Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

OTT Bupati Nganjuk

PANTAS Kena OTT KPK, Ternyata Ini Sumber Masalah yang Dilakukan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat

Kasus yang menjerat Novi Rahmad Hidayat ternyata sama dengan yang dilakukan Bupati Nganjuk Sebelumnya, Taufiqurrahman. 

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Kolase Foto Tribunmanado/Istimewa
Novi Rahman Hidayat Bupati Nganjuk 

TRIBUNAMANADO.CO.ID - Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terjaring OTT KPK.

Dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK

Padahal Bupati Nganjuk itu merupakan bupati yang kaya raya.

Tanahnya ada di mana-mana.

Karirnya pun cemerlang.

Tapi sayang dirinya malah terjaring OTT KPK.

Novi Rahman Hidayat Bupati Nganjuk
Novi Rahman Hidayat Bupati Nganjuk (Kolase Foto Tribunmanado/Istimewa)

Ternyata, inilah sumber masalah yang membuat Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (NRH) tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) KPK

Ternyata, OTT KPK terhadap Novi Rahman Hidayat ini terkait praktik jual beli jabatan atau lelang jabatan. 

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).

"Diduga TPK (tindak pidana korupsi) dalam lelang jabatan," kata Ghufron saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Ghufron mengatakan saat ini tim KPK melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga terjaring dalam OTT.

"Kita sedang memeriksa, bersabar, nanti kita expose," katanya.

Sebelumnya, Ghufron membenarkan tim satuan tugas (satgas) KPK menggelar OTT di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

"Benar KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).

Namun salah satu pimpinan KPK jilid V ini belum bisa membeberkan pihak-pihak yang diangkut tim satgas lembaga antirasuah tersebut. Termasuk barang bukti uangnya.

"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan, kita sedang melakukan pemeriksaan," ujar Ghufron.

OTT yang dilakukan pada Minggu (9/5/2021) siang kemarin ini ditengarai menyasar kepala daerah di Nganjuk. Diduga pihak yang ditangkap KPK yaitu Bupati Nganjuk berinisial NRH.

Salah seorang sumber menyatakan, tim KPK mencokok NRH dibantu oleh Bareskrim Polri.

"KPK bekerja sama dengan Bareskrim Polri melakukan OTT Bupati Nganjuk," kata sumber tersebut, Senin (10/5/2021).

KPK sendiri memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Bupati Nganjuk dan pihak lainnya yang terkena OTT.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, OTT tersebut dikepalai oleh Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid.

Sosok Harun sendiri dikabarkan menjadi satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Mengulang Kasus Bupati Sebelumnya

Kasus yang menjerat Novi Rahmad Hidayat ternyata sama dengan yang dilakukan Bupati Nganjuk Sebelumnya, Taufiqurrahman

Pada 25 Oktober 2017, Faufiqurrahman juga terjaring OTT KPK karena kasus jual beli jabatan

Taufiqurrahman disebut meminta sejumlah uang untuk siapa saja yang ingin mengisi posisi Kepala Sekolah Dasar, SMP, hingga SMA ‎di wilayahnya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Pandjaitan menjelaskan Taufiqurrahman diduga memasang tarif belasan hingga puluhan juga kepada para PNS yang ingin mengisi posisi jabatan tertentu.

"Tarif yang dipatok untuk mengisi posisi kepala sekolah berbeda satu dengan yang lain, harga per wilayah beda-beda.‎ Untuk jadi Kepala Sekolah Dasar antara Rp 10-25 juta, nah kalau SMP-SMA sudah barang tentu lebih besar lagi, bisa sampai Rp 50 juta. Begitu juga untuk posisi Kadis," terangnya.

Selanjutnya seluruh penerimaan tersebut, diterima Taufiqurrahman melalui orang kepercayaanya yakni ‎Kepala SMP 3 Ngronggot Nganjuk, Suwandi.

Kapanpun membutuhkan uang, Taufiqurrahman akan langsung menghubungi Suwandi.

Diketahui dalam kasus ini, Taufiqurrahman diduga menerima suap Rp 298.020.000 juta, masing-masing dari kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nganjuk Ibnu Hajar Rp 149.120.000juta dan dari Suwandi Rp 148.900.000 juta

Penyidik KPK menetapkan lima tersangka yakni Taufiqurrahman, Ibnu Hajar, Suwandi, Kepala Bagian Umum RSUD Kab Nganjuk, Mokhammad Bisri dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk, Harjanto.

Taufiqurrahman, Ibnu Hajar‎, dan Suwandi diduga sebagai penerima. Sementara itu, Mokhammad Bisri dan Harjanto disangkakan sebagai pemberi. Lanjut 15 orang lainnya yang turut diamankan dalam OTT, termasuk TIA, istri dari Taufiqurrahman masih berstatus sebagai saksi.

Atas perbuatannya ini, Taufiqurrahman divonis 7 tahun penjara oleh Pengadilan TIpikor Surabaya. 

Selain itu dia juga didenda RP 350 juta dan dicabut hak politiknya. 

Minggu Siang Masih Bekerja

Pada Minggu (9/5/2021), Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat (NRH) masih bekerja, namun pada sore hingga malamnya ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).

Karena itulah para Aparatur Sipil Negara (ASN) terkejut mengetahui kabar pimpinan mereka terjaring OTT KPK.

Kasubag Humas dan Prokol Pemkab Nganjuk, Asti Widyartini mengatakan, pada hari Minggu kemarin pihaknya sempat mengikuti sejumlah kegiatan Bupati Nganjuk.

Namun pihaknya hanya sampai siang hari mengikuti Bupati Nganjuk dalam menjalankan tukas protokol.

"Setelah itu kami sudah tidak lagi mengikuti kegiatan Bapak Bupati dan pulang setelah selesai semuanya," kata Asti Widyartini, Senin (10/5/2021).

Untuk itu, dikatakan Asti Widyartini, pihaknya cukup terkejut juga mendapatkan informasi ada dugaan OTT terhadap Bupati Nganjuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu siang hingga malam.

"Jadi kami tidak tahu adanya OTT pada Bapak Bupati Nganjuk, bahkan kami dapat informasi OTT setelah membaca berita online," ucap Asti Widyartini.

Demikian halnya dengan kasus yang menjerat Bupati Nganjuk sehingga di OTT oleh KPK, tambah Asti Widyartini, pihaknya juga tidak mengetahui.

Termasuk dugaan kasus jual beli jabatan perangkat Desa yang informasinya beredar hingga saat ini.

"Kami tunggu informasi resmi saja semuanya. Yang jelas kami akan bekerja sesuai dengan tugas kami saja," tandas Asti Widyartini.

Diketahui, KPK mengamankan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.

Novi Rahman Hidayat terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).

Novi Rahman terjaring OTT KPK atas dugaan jual beli jabatan pada Minggu (9/5/2021).

Bupati Nganjuk itu diketahui adalah bupati muda yang memiliki harta ratusan miliar.

Dia juga punya banyak tanah.

Namun sayang dirinya harus terjaring OTT KPK.

"Diduga begitu (red, jual beli jabatan)," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021), dilansir Tribunnews.

Meski begitu, Ghufron belum bisa membeberkan pihak mana saja dan siapa saja yang diamankan KPK, termasuk barang bukti.

"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan, kita sedang melakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Mengutip Kompas.com, hingga saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap Novi Rahman Hidayat.

"Detailnya kami sedang memeriksa, nanti kami ekspose," tandas Ghufron.

Profil Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk

Dikutip dari laman resmi Pemkab Nganjuk, Novi Rahman Hidayat lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 2 April 1980.

Ia bertempat tinggal di Dusun Bedingin, Desa Sukorejo, Loceret, Nganjuk.

Novi saat ini tengah menjabat sebagai Bupati Nganjuk periode 2018-2023.

Novi maju Pilkada 2018 bersama Marhaen Djumadi.

Keduanya diusung tiga partai, yakni PDIP, PKB, dan Hanura.

Mengutip situs KPU Nganjuk, saat itu, Novi-Marhaen berhadapan dengan dua lawan lainnya.

Yakni Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono (diusung Gerindra, Demokrat, PPP, dan PAN), serta Desy Natalia Widya-Ainul Yakin (diusung Golkar, NasDem, dan PKS).

Dilansir situs Kominfo Jatim, Novi-Marhaen berhasil memenangkan Pilkada 2018 Nganjuk dengan total 303.195 suara.

