Kri Nanggala 402 Hilang
Pengangkatan KRI Naggala 402 Masih Dilakukan, Ini Barang yang Sudah Dievakuasi
Proses pencarian dan evakuasi bagian-bagian KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Bali pada 21 April 2021 membuahkan hasil.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Pencarian dan pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 masih terus dilakukan.
Pemerintah Indonesia tak kenal putus asa melakukan upaya pencarian dan pengangkatan.
Sebuah usaha keras tak mungkin mengkhianati hasil.
Proses pencarian dan evakuasi bagian-bagian KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Bali pada 21 April 2021 membuahkan hasil.
Baca juga: Kenang Prajurit KRI Nanggala-402, Masyarakat Kepulauan Sangihe Nyalakan 1.000 Lilin
Robot bawah laut akan angkat bangkai kapal selam KRI Nanggala 402, hal disampaikan oleh pihak TNI AL Selasa (4/5/2021).(Ist/handout)
TNI AL menerjunkan KRI Rigel-933, KRI Yos Sudarso-353, KRI Hasan Basri-382,
KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Soputan-923.
Proses pencarian dan evakuasi itu dibantu negara tetangga yakni China
yang menerjunkan tiga kapal lautnya diantaranya Kapal Yongxingdao-863,
Kapal Nantuo-195 dan Kapal Akademi Penelitian China Tan Suo-2.
Baca juga: Fokus Evakuasi Bangkai Kapal dan Keluarga, TNI AL Minta KRI Nanggala-402 Jangan Dipolitisasi

"Barang-barang yang berhasil diangkat di antaranya Antena ESM, Pelindung Kabel Torpedo, Personal Life-Raft,
Hidrofon PRS, Plat Badan Luar, C-type wrench, Technical Hand Book,
Technical Manual, Technic Manual dan Liferaft," ujar Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto, saat konferensi pers di Mako Lanal Denpasar, Bali, Selasa 18 Mei 2021.
Laksda Iwan menambahkan Kapal Tan Suo Er Hao berhasil mengangkat bagian Liferaft dari KRI Nanggala 402.
"Namun belum ada bagian-bagian besar lain yang berhasil diangkat.
Baca juga: Pakar Kapal Selam Ungkap Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402: Maaf Ya Saya Ngomong Apa Adanya

Lokasi badan tekan (pressure hull) secara pasti belum dapat digambarkan dan hanya diperkiraan lokasinya," imbuh Pangkoarmada II.
Tan Suo Er Hao telah melaksanakan percobaan pengangkatan bagian anjungan (sail section),
namun sling pengikat putus karena beban berat anjungan diduga lebih dari 18 ton.
Kemungkinan bagian yang dapat diangkat adalah bagian buritan (stern section) dan anjungan (sail section).
Perwakilan Atase China, Senior Kolonel Chen Yongjing yang turut hadir dalam konferensi pers
menyampaikan kapal-kapal kami bekerjasama erat dengan TNI AL selama menjalankan tugas salvage ini.
"Kedua pihak (China dan Indonesia) sudah menyelenggarakan empat kali rapat koordinasi,
menjaga komunikasi yang erat mengenai progres salvage. Saat ini tugas kapal kami sudah beralih dari tahap observasi ke tahap pengangkatan," ujar Chen Yongjing.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pengangkatan di bawah laut yang sangat dalam
adalah masalah yang rumit di seluruh dunia, kami akan berupaya penuh melaksanakan pengangkatan di bawah laut
berdasarkan keadaan nyata di bawah laut dan juga kemampuan kapal-kapal kami sendiri.
Sampai hari ini alat penyelam Shenhai Yongsi dari Kapal Tan Suo Er Hao sudah melakukan 13 kali operasi di bawah laut,
secara mendasar sudah mengetahui keadaan reruntuhan kapal selam KRI Nanggala 402 di bawah laut saat ini.
"Sudah banyak gambar dan video dan juga sukses mengangkat bagian-bagian yang ringan seperti Liferaft.
Dan semua itu sudah diserahterimakan ke pihak Indonesia," katanya.
Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto menambahkan, dalam melaksanakan tugasnya,
tiga kapal Tiongkok itu didampingi terus oleh unsur-unsur yang disiapkan TNI AL dalam hal ini oleh Koarmada II dengan enam KRI.
Hasil survei scan bawah laut yang dilakukan oleh Kapal Tan Suo-2 dalamnya kurang lebih 839 meter
dengan lebar 2,5KM dan panjang 3,7KM tidak jauh beda dengan data yang di share oleh KRI Rigel kita.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Babak Baru Hasil Pencarian & Evakuasi KRI Mandala 402 Liferaft & Beberapa Komponen Berhasil Diangkat