Kelompok Separatis NRFPB
Kelompok Separatis NRFPB Pimpinan Alex Hamberi Kembali ke NKRI, Bertobat Bentangkan Saka Merah Putih
Kelompok separatis NRFPB juga melawan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini Pengakuan Alex Hamberi, pimpinan NRFPB.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Selain KKB Papua TPNPB-OPM, di Papua juga memiliki kelompok Separatis lainnya, yakni NRFPB.
Kelompok separatis NRFPB juga melawan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Namun, baru-baru ini, NRFPB serta pimpinan hingga akhirnya kembali ke NKRI.

Di tengah KKB Papua terus menebar teror dan kekejaman, kelompok separatis ini justru memutuskan untuk kembali pada NKRI.
Kelompok separatis Negara Republik Federal Papua Barat ( NRFPB ) wilayah Meepago, Nabire, Papua, menyatakan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Kelompok yang diketuai Alex Hamberi bersama kurang lebih 17 orang simpatisannya ini menyerahkan diri pada hari Selasa (04/05/2021) malam.
Proses kembalinya kelompok separatis NRFPB ke pangkuan NKRI disaksikan oleh para Ketua Adat Kampung Sima dan Aparat TNI-Polri.
Hadir dalam kesempatan tersebut; Kasat Intelkam Polres Nabire AKP Made Sudarma, SH, Kapolsubsektor Wami Aipda Harsono, Kepala suku Sarakwari Yerisiam Agus Rumatra, Kepala suku besar Yerisiam Ayub Kowoy, Kepala Kampung Sima Daniel Inggeruhi, Tokoh agama Pdt. Yohanes RarawI.
Seluruh rangkaian bincang adat itu kemudian diahiri dengan pernyataan sikap oleh Alex Hamberi (Gubernur NRFPB) bersama 17 orang simpatisan.
Hal itu dilakukan sambil membentangkan bendera merah putih dan ditutup dengan doa bersama.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudussy juga turut mengucapkan syukur dan berterima kasih atas kembalinya Alex Hamberi ke NKRI.
Dia berharap agar langkahnya ini diikuti oleh seluruh simpatisan NRFPB.
Seorang mantan anggota KKB Papua bernama Tendinson Enumbi, yang bertobat dan kembali ke Indonesia, pada Juni 2020 lalu.
Namun akhir cerita hidupnya berakhir sedih.
Upaya yang dilakukan TNI untuk membawa kembali anggota KKB ke Indonesia, berhasil salah satunynya adalah Tendinson Enumbi.
Dirinya mengaku ingin kembali ke Indonesia, setelah tak tahan melakukan kucing-kucingan dengan aparat keamanan.
Dia merasakan kehidupannya sebagai anggota KKB Papua tidak normal.

Dengan kembalinya ke pangkuan NKRI, berharap dia bisa hidup normal kembali seperti masyarakat pada umumnya.
Menurut Kompas.com, kembalinya Tendinson Enumbi berkat pendekatan persuasif dari Kodim 1714/Puncak Jaya.
Kabar itu kemudian disampaikan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Eko Daryanto.
Dalam proses pendekatan itu, Tendinson mengungkapkan dirinya tak tahan lagi hidup bersembunyi-sembunyi.
Ia ingin merasakan kehidupan normal tanpa ada rasa was-was dan takut dikejar anggota TNI lagi.
"Tendinson sempat mengatakan dirinya ingin kembali ke jalan yang benar dan hidup normal," kata Eko.
Akhirnya dengan segenap upaya, persuasif yang dilakukan TNI, dia pun kembali ke pelukan NKRI dengan upacara simbiolis penyerahan senjata.
Proses penyerahan tersebut dijadwalkan berlangsung tahun lalu tepatnya, 22 Juni 2020.
Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya kemudian merespon baik apa yang dilakukan Tendinson tersebut.
Kemudian, yang bersangkutan difasilitasi oleh pemerintah setempat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Bupati sempat menyampaikan, kalau mereka bertobat akan difasilitasi pekerjaan," ujar Eko.
Namun, sesaat saat Tendinson hendak menyerahkan diri sesuatu yang mengejutkan justru terjadi.
Ia tertembak oleh senjata yang dibawanya sendiri sehingga membuatnya mengalami luka.
Kejadian tersebut terjadi di Kali Mewoluk, saat dia terjatuh dalam perjalanan menuju kota Mulia, di Kabupaten Jaya 18 Juni 2020.
Ketika dia terjatuh mendadak senjata yang dibawanya ikut meledak, dan pelurunya menusuk pinggang dan betis kanannya.
Akibatnya dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Selain Tendinson Enumbi, satu anggota KKB Papua lainnya juga sudah kembali ke NKRI, yakni Tenius Tabuni.
Diakui Tenius Tabuni, semasa ia menjadi anggota KKB Papua, kelompok-kelompok teror sering bertolakbelakang tidak kompak, terpecah belah.
Sebab itu, Tenius Tabuni punmengaku hampir mati dan tidak nyaman dengan situasi antar anggota di KKB Papua yang akhirnya memilih kembali ke NKRI.
Sejumlah penduduk Papua ada yang melakukan pembelotan bergabung dengan teroris KKB Papua.
Akan tetapi, ada juga dari mereka yang akhirnya memilih bertobat dan kembali ke NKRI, setelah sadar hidupnya semakin tak nyaman dan merasa menderita.
Seperti Tenius Tabuni, dahulunya seorang anggota KKB yang berada di kelompok Rambo Lokbere, pimpinan Egianus Kogoya.
Kini Tenius Tabuni memilih kembali ke Indonesia, setelah ternyata ia hanya ditipu saat bergabung dengan KKB Papua.
Semua yang dikatakan ternyata hanyalah janji manis KKB.
Menurut laporan, Tenius Tabuni berikrar keluar dari KKB pada 26 September 2020 lalu, di Kampung Mbua Tengah Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
"Satu anggota KKB berikrar keluar dari anggota KKSB dari Kelompok Rambo Lokbere pimpinan Egianus Kogoya,
menyatakan kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan diri setelah merasa ditipu oleh janji manis KKSB," tulisa laporan itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwihan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa, yang mengatakan niat baik Tabuni.
Suriastawa menyampaikan niatnya pada Toga (Tokoh Agama) dan masyarakat Kampung Mbua, serta meminta untuk difasilitasi dengan pihak Satgas Yonif R 323/BP.
Kemudian, Tenius Tabuni mengatakan ikrar setia kembali ke pangkuan NKRI, dan menandatangani surat keluar dari KKSB.
Menurut Kompas TV, Tenius Tabuni bocorkan kehidupannya selama menjadi anggota KKB Papua, sehingga memilih keluar.
Awalnya dia bergabung dengan KKB Papua, karena dijanjikan kehidupan yang serba mudah.
Segala kebutuhan hidupnya akan terpenuhi, termasuk banyak uang, namun seiring berjalannya waktu dia hanya ditipu.
"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik. Ditambah lagi KKB tidak solid selalu terpecah-pecah, dan bergerak sendiri-sendiri," kata Tenius Tabuni.
Tak hanya itu, Tenius Tabuni selalu bertentangan dengan hati nuraninya saat bergabung dengan kelompok Rambo Lokbere.
Batinnya menjerit, ketika KKB kerap menyakiti masyarakat yang menolak membantunya.
Dia pun terpaksa bergabung menjadi anggota KKB Papua.
Kemudian, dia menceritakan pernah terlibat kontak senjata dengan aparat, saat masih bergabung dengan anggota KKB.
Menurutnya insiden baku tembak itu terjadi pada 2017 silam, di wilayah Habema,
saat itu dia bersama KKB lainnya melakukan pengadangan hingga berakhir kontak senjata.
Setelah mengucapkan ikrar setia pada NKRI, kini Tenius hidup normal, merasa aman dan nyaman, seperti masyarakat pada umumnya.
Penyerahan diri Tenius Tebuni kembali ke NKRI ditandani dengan penyerahan bendera merah putih, dari satgas bekas anggota KKB yang menyerahkan diri itu.
(Intisari.Online/Surya.co.id/Tribunmanado.co.id)