Berita Sitaro
Tak Ada Kasus Positif Covid-19 di Sitaro Selang Dua Pekan Terakhir
Selain Satgas Covid-19, pemerintah daerah juga melibatkan para Tokoh-Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat untuk mengkampanyekan gerakan penerapan prokes.
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Upaya pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Salah satunya dengan menggencarkan operasi yustisi serta himbauan terkait penerapan protokol kesehatan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penaganan Covid-19 di tingkat kabupaten, kecamatan hingga kelurahan dan kampung.
Selain Satgas Covid-19, pemerintah daerah juga melibatkan para Tokoh-Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat untuk mengkampanyekan gerakan penerapan protokol kesehatan secara masif di seluruh wilayah di Kabupaten Sitaro.
Ragam cara ini pun membuahkan hasil positif dalam upaya pengendalian penyebaran corona di daerah berjuluk Negeri 47 Pulau itu.
Terbukti selang dua pekan terakhir ini, tak ada kasus Covid-19 di Sitaro yang bertambah atau nol kasus.
Data terakhir mencatat, satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh pada 24 April 2021 lalu.
Sekretaris Satgas Covid-19 Sitaro, Bob Wutane mengatakan, meskipun pihaknya telah meniadakan peraturan soal pemeriksaan Antigen bagi pelaku perjalan di pelabuhan sebagai pintu masuk, namun upaya lain dilakukan pemerintah daerah dengan mengaktifkan kembali posko-posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan dan kampung.
"Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Bupati Nomor 12 Tahun 2021, maka Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kelurahan dan kampung kembali difungsikan untuk kepentingan pemeriksaan bagi setiap pelaku perjalanan yang baru tiba di wilayah masing-masing," kata Wuaten beberapa waktu lalu.
Sementara itu, terkait penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, pemerintah daerah telah menyiapkan 100 tempat tidur yang ada di 12 Puskesmas serta dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sitaro.
"Untuk perwatan pasien bergejala ringan di 12 puskesmas, dan untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat di dua rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Sitaro, Semuel Raule, Minggu (09/05/2021).
Ia merinci, setiap Puskesmas menyediakan lima tempat tidur bagi pasien bergejala sedang.
Sedangkan RSUD Lapangan Sawang dan RSUD Tagulandang masing-masing menyiapkan 20 ruangan.
"Tentu ruangan yang kita siapkan adalah tempat khusus yang terpisah dari pasien umum," sambungnya.
Disamping menyiapkan Puskesmas dan RSDUD, pemerintah daerah juha telah menyediakan beberapa gedung di Sitaro sebagai rumah singgah yang diperuntukan sebagai tempat isolasi.
"Rumah singgah diperuntukan sebagai tempah isolasi untuk orang tanpa gejala. Kalau suspek bisa di isolasi mandiri dan bisa dirawat, tergantung gejala," kuncinya.