Sopir Manado-Makassar Galau, Bakal Nganggur Berhari-hari
Ia bingung karena sudah di Manado dan tak ada lagi jadwal berangkat. Di satu sisi ia mau Lebaran bersama dengan keluarga di Makassar.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Charles Komaling
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah membuat para sopir Angkutan Antar Provinsi (AKP) gundah.
Larangan mudik yang berlangsung 6-17 Mei bakal membuat para sopir menganggur.
"Ini kita lagi bingung. Ini terakhir jalan, setelah ini menunggu. Bisa 20 hari menganggur," ujar Yahya Ahmad, sopir bis Manado-Makassar di Terminal Malalayang, Manado, Sulut, Jumat (30/04/2021)
Pasalnya, PT Mega Mas, perusahaan jasa angkutan dan ekspedisi Manado Makassar memutuskan pemberangkatan terakhir tanggal 3 Mei 2021.
Pangkalan dibuka lagi beberapa hari setelah larangan mudik."Ya kemungkinan sekitar 20 Mei baru bisa bawa bis lagi," katanya.
Ia bingung karena sudah di Manado dan tak ada lagi jadwal berangkat. Di satu sisi ia mau Lebaran bersama dengan keluarga di Makassar.
"Memang bisa kita nebeng di bis teman yang ada jadwal ke Makassar tapi bis kita siapa yang jaga di sini. Siapa jamin keamanannya?" jelasnya.
Sebenarnya, Edda, sapaan Yahya, bisa saja membawa bis pulang ke Makassar. "Tapi jalan kosong, siapa menanggung biaya solar. Sekali jalan itu bisa Rp 2 jutaan," kata pria ceking ini.
Sementara, jika nganggur ia tak bakal punya penghasilan tambahan dari komisi jasa ekspedisi. "Kita mau digaji bagaimana kalau tidak ada perjalanan penumpang?" katanya.
Hal sama dikatakan Jenly, sopir Harvest Manado-Palu. "Saya kemungkinan di sini saja," katanya.
Pihaknya tak bisa berbuat apa-apa terkait dengan larangan mudik. "Ya kita ikut apa kata perusahaan saja. Perusahaan kan ikut aturan pemerintah. Bagaimana lagi," jelasnya. (*)