Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Palestina

Nasib Pilu Dialami Aktris Palestina Maisa Abd Elhadi, Tertembak  Saat Ikut Aksi Demonstrasi

Bintang Baghdad Central dan film yang diputar di Festival Film Venesia, Gaza Mon Amour, mengalami luka tembak.

Editor: Fistel Mukuan
Maisa Abd Elhadi yang tewas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib pilu datang dari aktris Palestina Maisa Abd Elhadi.

Maisa Abd Elhadi dilaporkan terluka saat mengikuti aksi demonstrasi.

Demonstrasi tersebut saat itu terjadi pada Minggu (9/5/2021) di Haifa, Israel.

Bintang Baghdad Central dan film yang diputar di Festival Film Venesia, Gaza Mon Amour, mengalami luka tembak.

Melansir The Hollywood Reporter (12/5/2021), Elhadi ikut demonstran atas protes terhadap keputusan pengadilan Israel.

Jika keputusan itu disahkan akan memungkinkan pihak berwenang untuk secara paksa mengusir beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki Sheikh Jarrah.

Hal ini membuat para demonstrasi semakin memanas di sekitar Israel dan West Bank dalam beberapa hari terakhir.

Hal ini diketahui dari beberapa unggahan terakhir Instagram sang aktris.

Sang aktris berterima kasih kepada semua orang yng membantu dan merawatnya.

"Saya baik-baik saja, tapi kaki saya cedera," tulisnya, dikutip Rabu (12/5/2021).

Di unggahan kedua, dia mengatakan dia telah "terluka oleh peluru".

Stories ini diunggah ulang di feed Instagram dengan menyebut bahwa dia ditembak dengan peluru tajam.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir telah terjadi konflik di Yerusalem, West Bank dan Gaza.

Ketegangan dipicu oleh rencana penggusuran terhadap beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021.
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. (Istimewa/AFP/AP)

Siapa itu HAMAS? Kelompok Militan Palestina yang Tembakkan Roket ke Israel

Hamas adalah gerakan militan Palestina yang juga merupakan satu di antara dua partai politik besar di wilayah itu, jelas Council on Foreign Relations (CFR), sebagaimana diwartakan The Sun.

Selama bertahun-tahun, Hamas telah melakukan penembakan, pemboman, dan serangan roket ke wilayah Israel.

Sejak 2008, gerilyawan Israel dan Hamas di Gaza telah berperang sebanyak tiga kali di lintas perbatasan dan telah mengalami banyak pertempuran sejak kelompok itu menguasai Gaza pada 2007.

Israel sering melancarkan operasi militer mematikan untuk menyerang kelompok bersenjata Palestina itu.

Pada Senin (10/5/2021), Israel melakukan beberapa serangan udara di Gaza, dan kemudian Hamas membalasnya dengan menembakkan roket ke Tel Aviv.

Kata BBC, bagi para pendukungnya, Hamas dipandang sebagai gerakan perlawanan yang sah.

"Hamas adalah organisasi perlawanan, yang juga bertanggung jawab untuk mengelola Jalur Gaza," kata para peneliti di The Conversation.

Darimana asal Hamas?

Hamas adalah kelompok terbesar dari beberapa kelompok Islam militan Palestina, jelas BBC News.

Situasi saat sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021).
Situasi saat sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021). (AFP/ANAS BABA)

Nama Hamas adalah akronim Arab untuk Gerakan Perlawanan Islam, atau Harakat al-Muqawama al-Islamiya.

Hamas didirikan oleh Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama Palestina.

Dia menjadi seorang aktivis di cabang lokal Ikhwanul Muslimin setelah mendedikasikan kehidupan awalnya untuk beasiswa Islam di Kairo.

Sejak akhir 1960-an, Yassin berkhotbah dan melakukan pekerjaan amal di West Bank dan Jalur Gaza, keduanya diduduki oleh pasukan Israel setelah Perang Enam Hari 1967, CFR menjelaskan.

Yassin menetapkan Hamas sebagai lengan politik lokal Ikhwanul Muslimin pada bulan Desember 1987.

Ini menyusul pecahnya intifada pertama, pemberontakan Palestina melawan kendali Israel atas West Bank, Gaza, dan Yerusalem Timur.

Hamas kemudian muncul di garis depan perlawanan bersenjata terhadap Israel.

Sayap militer yang berafiliasi dengan Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam, telah melakukan serangan anti-Israel.

Hamas juga mengelola jaringan Dawa atau kegiatan pelayanan yang luas, yang sebagian besar berbasis di Gaza, yang mencakup kegiatan amal, sekolah, klinik, kamp pemuda, penggalangan dana, dan kegiatan politik, jelas Departemen Luar Negeri AS.

Basis utama operasi Hamas adalah di Jalur Gaza, daerah kantong pesisir dari 1,7 juta warga Palestina.

Serangan roket meluncur bertubi-tubi dari Hamas di Gaza ke Wilayah Israel.
Serangan roket meluncur bertubi-tubi dari Hamas di Gaza ke Wilayah Israel. (afp)

Dari sini ia tetap menjadi otoritas de facto tak lama setelah penarikan sepihak Israel pada tahun 2005, CFR menambahkan.

Apa yang diinginkan Hamas?

Sederhananya, Hamas menolak untuk mengakui Israel, dan ingin orang-orang Palestina dapat kembali ke apa yang mereka anggap sebagai rumah lama mereka.

Pada 1988, di bawah piagam kelompok militan Islam, kelompok itu mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menghancurkan Israel.

Dalam piagam pendiriannya, Hamas menyerukan untuk mendirikan negara Islam di Palestina yang bersejarah.

Ini adalah wilayah antara Mediterania dan Sungai Jordan, yang juga termasuk Israel.

Di sisi lain, Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua serangan dari Jalur Gaza.

Mesir, bersama dengan Israel, telah memberlakukan blokade perbatasan yang melumpuhkan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sejak kelompok itu merebut wilayah itu pada 2007.

Israel mengontrol sebagian besar perbatasan dan wilayah pesisir Gaza, memutuskan siapa yang dapat masuk dan keluar dari Gaza, termasuk barang.

Hamas menuntut Israel menghentikan pembatasannya.

Hamas mengklaim Israel menduduki tanah Palestina dan menolak pendudukan dengan meluncurkan serangan roket dari Gaza, sementara Israel membalas serangan tersebut dengan kekuatan lebih lanjut.

Serangan Udara Israel Meningkat, Korban Tewas di Gaza Menjadi 83 Orang

Jet tempur Israel telah menyerang gedung-gedung bertingkat tinggi dan target lainnya di Jalur Gaza pada hari Kamis (13/5/2021).

Dikutip dari Kontan.co.id, serangan itu terjadi saat warga Palestina di daerah kantong yang terkepung bangun untuk menyambut hari raya keagamaan Idul Fitri di bawah pemboman udara tanpa henti.

Sejak serangan Israel dimulai pada Senin malam, kementerian kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 83 orang, termasuk 17 anak-anak, telah tewas. Lebih dari 480 lainnya terluka.

Setidaknya enam orang Israel juga tewas. Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.

Ada juga konfrontasi yang lebih kejam antara orang Yahudi Israel dan warga Palestina di Israel di beberapa kota di Israel.

Militer Israel mengklaim lebih dari 1.600 roket telah diluncurkan dari Gaza ke Israel sejak pertempuran terbaru dimulai pekan ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Aktris Palestina Maisa Abd Elhadi Tertembak Polisi Israel Saat Aksi Demontrasi

Berita terkait Palestina

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved