Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Sosok Benny Wenda yang Dulu Kukuhkan Diri sebagai Presiden Papua Barat, Begini Nasibnya Sekarang

TPNPB-OPM secara tegas menolak klaim Benny Wenda sebagai Presiden Papua Barat.

Editor: Alexander Pattyranie
BennyWenda.org
Foto Benny Wenda diambil dari situs miliknya, BennyWenda.org 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANOKWARI - Masih ingatkah Anda dengan Sosok Benny Wenda?

Benny Wenda yang Dulu Kukuhkan Diri sebagai Presiden Papua Barat.

TONTON JUGA :

Ia mengukuhkan diri bersamaan dengan klaim kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember 2020?

Saat itu, Benny bahkan tidak hanya mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat, tapi juga mengukuhkan dirinya sebagai presiden sementara Papua Barat.

Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat ( United Liberation Movement for West Papua - ULMWP) tersebut mengklaim rakyat Papua Barat "tidak akan lagi tunduk pada aturan militer Jakarta yang ilegal".

Selain itu, Benny juga menyebut dirinya saat itu berhak mewakili rakyat Papua Barat untuk "mulai menerapkan konstitusi dan mengklaim tanah kedaulatan."

Hanya saja, klaim tersebut pada akhirnya bak angin lalu karena kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD, Benny Wenda hanya sedang membangun negara ilusi.

Bahkan, sayap militer organisasi Papua merdeka, TPNPB-OPM secara tegas menolak klaim Benny Wenda dengan menyatakan, "TPNPB tidak akui klaim Benny Wenda, karena Benny Wenda lakukan deklarasi dan umumkan pemerintahannya di negara asing yang tidak mempunyai legitimasi mayoritas rakyat bangsa Papua, dan juga di luar dari wilayah hukum revolusi."

Benny Wenda jelas makin merasa dirinya kehilangan dukungan dari berbagai sisi, termasuk dari dua negara yang selama ini diharapkan menjadi bentengnya memisahkan Papua Barat dari Indonesia.

Rentetan kekecewaan tersebut nampaknya mendorong rasa frustasi pada diri Benny Wenda sehingga akhirnya dirinya mulai mengemis dukungan dari negara yang justru jelas-jelas banyak menjebak negara miskin.

Benny Wenda yang kian kehilangan dukungan tersebut kemudian menyebut bahwa perjuangan rakyat Papua sudah berlangsung hampir 60 tahun.

"Rakyat Papua tidak berada di tangan yang aman selama masih dikuasai Indonesia," ujar Benny Wenda kepada The Australian.

Bahkan Benny Wenda menyebut bahwa sejak tahun 1960, sudah hampir 500.000 warga Papua yang terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak.

"Sejatinya ada genosida yang berjalan lambat di tanah Papua yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia."

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved