Kabar Israel
Israel Luncurkan Serangan Udara Baru di Jalur Gaza yang Terkepung, Saling Tembak-menembak
Israel dan Hamas saling tembak-menembak, dalam eskalasi dramatis antara musuh bebuyutan itu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah serangan udara di Jalur Gaza kembali diluncurkan oleh Militer Israel pada Selasa pagi (11/5/2021)
Serangan tersebut menargetkan beberapa daerah setelah tembakan roket dilancarkan dari derah kantong tersebut.
Kejadian ini berlangsung beberapa jam seusai puluhan warga Palestina, termasuk sembilan anak di antaranya tewas dalam serangan udara Israel Senin malam (10/5/2021).
Tembakan roket terjadi setelah penguasa Gaza, Hamas mengeluarkan ultimatum yang menuntut Israel mundur dari pasukan keamanannya dari kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki setelah beberapa hari kekerasan terhadap Palestina.
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021.
Israel dan Hamas saling tembak-menembak, dalam eskalasi dramatis antara musuh bebuyutan itu. dipicu oleh kerusuhan di titik nyala kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Polisi Israel menyerbu kompleks tersebut pada Senin (10/5/2021) tiga berturut-turut.
Israel dilaporkan menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut, dan gas air mata ke jemaah Palestina di dalam masjid pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Lebih dari 700 warga Palestina terluka di Yerusalem dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki selama 24 jam terakhir.
Melansir Al Jazeera, berikut pembaruan terkini:
Pembaruan pukul 10:40 GMT; Anggota Knesset Sebut Netanyahu 'siap melakukan' apapun untuk tetap berkuasa
Sami Abu Shehadeh, Anggota Knesset Palestina dan pemimpin partai Balad, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan "eskalasi" sebagai upaya untuk tetap berkuasa.
Berbicara kepada Al Jazeera, dia berkata: "Untuk bertahan dari krisis politik ini dan agar tidak kehilangan kendali serta tidak kehilangan kursinya sebagai perdana menteri, dia siap untuk melakukan apapun."
"Semua peningkatan (serangan) yang kita lihat sekarang memiliki target politik yang jelas dari sudut pandang Netanyahu, dan dia siap melakukan apa saja untuk mempertahankan kekuasaannya termasuk pembantaian yang akan kita lihat di Gaza," kata Shehadeh.
"Apa yang terjadi di sini adalah keputusan politik yang jelas bahwa Netanyahu bertanggung jawab untuk mempertahankan kekuasaan."