"Pasangan calon nomor urut satu, Novi-Marhaen mendapatkan hingga 303.195 suara."

"Nomor urut dua, Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono mendapatkan 194.310 suara."

"Dan nomor urut tiga, Desy Natalia Widya-Ainul Yakin mendapatkan 56.515 suara," tutur Ketua KPU Nganjuk, M Agus Rahman Hakim, setelah rapat pleno terbuka, Rabu, (4/7/2018).

Dikutip dari situs resmi KPU, tak hanya menjabat Bupati Nganjuk, Novi juga menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur periode 2021-2026.

Pendidikan

- TK Dharma Wanita Desa Pacekulon, Kecamatan Pace;

- SDN 1 Pacekulon, Kecamatan Pace;

- SMPN 1 Nganjuk;

- SMU Unggulan Darul Ulum Jombang;

- FISIP Universitas Islam Blitar;

- Program Magister Manajemen Universitas Islam Kediri.

Organisasi

- Ketua Real Estate Indonesia Kediri (2010-2015);

- Sekretaris Perbarindo PBI Kediri (2011-2016);

- Bendahara Yapindo PBI Kediri (2011-2016);

- Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur (2021-2026).

Karier

- Kepala Wilayah KSP Tunas Artha Mandiri Jawa Timur (2003-2005);

- Direktur HRD KSP Tunas Artha Mandiri (2005-2007);

- Direktur Utama Tunas Artha Mandiri (2007-2016);

- Ketua Bidang Strategi Pengembangan Bisnis KSPPS Tunas Artha Mandiri (2016-2018);

- Presiden Direktur PT Putra Tunas Artha Mandiri Group (2006-2017);

- Direktur Utama PT Putra Tunas Artha Mandiri Group (2008-2018);

- Komisaris Utama PT BPR Tunas Artha Jaya Abadi (2009-2018);

- Komisaris Bidang Pengembangan Bisnis PT Tunas Terafulk Line (2010-2018);

- Ketua Umum KSU Kembang Wijaya Kusuma (2008-2018);

- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Real Estate (2008-2018);

- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Plastik (2008-2018);

- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Sawit (2011-2018);

- Direktur Utama PT Putra Mandiri Jaya (2006-2018);

- Bupati Nganjuk (2018-sekarang).

Ya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan ( OTT ) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, pada Minggu (9/5/2021) siang.

Novi ditangkap tim KPK lantaran diduga menerima suap terkait perkara jual beli jabatan.

Ia disebut menetapkan tarif tinggi bagi jajarannya untuk mendapatkan jabatan.

Bupati Novi dan para pihak yang terjaring OTT masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang terjerat OTT.

Berdasarkan laman e-lhkpn.kpk.go.id, Senin (10/5/2021), Novi yang kini berusia 41 tahun itu memiliki harta kekayaan berjumlah Rp116.897.534.669.

Hartanya ia laporkan pada 27 April 2020.

Bupati Novi Rahman mempunyai aset tanah dan bangunan senilai Rp58.692.120.000.

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Berikut profil Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk yang terjaring OTT KPK. Ia diamankan atas dugaan jual beli jabatan.
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Berikut profil Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk yang terjaring OTT KPK. Ia diamankan atas dugaan jual beli jabatan. (https://www.nganjukkab.go.id/)

Berikut rinciannya:

1. Tanah Seluas 8.200 m2 di NGANJUK, HASIL SENDIRI Rp438.372.000

2. Tanah Seluas 7.000 m2 di NGANJUK, HASIL SENDIRI Rp374.220.000

3. Tanah Seluas 1.900 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp582.120.000

4. Tanah Seluas 16.000 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp876.744.000

5. Tanah Seluas 6.200 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp331.452.000

6. Tanah Seluas 13.400 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp716.364.000

7. Tanah Seluas 1.400 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp74.844.000

8. Tanah Seluas 2.860 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp1.528.956.000

9. Tanah Seluas 19.500 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp1.042.470.000

10. Tanah Seluas 1.200 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp64.152.000

11. Tanah Seluas 4.400 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp235.224.000

12. Tanah Seluas 14.000 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp609.444.000

13. Tanah Seluas 17.000 m2 di KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp572.022.000

14. Tanah Seluas 55.000 m2 di JOMBANG, HASIL SENDIRI Rp2.673.000.000

15. Tanah Seluas 1.300 m2 di JOMBANG, HASIL SENDIRI Rp72.657.000

16. Tanah Seluas 50.000 m2 di KARAWANG, HASIL SENDIRI Rp2.592.000.000

17. Tanah Seluas 20.100 m2 di JOMBANG, HASIL SENDIRI Rp1.123.389.000

18. Tanah Seluas 75 m2 di KOTA MALANG, HASIL SENDIRI Rp1.863.000.000

19. Tanah Seluas 283 m2 di KOTA MALANG, HASIL SENDIRI Rp4.347.000.000

20. Tanah Seluas 75 m2 di KOTA MALANG, HASIL SENDIRI Rp1.863.000.000

21. Tanah Seluas 82 m2 di JOMBANG, HASIL SENDIRI Rp1.000.450.000

22. Tanah Seluas 1.590 m2 di MOJOKERTO, HASIL SENDIRI Rp15.180.000.000

23. Tanah Seluas 180 m2 di KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp4.968.000.000

24. Tanah Seluas 160 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp2.384.640.000

25. Tanah Seluas 70 m2 di KOTA SURABAYA, HASIL SENDIRI Rp1.360.800.000

26. Tanah Seluas 200 m2 di KOTA SURABAYA, HASIL SENDIRI Rp5.961.600.000

27. Tanah Seluas 10.000 m2 di KOTAWARINGIN TIMUR, HASIL SENDIRI Rp162.000.000

28. Tanah Seluas 20.000 m2 di KOTAWARINGIN TIMUR, HASIL SENDIRI Rp124.200.000

29. Tanah Seluas 200 m2 di KOTA KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp800.000.000

30. Tanah Seluas 450 m2 di KOTA MALANG, HASIL SENDIRI Rp1.320.000.000

31. Tanah Seluas 70 m2 di KOTA KEDIRI, HASIL SENDIRI Rp1.200.000.000

32. Tanah Seluas 8.000 m2 di NGANJUK, HASIL SENDIRI Rp2.250.000.000

Dari sektor alat transportasi dan mesin, Novi memiliki total aset senilai Rp764.000.000

Bupati Nganjuk Novi Novi Rahman Hidayat
Bupati Nganjuk Novi Novi Rahman Hidayat (angkapan layar Twitter)

Ini rinciannya:

1. MOBIL, Toyota Harier 2.4L 2WD AT Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp346.500.000

2. MOBIL, Suzuki SJ 410 Katana Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp67.500.000

3. MOBIL, TOYOTA HIACE COMMUTER HIACE 2.5 MT Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp350.000.000

Novi mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp1.210.000.000, surat berharga Rp32.201.677.364, serta kas dan setara kas Rp26.479.737.305.

Atas semua aset yang dimilikinya, menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Novi berharta Rp119.347.534.669.

Namun ia punya utang sebesar Rp2.450.000.000.

berita OTT Bupati Nganjuk

Artikel ini hasil kompilasi tribunmanado.co.id dari artikel yang sudah tayang di Artikel ini telah tayang , https://surabaya.tribunnews.com/2021/05/10/sumber-masalah-yang-buat-bupati-nganjuk-novi-rahman-hidayat-di-ott-kpk-mengulang-bupati-sebelumnya?page=all dan di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk yang Terjaring OTT KPK, Diduga Jual Beli Jabatan, https://www.tribunnews.com/regional/2021/05/10/profil-novi-rahman-hidayat-bupati-nganjuk-yang-terjaring-ott-kpk-diduga-jual-beli-jabatan?page=all dan Artikel yang telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harta Kekayaan Bupati Nganjuk yang Terjaring OTT KPK Rp 116 Miliar, Punya Utang Rp 2 Miliar

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat Dikabarkan Terjaring OTT KPK, Masih Muda Punya Harta Rp116 Miliar, https://wartakota.tribunnews.com/2021/05/10/bupati-nganjuk-novi-rahman-hidayat-dikabarkan-terjaring-ott-kpk-masih-muda-punya-harta-rp116-miliar?page=all

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ilham Rian Pratama, Kompas.com/Irfan Kamil)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved