Aurel Hermansyah Keguguran
Aurel Hermansyah Keguguran, Berikut 4 Faktor Penyebab Terjadinya Keguguran Pada Wanita
Ada beberapa hal umum yang seringkali menjadi faktor pemicu keguguran, seperti yang dialami oleh Aurel Hermansyah
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aurel Hermansyah mengalami keguguran pada Selasa (18/5/2021).
Melalui akun Instagram, Aurel Hermansyah mengunggah foto janinnya dan mengucapkan selamat jalan.
Putri Sulung Anang Hermansyah dan Krisdayanti itu juga berharap anaknya mendoakan ia dan suaminya, Atta Halilintar.
"Innalillahi Wa Innailaihi Roji’un. Selamat jalan anakku sayang. Doain mama & papa dari surga ya," tulis Aurel Hermansyah.
Seperti diketahui, Atta baru saja mengumumkan kehamilan Aurel pada 7 Mei 2021.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, kandungan Aurel baru berusia sekitar 3 atau 5 minggu.
Aurel sempat mengalami pendarahan beberapa hari lalu dan harus bed rest total.
Sebelum menikah Aurel memang menuturkan ingin langsung bisa punya anak. Maka, ia pun beberapa kali konsultasi ke dokter.
Lantas apa penyebab terjadi keguguran.
Ada beberapa hal umum yang seringkali menjadi faktor pemicu keguguran. Melansir WebMD, berikut 4 penyebab umum keguguran:
Lebih dari setengah kasus keguguran dalam usia 13 minggu pertama kehamilan terjadi karena masalah dengan kromosom bayi.
Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi, seperti warna rambut dan mata.
Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau mengalami kerusakan.
Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35, risiko wanita untuk mengalami keguguran karena masalah kromosom semakin meningkat.
Dalam beberapa kasus, ketika sel telur dan sperma bertemu, salah satu kromosom ternyata rusak sehingga mengakibatkan ambrio yang dihasilkan jadi memiliki kelainan kromosom. Hal ini juga meningkatkan risiko keguguran.
Keguguran karena kondisi medis biasanya terjadi pada trimester kedua. Masalah medis yang bisa meningkatkan risiko keguguran antara lain:
Infeksi seperti cytomegalovirus atau campak Jerman
Penyakit kronis yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya.
Masalah dengan rahim atau leher rahim , seperti fibroid atau bentuk rahim yang tidak normal, serta serviks yang terbuka dan melebar terlalu dini.
3. Gaya hidup
Gaya hidup calon ibu juga bisa meningkatkan risiko keguguran. Gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko keguguran antara lain:
Merokok
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Konsumsi alkohol.
Ibu hamil yang sering terpapar asap rokok sangat berisiko mengalami keguguran. Pasalnya, nikotin dalam rokok bisa mengalir lewat plasenta dan menghambat darah untuk mencapai janin yang sedang berkembang.
Selain itu, paparan racun lingkungan seperti asap industri, asap dari pembakaran barang laboratorium rumah sakit, atau asap pabrik juga dapat menyebabkan janin gugur dalam kandungan.
Mencegah keguguran
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah keguguran. Namun, kita bisa melakukan beberapa langkah untuk meminimalisir risiko tersebut. Melansir Hello Sehat, berikut empat cara mencegah keguguran:
Konsumsi suplemen asam folat
Mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat sebelum atau selama kehamilan dapat mencegah keguguran.
Vitamin asam folat juga membantu meminimalisir risiko bayi cacat lahir.
Imunisasi rutin
Beberapa kondisi kronis meningkatkan risiko keguguran. Namun, kita bisa mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
Ibu hamil juga perlu menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di dalam rahim
Olahraga teratur
Ibu hamil juga disarankan untuk melakukan olahraga agar tetap sehat. Namun, lakukan olahraga yang aman seperti pilates dan yoga.
Ibu hamil juga harus menghindari olahraga terlalu berat karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan mengurangi jumlah suplai darah ke janin.
Konsumsi makanan bergizi
Ibu hamil wajib hukumnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat, terutama makanan yang mengandun omega 3.
Pasalnya, omega 3 sangat membantu dalam perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi serta mengurangi risiko kelahiran prematur.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
(Kompas/Tribunnews)