Kabar Israel
Saksi Mata soal Serangan Israel Sebut 'Tak Ada Tempat Aman di Sini' Ini Gedung-gedung yang Diserang
Konflik antara Israel dan Palestina masih terus berlangsung. Terkait hal tersebut diketahui serangan udara dari Israel masih terus dilakukan.
"Menargetkan gedung Kementerian Kesehatan, Klinik al-Remal, dan staf medis adalah kejahatan keji yang bertujuan mencegah Kementerian melanjutkan pekerjaan kemanusiaannya dalam menyelamatkan nyawa yang terluka dan memberikan perawatan kesehatan kepada warga," katanya.
"Komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban pendudukan atas kejahatan keji dan berkelanjutan terhadap personel medis dan institusi kesehatan," lanjut Abu al-Rish.
Akibat serangan ini, Klinik al Rimal, satu-satunya laboratorium Covid-19 di Gaza berhenti beroperasi, lapor Yusuf Abu Rish dari Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin malam.
Mengutip The Straits Times, kantor Bulan Sabit Merah Qatar di wilayah tersebut juga rusak akibat serangan.
Petugas medis di kementerian kesehatan terluka dan beberapa diantaranya kritis.
Juru bicara kementerian, Ashraf Qidra mengatakan serangan Israel "mengancam upaya kementerian kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19."
Sebelum terjadi eskalasi konflik antara Israel dan Hamas, Gaza melakukan tes Covid-19 rata-rata 1.600 orang setiap hari.
Foto : Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021. (SAID KHATIB / AFP)
Tingkat tes positif termasuk yang tertinggi di dunia, mencapai 28 persen dan rumah sakit dipenuhi oleh pasien.
WHO mengatakan 103.000 orang telah dites positif Covid-19 di Gaza, lebih dari 930 diantaranya meninggal.
Serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei lalu, menyebabkan dua dokter ahli di Palestina meninggal dunia.
Keduanya yakni Ayman Abu Al-Ouf, kepala penyakit dalam di Rumah Sakit al-Shifa dan Moeen al-Aloul, seorang ahli saraf.
Update Korban Meninggal akibat Serangan Israel
Hingga Selasa (18/5/2021), Israel masih terus membombardir Jalur Gaza.