Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pdt Hein: Harus Lebih Banyak Memberi Daripada Menerima

Tahun ini GMIM akan menjadi 140 wilayah. Tahun 2022 akan ketambahan 700 pendeta, jika berhasil melalui tahapan vikaris.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Charles Komaling
Tribun manado / Andreas Ruaw
Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ibadah Syukur HUT ke 21 jemaat GMIM Anugerah Asabri 2 Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulut berlangsung secara virtual.

Diikuti oleh jemaat kolom 1 sampai 8 di rumah masing-masing dan ibadah di Gereja hanya di hadiri pelayan khusus dan keluarga, Minggu (9/5/2021).

Ibadah syukur dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, menyampaikan sejumlah pesan.

Mulai dari keberadaan GMIM yang terus bertambah, seperti Wilayah Bitung XIII yang belum lama di mekerkan dari wilayah Bitung III.

"Hari ini wilayah Bitung XIII merupakan wilayah ke 129 GMIM. Minggu depan ada lagi wilayah ke 130 di Tanjung perpaduan dari jemaat di Minsel dan Minahasa. Lalu akan menyusul 9 wilayah akan mekar," kata Pdt DR Hein Arina Ketua BPMS GMIM.

Lanjut Pdt Hein Arina, tahun ini GMIM akan menjadi 140 wilayah. Tahun 2022 akan ketambahan 700 pendeta, jika berhasil melalui tahapan vikaris.

Dalam khutbahnya yang diambil dari Matius 28:16-20, menurut Pdt Hein Arina bagian Alkitab amanat agung dan perintah agung.

Isinya mengembalakan, memuridkan dan mengajak. "Pentingnya pastoral atau pengembalaan," tambahnya.

Di kesempatan itu juga Pdt Arina, meyentil terkait dengan keberadaan pelsus dan pendata harus lebih baik, banyak memberi dari pada menerima.

Selain itu Pdt Arina juga menyentil keberadaan program pemerintah Kota Bitung di bawah pimpinan Wali kota Maurits Mantiri dan wawali Hengky Honandar, yaitu 1.000 titik WiFi.

"Pendekatan metode pola pelayanan yang betul-betul menyentuh generasi milenial, meski belum menjamin mereka mengikuti kita dan mencintai gereja hingga berkeinginan menjadi pelsus," kata dia.

Terkait dengan program visi dan misi MMHH akronim dari nama Walikota Maurits Mantiri dan Wawali Hengky Honandar, dapat daratkan kepada jemaat melalui tokoh agama yang ada di Kota Bitung.

Selain program visi misi, menurut Maurits Hengky peran tokoh agama bagaimana menghadapi bonus demografi.

"Caranya dengan digitalisasi, didik masyarakat secara massal karena tidak bisa membuat banyak kelompok di tengah pandemi Covid 19," kata Maurits Mantiri Wali kota Bitung didampingi Wawali Hengky Honandar Minggu (9/5/2021) di tempat terpisah.

Maurtis Hengky menjelaskan, untuk program 1.000 titik wifi teknisnya akan ditempatkan di titik atau lokasi 1.000 RT di kota Bitung. Kalau di RT itu ada kantor pemerintah, tempat ibadah, kantor lurah dan sekolah yang akan jadi titik pemasangan WiFi.

Nantinya akan di awasi oleh warga yang mau dan bersedia mengawasi alat Wifi, dan akan dilakukan tanda tangan berita acara.

Sementara untuk target Wifi kepada masyarakat yang kurang mampu. "Lewat para tokoh agama, kami sampaikan jangan sampai milik orang tidak mampu dimanfaatkan oleh orang yang mampu, itu berdosa. Hidup kita akan terhambat, jangan manfaatkan jatah orang tidak mampu," tegasnya.

Lewat program 1.00 titik wifi akan muncul 1.000 komunitas belajar. Akan dikembangkan program belajar hingga tercipta hubungan kekerabatan antar warga di RT agar tercipta yang namanya rukun tetangga.

Dalam kelompok balajar akan diisi materi dan program pembelajaran bahasa Inggris dan Mandarin, juga materi dari berbagai pihak, agar ada warga yang memiliki kemampuan.

Begitu juga dalam pelaksanaan-pelaksaan rapat organisasi keagamaan sudah bisa pakai bahasa, selain itu dari Kementrian Agama bisa memasukkan materi pembelajaran.

"Kalau ini terlaksana, apa yang takutkan dalam hal bonus demografi bisa tertangani. Dengan keinginan bersama oleh semua pihak," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved