Kabar Israel
VIDEO Detik-detik Tribune di Sebuah Sinagoge Dekat Yerusalem Runtuh, 2 Tewas dan 167 Orang Luka-luka
Jubir Layanan Darurat Israel Magen David Adom mengatakan kepada media Israel Kan bahwa insiden tersebut terjadi saat orang-orang merayakan Shavuot.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah perayaan di Israel kembali memakan korban.
Pasalnya tribune di sebuah sinagoge di dekat Yerusalem mendadak runtuh.
Sinagoge tersebut terletak di Givat Zeev di Tepi Barat yang diduduki sebagaimana dilansir AFP, Minggu (16/5/2021).
• Rumah Pemimpin Hamas Dihantam Bom Israel, Benjamin Netanyahu Berjanji Terus Lakukan Serangan Roket
Akibat insiden tersebut, dua orang dilaporkan meninggal dan seratusan lainya mengalami luka-luka.
Juru Bicara Layanan Darurat Israel Magen David Adom mengatakan kepada media Israel Kan bahwa insiden tersebut terjadi saat orang-orang merayakan Shavuot.
David Adom mengatakan, struktur sinagoge tersebut sebenarnya sedang dalam tahap pembangunan.
Dia menambahkan, dua orang yang tewas tersebut masing-masing adalah pria berusia 40 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
David Adom bertutur, sebanyak 167 orang yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit dengan lima di antaranya terluka parah.
• 3 Rudal Paling Mematikan Milik Israel, Diklaim Dapat Menewaskan Jutaan Orang dalam Hitungan Menit
Foto dan video detik-detik runtuhnya tribune di sinagoge tersebut beredar luas di media sosial.
Melansir CNN, insiden yang terjadi di sinagoge itu disebut Layanan Darurat Israel sebagai mass casualty event (MCE).
Penyebutan MCE biasanya dilakukan ketika rumah sakit kewalahan dengan jumlah atau tingkat keparahan korban.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengucapkan belasungkawa di Twitter atas insiden yang terjadi di sinagoge tersebut.
Dia menambahkan, militer Israel akan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.
Insiden itu terjadi berselang beberapa pekan setelah tragedi kerumunan massa yang menewaskan 45 orang di sebuah situs ziarah Yahudi.
Tragedi tersebut terjadi pada akhir April di Gunung Meron dan dianggap sebagai salah satu tragedi terburuk sejak 1948.