumah warga disambangi aparat./Istimewa)
Evangelis Yohan Dewelek menyebut, gambar-gambar pembakaran rumah penduduk dan gedung gereja di Kampung Paluga
yang bertebaran di media online maupun media sosial itu informasi menyesatkan.
Evangelis Yohan Dewelek menegaskan hal itu saat ditemui Wakil Kepala Satgas Humas Nemangkawi, AKBP DR Arief Fajar Satria, dan Pejabat Kepala Polres Puncak, Komisaris Polisi I Nyoman Punia, di Ilaga, Rabu (19/5/2021).
"Itu tidak benar, di sana tidak ada rumah yang dibakar seperti gambar yang beredar luas itu," katanya.
Ia menambahkan, situasi di kampungnya saat ini cukup aman, tidak ada kontak tembak antara personel TNI dan polisi dengan kelompok bersenjata.
"Apalagi kalau dikatakan militer Indonesia mengebom rumah-rumah penduduk di Paluga sehingga terbakar semua, itu sama sekali tidak benar," ujarnya.
Evangelis Yohan Dewelek secara khusus mendatangi Markas Polres Puncak di Ilaga, Rabu (19/5/2021),
untuk memberikan laporan lengkap soal situasi yang sesungguhnya terjadi di Kampung Pulaga.
Tim Analis Satgas Nemangkawi telah menelusuri jejak digital terkait gambar-gambar yang beredar luas di jagad medsos dan media propaganda kelompok bersenjata itu.
Personel Satgas Nemangkawi Tertembak
Satu personel Satgas Nemangkawi Tertembak kelompok teroris KKB di Papua.
Kontak Senjata antara Satgas Nemangkawi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen terjadi di Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (18/05/21) kemarin.
Dilaporkan, dalam insiden yang terjadi pada Selasa pagi tersebut seorang personel Satgas Nemangkawi bernama Praka Rafles Tertembak.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, saat kejadian itu sejumlah personel
yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi diterjunkan untuk memburu kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Tapi, ketika berusaha masuk ke markas kelompok teroris itu baku tembak tak terhindarkan.
Akibatnya, Praka Rafles tertembak di bagian kaki atau lutut atas.
"Dari informasi, mereka (Satgas Nemangkawi) sudah tiba di pintu masuk, tinggal masuk saja.
Kejadian jam 06.20 WIT di Kampung Makki, jadi kita sudah dekat ke markasnya mereka," ujarnya, Selasa.
Adapun korban sendiri saat ini sedang dilakukan evakuasi oleh anggota lain yang berada di lapangan.
(Foto: Potret dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021)./Humas Polda Papua)
Menyikapi kondisi itu, pihaknya meminta para personel yang terlibat untuk tidak gegabah.
Pengepungan markas KKB itu, lanjut dia, akan terus diperkuat agar tidak ada celah bagi mereka untuk bisa melarikan diri.
"Kita terus berupaya melakukan pengejaran terhadap kelompok ini dan tetap melakukan pengepungan pagar betis,
kita tidak akan membuat celah sedikit pun kepada mereka untuk bisa kembali melakukan aksi-aksi lagi di Kabupaten Puncak," jelasnya.
"Saya sudah sampaikan berulang kali kepada anggota untuk tidak terpancing, kita akan berusaha mengevakuasi korban," tandasnya.
Sebelumnya juga dikabarkan, dua personel TNI gugur dikeroyok di Yahukimo, Papua.
Kronologi dua prajurit TNI gugur setelah dikeroyok puluhan orang tak dikenal ( OTK ) di Yahukimo, Papua.
Prajurit Dua (Prada) Aryudi dan Prajurit Kepala (Praka) M Alif Nur tewas setelah terkena bajokan kelompok OTK tersebut.
Hingga kini, kelompok OTK tersebut dalam pengejaran aparat.
Diberitakan Kompas.com, Sebanyak 20 orang yang tak dikenal (OTK) mendatangi area Bandara Nop Goliat Dekai, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021) pukul 11.00 WIT.
Di sekitar lokasi tersebut, sedang dilangsungkan pembangunan pagar bandara.
Saat itu, anggota TNI berpangkat Prajurit Dua (Prada) Aryudi dan Prajurit Kepala (Praka) M Alif Nur sedang melangsungkan pengamanan pengerjaan pagar bandara tersebut.
Tanpa basa-basi, 20 OTK itu melakukan penyerangan kepada Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur.
Gerombolan OTK tersebut membacok kedua anggota TNI itu hingga korban gugur. Kejadian berlangsung cepat.
"Mereka sedang mengamankan pembangunan pagar bandara, kemudian mereka didatangi oleh 20 orang tidak dikenal dan langsung dilakukan penyerangan,
mereka dibacok," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 172/PWY Brigadir Jenderal (Brigjen) Izak Pangemanan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Serangan yang dilakukan gerombolan OTK itu melukai bagian kepala kedua korban.
TNI belum bisa memastikan siapa yang bertangung jawab atas penyerangan tersebut.
Namun, tidak menutup kemungkinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berada di balik aksi tersebut.
"Sementara sedang dilakukan pengejaran oleh Batalyoan 432 dan Brimob.
Bisa saja mereka (KKB) karena kami sedang mendalami ini siapa pelakunya," kata Izak.
Baca juga: Sebanyak 150 Anggota Militan Teroris KKB di Papua Teridentifikasi, Kini Diburu TNI-Polri
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KKB Sebar Isu TNI Bakar Gereja dan Rumah Warga, Kepala Suku Paluga: Sama Sekali Tak Benar,