Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hardiknas 2021

Pernahkah Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara Jadi Menteri Pendidikan?

Besar jasanya bagi Bangsa Indonesia, tapi pernahkah Ki Hadjar Dewantara menjadi Menteri Pendidikan Nasional?

Editor: Aldi Ponge
Tribunnews
Ki Hajar Dewantara dalam uang kertas Indonesia 

Pada 28 November 1959, Ki Hajar dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang ke dua oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno.

Selain kapal, potret wajah Ki Hajar Dewantara juga diabadikan pada uang kertas pecahan Rp 20 ribu edisi 1998.

Tak Tamat dari STOVIA

Soewardi atau Ki Hajar yang sempat belajar di Sekolah Dokter Bumiputera, STOVIA terpaksa tidak bisa menamatkan pendidikannya karena sakit.

Tapi kemudian, Ki Hajar bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar.

Seperti Sediotomo, Java, De Expres, Oetosan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.

Ki Hajar dikenal sebagai penulis yang handal pada masanya.

Tulisannya sangat komunikatif dan sarat akan semangat akan antikolonial.

Aktivis Pergerakan

Selain sebagai wartawan, Soewardi juga aktif dalam organisasi sosial dan politik.

Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO), ia aktif sebagai seksi propaganda yang bertugas mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa.

Kongres pertama BO yang diadakan di Yogyakarta juga dikoordinir oleh dirinya.

Soewardi muda juga menjadi anggota Insulinde, sebuah organisasi multietnik yang didominasi kaum pribumi yang memperjuangkan berdirinya pemerintahan sendiri di Hindia Belanda.

Rupanya ini merupakan pengaruh dari Ernest Douwes Dekker, pendiri Indische Partij.

Sebagai pelopor pendidikan Indonesia, ada satu semboyan Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved