Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Seleb

Ingat Mona Fandey? Gagal di Dunia Hiburan Beralih Menjadi Dukun, Kisahnya Mengerikan

Mona Fandey merupakan penyanyi lawas asal Negeri Jiran, Malaysia. Setelah kariernya mentok, ia alih profesi menjadi dukun dan melakukan pembunuhan.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Aldi Ponge
grid.id
Penyanyi lawas, Mona Fandey. Setelah gagal di dunia hiburan, Mona beralih profesi menjadi seorang dukun dan melakukan pembunuhan terhadap politikus Malaysia, Mazlan Idris. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat Indonesia mungkin asing dengan nama Mona Fandey.

Tapi nama ini sudah tidak asing di telinga publik Malaysia.

Kisahnya yang menyeramkan mampu membuat bulu kuduk berdiri.

Pemilik nama asli Maznah binti Ismail ini lahir pada 1 Januari 1956 di Kangar, Perlis, Persekutuan Melayu (Malaysia).

Mona kecil memiliki cita-cita menjadi seorang penyanyi.

Kolase Mona Fandey dan Mazlan idris.
Kolase Mona Fandey dan Mazlan idris. (Intisari)

Cita-citanya terwujud pada tahun 1987.

Ia berhasil menjadi seorang penyanyi dengan album perdana Diana I.

Album tersebut terhitung lumayan sukses di pasaran.

Nama Mona Fandey kemudian dikenal publik Malaysia karena single andalan berjudul 'Ku Nyanyikan Lagu Ini'.

Namun lama-lama karirnya meredup karena kalah bersaing dengan penyanyi-penyanyi pendatang baru yang lebih berbakat.

Hal ini membuat Mona beralih profesi menjadi Bomoh (dukun).

Ia membuka praktik pengobatan alternatif dan supranatural yang laris manis.

Baca juga: Paket Ramadan Berkah Baznas dan Pegadaian Jangkau Mustahik di Kepulauan Nusa Utara 

Baca juga: Cara Cek Daftar Penerima BLT UMKM 2021, Cukup Login eform.bri.co.id/bpum

Tak jarang pasiennya merasa puas setelah konsultasi dan menjalani metode praktik dari Mona Fandey.

Bahkan seorang politikus Malaysia bernama Datuk Mazlan Idris turut mengunjungi tempat praktik Mona pada Juli 1993 di Pahang.

Mantan ahli Dewan Undangan Negeri Batu Alam, Pahang ini meminta Mona meningkatkan karier politiknya supaya cemerlang.

Mona menyanggupi permintaan sang politikus dan melancarkan aksinya bersama sang suami, Mohd Affandi Abdul Rahman.

Mereka langsung mengadakan upacara ilmu hitam.

Mona Fandey saat hendak dieksekusi.
Mona Fandey saat hendak dieksekusi. (iamlejen.com)

Mazlan pun diminta berbaring di lantai dengan mata terpejam.

Dalam upcara tersebut Mona mengatakan sebentar lagi akan ada 'wahyu' yang diturunkan untuk memberkati karier politik Mazlan.

Mazlan percaya saja dengan ucapan Mona dan tidak menaruh curiga sedikit pun.

Tak lama, bukan 'wahyu' yang turun, melainkan sebilah kapak yang menghujam langsung ke leher Mazlan.

Tak berhenti sampai di situ, Mona, suami beserta asisten rumah tangganya memutilasi tubuh korban.

Potongan-potongan tubuh korban kemudian dikubur di sekitar rumahnya dan ia bersama suami dan asisten rumah tangganya mengambil uang RM 300.000 milik Mazlan.

Sebelum mendatangi Mona, Mazlan Idris sempat menghilang dari hadapan publik Malaysia.

Baca juga: Promo Indomaret Hari Selasa 4 Mei 2021, Ada Program Ramadhan Hemat, Cek Katalognya di Sini!

Baca juga: ICW Tuding Ada Peran Presiden Jokowi dan DPR Lemahkan KPK, Sentil Skenario Tes ASN di KPK

Rupanya sebelumnya politikus tersebut mengambil uang di bank sebesar RM 300.000 yang kemudian diambil oleh Mona.

Sehari setelah membunuh Mazlan, Mona kedapatan berada di Kuala Lumpur.

Di sana ia berbelanja besar-besaran, bahkan sempat membeli sebuah mobil Mercedes-Benz.

Polisi pun curiga dengan perilaku mantan penyanyi tersebut.

Bagaimana mungkin seorang artis yang banting setir menjadi seorang dukun tiba-tiba memiliki banyak uang?

Mona Fandey saat dikawal menuju ruang sidang.
Mona Fandey saat dikawal menuju ruang sidang. (grid.id)

Kecurigaan polisi kemudian terjawab setelah asisten rumah tangga Mona, Juraimi Hussin ditangkap dan diinterogasi kepolisian Malaysia.

Juraimi dengan jujur menerangkan bahwa Mona, suaminya, dan dirinya merupakan pembunuh Mazlan Idris dan mengambil uang RM 300.000 miliknya.

Tak butuh waktu lama, Mona, suaminya, dan Juraimi ditangkap dan dibawa ke pengadilan.

Ketiganya dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan Malaysia.

Pada Jumat, 2 November 2001 pukul 95.59 waktu setempat, ketiganya dieksekusi di Penjara Kajang.

Menurut kesaksian salah seorang pegawai Lapas Penjara Kajang, Mona dan kedua tersangka terlihat tenang bahkan hingga ajal menjemput.

"Mereka tidak mengatakan apa-apa, mereka tenang, sepertinya mereka terima bahwa mereka akan mati," terang pegawai lapas tersebut seperti dikutip dari Malay Mail.

Baca juga: Kabinet Papua Barat OPM 12 Departemen Diumumkan: Presiden Benny Wenda, Menhan Jenderal Mathias Wenda

Baca juga: Dengan Wajah Tanpa Dosa Pria Ini Menjemput Jasad Teman yang Dibunuhnya, Bahkan Pura-pura Berduka

Bahkan saking kontroversial kisah Mona Fandey ini hingga diangkat ke layar lebar dengan judul Dukun (2018).(*)

(Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri)

Berita lainnya terkait Berita Seleb.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved