Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Hanum Rais Berseberangan Partai dengan Amien Rais, Pilih Setia di PAN Berstatus Sekretaris Fraksi

Hanum Rais kini masih berseberangan partai dengan ayahnya Amien Rais. Dia masih anggota Partai Amanat Nasional dan menjabat sebagai anggota DPRD DIY

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kolasetribunmanado/Foto: Istimewa
Hanum Rais Berseberangan Partai dengan Amien Rais 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan Hanum Rais.

Dia adalah putri dari Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais.

Hanum Rais kini masih berseberangan partai dengan ayahnya Amien Rais.

Dia masih anggota Partai Amanat Nasional ( PAN) dan menjabat sebagai anggota DPRD DIY periode 2019-2024.

Hanum memiliki jabatan sebagai Sekretaris Fraksi PAN DPRD DIY.

Hanum Rais
Hanum Rais (tribun solo)

Dia juga duduk di Komisi B yang membidangi perekonomian dan keuangan.

Terseret Kasus Hoax

Pada 19 Oktober 2018, Hanum dilaporkan ke Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) atas tuduhan ikut serta dalam menyebarkan kabar hoax pengeroyokan Ratna Sarumpaet dengan menyatakan bahwa ia ikut serta dalam memeriksa luka leban Ratna, yang ternyata adalah luka hasil operasi.

"Hanum Rais dalam akun twitter @hanumrais menuliskan "Sy juga dokter. Sy melihat meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Sy bisa membedakan mana gurat pasca operasi&pasca dihujani tendangan, pukulan. Hinalah mereka yang mengangga sbg berita bohong. Krn mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran."

Cuitan di media sosial twitter ini merujuk pernyataan Ratna Sarumpaet yang mengaku menjadi korban penganiayaan pelaku misterius di daerah Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.

Tak hanya itu, Hanum juga dicemooh karena sempat membandingkan Ratna dengan Cut Nyak Dien.

Hanum Rais, Ayahnya Amien Rais dan Ratna Sarumpaet
Hanum Rais, Ayahnya Amien Rais dan Ratna Sarumpaet (Kolase Tribun Manado / Istimewa)

Dalam akun Instagramnya, @hanumrais, pada Selasa (3/10/2018), ia mengunggah sebuah video yang menunjukkan dirinya sedang berjalan bersama Ratna Sarumpaet.

"Saat ini saya bersama Bunda Ratna Sarumpaet, saya bisa merasakan, beliau buat saya adalah Cut Nyak Dien masa kini, Kartini masa kini adalah Bunda Ratna Sarumpaet dan mungkin Bunda Neno Warisman,"

"Dan mudah-mudahan mengilhami ribuan Neno Warisman dan juga Ratna Sarumpaet di Indonesia, salah satunya mudah-mudahan saya jadi bagian dari perjuangan ini ya, bunda," ucapnya sambil merangkul pundak Ratna.

Hanum pun juga sempat terisak ketika mencurahkan isi hatinya itu.

Dalam unggahan yang diberi judul "SAHABAT DAN INSPIRASI KEBERANIAN" itu, ia sangat menyayangkan atas kekerasan yang diduga menimpa Ratna.

Ia juga menganggap tindakan itu sama seperti melanggar perintah Tuhan untuk menghargai ibu dan perempuan, serta meninggikan derajatnya.

"Sepulang mengisi acara bedah buku #iamsarahza dan film #hanumrangga di kampus STIE Ahmad Dahlan, saya dan suami @rangga_alma menyempatkan meluncur menengok keadaan Bunda Ratna Sarumpaet @rsarumpaet.

Saya tdk bisa membayangkan tgl 21 September lalu, bagaimana ia dipaksa keluar dari taksi, kemudian kepalanya dihantamkan ke jalan lalu mengalirlah aniaya demi aniaya bertubi tubi di wajah beliau.

Semua dilakukan oleh mereka yang ketika melakukannya, sesungguhnya mereka tengah menyiksa ‘ibu’ mereka juga.

Sebuah perintah biadab menganiaya seorang ibu telah mengalahkan perintah agung Allah untuk menghargai ibu dan perempuan, serta meninggikannya.

Bu Ratna, andalah Tjoet Nya’Dien masa kini. Andalah pendekar wanita sejati

Ancaman jika dirimu terus ‘bersuara’ atau melapor, maka anak dan cucu adalah tebusannya, sempat membuatmu luruh dalam kebimbangan berjuang.

Namun, anak dan cucumu telah berbisik padamu, “Ibu, lanjutkan perjuangan.

Bismillah Allah bersama Ibu dan kita”, segera membuatmu bangkit dan berkisah penggal maut yang hampir menghampir.

Saat hari peringatan anti kekerasan dunia pada hari ini, justru sebagian mereka memperingatinya dengan menghunus kekerasa pada wanita, ibu, nenek berusia 70 tahun!

Kami yakin, satu dua Ratna dan Neno dibiadabi, akan menumbuhkan ribuan Ratna dan Neno yang siap membersamai" tulis Hanum.

Di akun Twitternya, @hanumrais, pada Selasa (2/10/2018), penulis ini juga mengungkapkan bahwa ia tidak akan berani melapor pada pihak berwajib (jika jadi korban kekerasan) kalau anak dan cucunya terancam akan dihabisi.

Ia pun juga mempertanyakan tentang keadilan hukum di negeri ini.

"Jika saya jadi beliau, mana berani melapor pada berwajib jika diancam diintimidasi anak dan cucunya akan dihabisi?

Perempuan, 70 tahun, mgkn jika dia yang binasa tak masalah, tapi bagaimana jika generasinya?

Wahai negara, masih adakah keadilan hukum di negeri ini?" cuit Hanum.

Persatuan Dokter Gigi Indonesia Diminta Cabut Izin Profesi Hanum Rais

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Syarikat 98 Hengky Irawan menduga, Hanum Salsabiela Rais telah melanggar kode etik kedokteran, dan menggunakan referensi profesi secara tidak benar.

Hal ini setelah Hanum Rais menyatakan dirinya seorang dokter yang telah meraba dan memeriksa luka Ratna Sarumpaet.

Dia menyatakan dirinya membedakan gurat luka pasca-operasi dan mana luka pasca-penganiayaan. Padahal, belakangan diketahui Ratna Sarumpaet berbohong mengenai penganiayaan yang dialami.

Atas dasar itu, Hengky beserta jajaran pengurus DPN Syarikat 98 mendatangi kantor Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) di Jakarta Timur, Jumat (19/10/2018).

"Kami prihatin atas penggunaan gelar akademik kedokteran oleh yang bersangkutan untuk menjustifikasi kebohongan tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet," kata Hengky, di Kantor PB PDGI, Jakarta Timur, Jumat (19/10/2018).

Film Hanum & Rangga dan Hanum Rais
Film Hanum & Rangga dan Hanum Rais (Kolase/Instagram/@filmhanumrangga/@hanumrais)

Dia menilai, pernyataan itu telah menggunakan referensi profesi secara tidak benar dan merupakan pelanggaran kode etik kedokteran.

Profesi kedokteran, termasuk kedokteran gigi, merupakan keahlian tertentu yang hanya dimiliki oleh mereka yang mendalami pengetahuan tentang itu.

Dia menjelaskan, keahlian itu tentu sangat berbahaya apabila dipergunakan untuk mengukuhkan kabar bohong, sehingga bisa menyesatkan khalayak. Tentu dampaknya akan berbeda apabila yang menyebarkannya adalah orang awam di bidang tersebut.

Berdasarkan pernyatannya di medsos, Hanum Rais menunjukkan indikasi pelanggaran Kode Etik Profesi Kedokteran Gigi di pasal 4 ayat 2, pasal 6, pasal 20 ayat 1,2, dan 3.

Untuk itu, dia menuntut PB PDGI mencabut izin profesi Hanum Rais. Melalui pencabutan izin profesi, dia menambahkan, diharapkan dapat mendisiplinkan Hanum Rais agar bertanggung jawab dengan profesi selaku dokter gigi serta menghayati pasal-pasal Kode Etik Dokter Gigi Indonesia.

"Kami berharap penegakan atas pelanggaran kode etik dapat berdampak pada terlindunginya ketenangan masyarakat, oleh pernyataan-pernyataan yang mereferensi profesi tersebut secara tidak berdasar," paparnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

(Rhendi/Tribunmanado)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved