Kabar Israel
Apa Itu Shakhrah? Ada di Kompleks Masjid Al Aqsa, Ini Enam Hal Menjelaskan Soal Itu
Shakhrah memiliki berbagai kedudukan istimewa yang diterangkan dalam berbagai dalil
TRIBUNMANADO.CO.ID-Kompleks Masjidil Al-Aqsa belakangan makin dikenal masyarakat, lantaran konflik antara Israel dan Hamas atau Palestina.
Kompleks tersebut menjadi satu di antara tempat yang sering diperebutkan antara Israel dan Palestina.
Pun konflik yang terjadi saat ini berawal dari lokasi tersebut.
Mesjid al-Aqsa bagi umat islam se dunia.
Baca juga: Israel Terus Membombardir Jalur Gaza dan Akan Turunkan Tank, Hamas Balas Dengan Rentetan Roket
Dome Of The Rock (Kubah Shakhrah) bagian dari Kompleks Masjidil Al Aqsa.(honestreposrting)
Selain merupakan tempat Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW,
di dalam komplek Masjid Al- Aqsa terdapat satu Kubah Batu atau dikenal Qubbat al-Sakhrah dalam bahasa Ibrani, dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam.
Kubah Batu atau The Dome of The Rock merupakan sebuah bangunan abad ke-7 yang terletak di tengah kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Kubah Batu berbentuk persegi delapan dengan berkubah emas.
Masjid Al-Aqsa dibangun selama Fitnah Kedua oleh Khalifah Abd al-Malik antara tahun 687 dan 691 di situs kuil Romawi Jupiter Capitolinus.
Baca juga: Roket Israel Meledak Didekat Tempat Wanita yang Tengah Laporkan Berita, Sang Reporter: Oh My God
Kubah Batu menjadi tempat suci agi agama Islam dan Yahudi. Ini karena di dalam kubah ini, terdapat batu Ash-Shakhrah (SERAMBINEWS/aqsainstitute.org)
Dilansir dari aqsainstitute.com pada Sabtu (15/5/2021), selain Kubah Batu, dalam kompleks Masjid Al- Aqsa juga terdapat Sakhrah yaitu batu yang terletak di tengah-tengah kompleks Masjid Al-Aqsha tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah.
Batu ini menjadi pijakan Nabi Muhammad Saw, ketika hendak bermi’raj ke langit ke tujuh dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.
Letaknya berada di ketinggian 1,5 meter dari tanah dan memilki bentuk yang tidak beraturan.
Mengutip tulisan yang dilansir aqsainstitute.com dengan judul "Berbagai Keutamaan Ash-Sakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha" disebut sebagai jantung Al-Aqsha,
Shakhrah memiliki berbagai kedudukan istimewa yang diterangkan dalam berbagai dalil, di antaranya:
Baca juga: Konflik Israel-Palestina saat Ini, Ada Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu Didalamnya, Untuk Apa?

Pertama, menjadi tempat ditiupnya sangkakala
Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Qaaf : 41)
Para mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Penyeru’ adalah Malaikat Israfil, sedangkan makna ‘tempat yang dekat’ adalah Shakhrah di Baitul Maqdis.
Secara nyata ayat ini telah menunjukkan bagaimana posisi Shakhrah nanti di akhir zaman,
ia menjadi tempat Malaikat Israfil menyeru manusia menuju padang Mahsyar, yaitu negeri akhir zaman, Palestina.
Kedua, merupakan bagian dari surga
Anas bin Malik bekata, “Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, Shakhrah Baitul Maqdis berasal dari surga, dan ia adalah pusat bumi”
Pernyataan Anas bin Malik ini menunjukkan bahwasanya ada dua batu surga yang diturunkan ke bumi ini, yaitu Hajar Aswad di Makkah, dan Shakhrah di Al-Aqsha.
Ketiga, bagian paling suci di Al-Aqsha
Tsaur bin Zaid, seorang Tabiin berkata, “Bagian tersuci bumi adalah Syam, bagian tersuci Syam adalah Palestina,
bagian tersuci Palestina adalah Baitul Maqdis, bagian tersuci baitul Maqdis adalah bukit (tempat Al-Aqsha berada),
bagian tersuci bukit adalah Masjid, dan bagian tersuci dari Masjid Al-Aqsha adalah Shakhrah”
Keempat, Nazar Nabi Ya’kub
Suatu malam nabi Ya’kub pernah melakukan sebuah perjalanan.
Beliau kelelahan lalu tertidur pada sebuah batu, kemudian bermimpi melihat tangga yang memanjang dari langit ke bumi.
Ketika itu pula Malaikat turun dengannya.
Beliau terbangun lalu bernazar jika beliau pulang ke keluarganya dalam keadaan selamat,
maka ia akan membuat sebuah masjid di atas tempat beliau bermimpi itu.
Ibu Katsir berkomentar bahwa Baitul Maqdis lah masjid yang dimaksud.
Kelima, kiblat salat para Nabi pada masa sebelum hirah Rasulullah Saw.
DR. Fathi Zaghrut dalam bukunya ‘An-Nawazil fi Tarikhil Islam’ mengatakan,
“Kubbah Ash-Shakrah ini menjadi kiblat para Nabi hingga pada masa Rasulullah sebelum hijrah.”
Begitulah riwayat dan literatur yang menjelaskan kedudukan Shakhrah dalam sejarah Islam.
Ia menjadi simbol kiblat yang begitu bersejarah, lama dan bernilai tinggi.
Keenam, berada di masjid yang dikelilingi kaligrafi Yasin (Qalbul Quran)
Batu Ash-Shakhrah berada di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah yang berbentuk segi enam dan dikelilingi dengan kaligrafi Yasin.
Surat Yasin merupakan Qalbul Qur’an (jantungnya Al-Qur’an).
Maka jantung umat Islam yang artinya barometer baik dan buruknya umat itu terletak di Masjid Al-Aqsha.(*)
Israel mati-matian ingin merebut Al-Aqsa dari Palestina
Pada 2013, sebuah rancangan undang-undang Israel memberi hak orang Yahudi untuk berdoa di esplanade Masjid Al Aqsa.
Rancangan undang-undang yang dibahas di parlemen Israel itu menunjuk waktu dan ruang bagi orang Yahudi yang ingin berdoa di sana.
Meski demikian, situs ini adalah tempat suci dan ekslusif bagi umat muslim.
Sejak Palestina ditaklukan umat muslim pada abad ke-7, masjid itu telah dibangun.
Namun, tahun 1967 Israel menduduki situs tersebut, dan peristiwa provokatif terjadi.
Pada tahun 1969, seorang Kristen-Zionis Australia bernama Denis Michael Rohan membakar mimbar masjid.
Pada tahun 1982, Alan Godman seorang tentara Yahudi Amerika Israel menembakkan senapan otomatis ke jamaah di "Dome of the Rock" dan menewaskan 2 dan melukai 11.
Tahun 2000 pemimpin oposisi Israel Arual Sharon mengunjungi kawasan itu ditemani 1.000 polisi dan menyatakan bahwa situs itu akan tetap abadi "di tangan kita".
Sebuah kalimat dan tindakan yang memicu intifadah (perlawanan) kedua antara Palestina dan Israel.
Orang-orang Muslim melihat setiap perambahan Yahudi di situs itu sebagai serangan terhadap kepercayaan mereka.
Lantas sebuah masjid keramat yang suci bagi umat muslim mengapa begitu diinginkan oleh orang Yahudi, memang apa yang diyakini oleh mereka?
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Masjid Al Aqsa adalah sebuah masjid yang dibangun di atas Bukit Bait Suci yang paling keramat bagi umat Yudaisme.
Sementara bagi umat muslim situs itu disebut The haram Al-Sharif, atau "tempat kudus yang mulia", satu dari tiga tempat suci selain Mekah.
Temple Mounth dalam keyakinan Yahudi dikenal sebagai Har Habayit, dalam bahasa Ibrani, secara tradisional diyakini sebagai tempat dimana Abraham menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan.
Dia membawa putranya Ishak untuk dikorbankan.
Kemudian, Temple Mount juga diyakini sebagai situs dari Kuil Yahudi Kuno yang dibangun oleh Raja Solomon, dan dihancurkan orang Babel tahun 586 SM.
Kedua dibangun pada abad keenam SM sebelum dihancurkan orang Yahudi yang diasingkan 70 M oleh Kekaisaran Romawi.
Orang Yahudi berkeyakinan bahwa kuil ketiga akan dibangun selama zaman mesianik, (zaman kedatangan Mesias/Isa Al Masih)
Sejak pasukan Israel mendapatkan kendali atas Yerussalem selama Perang Enam Hari tahun 1967.
Israel memperluas kedaulatannya atas situs tersebut meskipun banyak orang menganggapnya tidak sah.
Saat ini Temple Mount dapat diakses siapa saja, termasuk masuk ke dalam Dome of The Rock, yang dibatasi untuk umat Islam.
Meskipun ada beberapa gerbang untuk mengakses situe tersebut, non-Muslim harus masuk melalui Gerbang Murghrabi yang terletak di tembok barat.
Keamanan Israel mengontrol titik masuk. Pada saat-saat ketegangan memuncak, Israel kadang-kadang menutup situs itu bagi para pengunjung, termasuk umat Muslim.
Orang Israel juga mengklaim tempat itu suci.
Sampai beberapa tahun yang lalu, Kepala Rabi di Israel dengan tegas melarang orang Yahudi untuk berdoa atau bahkan berjalan di daerah yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Sebaliknya, orang Yahudi yang taat hanya akan berdoa di dinding luar.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, para Rabi tampaknya agak melonggarkan larangannya dalam hal ini.
(*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mengenal Sakhrah, Batu dari Surga di Jantung Masjid Al-Aqsa, Inilah 7 Keistimewaannya, https://bangka.tribunnews.com/2021/05/16/mengenal-sakhrah-batu-dari-surga-di-jantung-masjid-al-aqsa-inilah-7-keistimewaannya?page=all.
Editor: Iwan Satriawan