Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Sosok Tiga Anggota Teroris KKB di Papua yang Kini Membelot, Berperan Penting Bantu Lekagak Telenggen

Ketiganya diketahui sebagai pengikut Lekagak Telenggen dan sudah pernah berperan penting dalam serangan KKB di Papua.

Editor: Frandi Piring
Istimewa
Tiga Teroris KKB di Papua anak buah Lekagak Telenggen serahkan diri. Sempat bebas membaur dengan warga cari dana hingga jadi mata-mata misi aparat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga anggota teroris KKB di Papua, anak buah komandan Lekagak Telenggen kini menyerahkan diri.

Ketiganya diketahui sebagai pengikut Lekagak Telenggen dan sudah pernah berperan penting dalam serangan KKB di Papua.

Bahkan, mereka bebas dan leluasa masuk pemukiman warga.

Membaur dengan warga hingga mencari dana untuk persediaan aksi teror dan logistik mereka.

Hal itu terungkap ketika tiga anak buah Lekagak Telenggen, komandan KKB di Papua menyerahkan diri ke aparat.

3 Teroris <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kkb-di-papua' title='KKB di Papua'>KKB di Papua</a> anak buah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/lekagak-telenggen' title='Lekagak Telenggen'>Lekagak Telenggen</a> serahkan diri. Sempat bebas membaur dengan warga cari dana hingga jadi mata-mata misi aparat.

(Foto: Tiga teroris KKB di Papua anak buah Lekagak Telenggen serahkan diri. Sempat bebas membaur dengan warga cari dana hingga jadi mata-mata misi aparat. (MNC Portal)

Dikabarkan, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III mengatakan tiga anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl

yang melaksanakan patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Papua, Sabtu (15/5/2021).

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan mereka yang menyerahkan diri masing-masing berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41).

“Tiga orang yang menyerahkan diri itu merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).

Berdasarkan pengakuan dari ketiganya, kata Suriastawa, diketahui mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.

Suriastawa mengatakan YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.

MM, kata dia, bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.

Sedangkan OM, kata Suriastawa, sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved