Virus Corona di India
Kian Mencekam, Kondisi India Seperti Perang dalam Sehari Kasus Kematian Akibat Covid Sampai 3 Ribu
Diketahui sebelumnya dalam sehari kasus positif covid-19 samapi ratusan ribu hanya dalam sehari.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui India saat ini tengah dilanda Covid-19.
Diketahui sebelumnya dalam sehari kasus positif covid-19 samapi ratusan ribu hanya dalam sehari.
Hal tersebut tentunya menjadi perhatian, hingga kondisi di India sdah seperti perang.
Baca juga: Peringatan Dini Besok Jumat 30 April 2021, BMKG: Ini Wilayah yang Alami Hujan Lebat dan Angin
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini Kamis 29 April 2021 di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta hingga Makassar
Baca juga: Wanita Ini Minta Maaf setelah Tuding Tetangga Nganggur tapi Banyak Duit karena Babi Ngepet
Kondisi seperti Perang. Kremasi jenazah pasien corona di India tidak kunjung berhenti.
Krematorium kewalahan menerima ratusan jenazah corona setiap harinya hingga lapangan parkir harus diubah menjadi lokasi kremasi massal. Keluarga harus rela kerabatnya dikremasi di pinggir jalan.
Tsunami corona berujung pada krisis ketersediaan oksigen dan ruang rawat pasien.
Pasien corona harus rela dirawat di dalam mobil bahkan angkutan umum selama berhari-hari.
Layanan rumah sakit lumpuh. Tidak bisa menampung pasien.
Terbaru, mencatat rekor 362.757 kasus baru dalam sehari, dan dengan total kematian sudah 201.187 orang.
Krematorium pun kewalahan menangani ratusan jenazah corona yang harus dikremasi setiap harinya.
Krematorium di seluruh India berjuang untuk mengkremasi tumpukan jenazah pasien corona India yang terus meningkat.
Para pekerja harus membuat tempat kremasi darurat dari batu bata agar bisa mengkremasi lebih banyak jenazah.
Krematorium juga kekurangan kayu untuk melakukan proses kremasi jenazah.
Kementerian Kesehatan India mencatat, dari total penduduk India sebanyak 1,3 miliar jiwa, sudah 17.6 juta kasus Covid-19 dan ada 3.293 kematian dalam sehari.
Melihat kondisi di India, seolah-olah perang baru saja terjadi. Api menyala sepanjang waktu.
Banyak tempat mengadakan kremasi massal, dan pada malam hari, di daerah tertentu di New Delhi, langit bersinar.
Penyakit dan kematian ada dimana-mana.
Seorang wartawan perang Irak, Jeffrey Gettleman, menceritakan betapa ngerinya kondisi di sana.
Sebagaimana diwartakan New York Times, Selasa (27/4/2021), India sekarang mencatat 362.757 kasus infeksi covid-19 per hari.
New Delhi, ibu kota India yang berpenduduk 20 juta jiwa, sedang mengalami gelombang bencana. Hal itu dilansir dari Intisari:'Langit Malam Kini Diterangi Sinar Kematian', Mantan Wartawan Perang Irak
Infeksi telah menyebar begitu cepat sehingga rumah sakit benar-benar kebanjiran pasien.
Ribuan orang ditolak. Obat sudah habis. Begitu juga dengan oksigen yang bisa menyelamatkan nyawa.
Orang sakit dibiarkan terlantar dalam barisan yang tak berkesudahan di gerbang rumah sakit atau di rumah.
Meski New Delhi menerapkan aturan lockdown, penyakitnya masih merajalela.
Dokter di seluruh kota ini dan beberapa politisi top Delhi mengeluarkan panggilan darurat SOS dengan putus asa kepada perdana menteri India, Narendra Modi, di media sosial dan TV, memohon oksigen, obat-obatan, bantuan.
Para ahli selalu memperingatkan bahwa Covid-19 dapat mendatangkan malapetaka nyata di India.
Susasana tempat kremasi di India, akibat lonjakan pasien Covid-19.
Negara ini sangat besar dan dihuni 1,4 miliar orang dengan tingkat penduduk padat.
Dan di banyak tempat merupakan tempat-tempat yang sangat miskin.
India benar-benar menghadapi kehancuran di depan mata.
Sebagai koresponden asing selama hampir 20 tahun, Jeffrey Gettleman telah meliput zona pertempuran, diculik di Irak dan dijebloskan ke penjara di lebih dari beberapa tempat.
Namun kondisi di India sekarang ini lebih buruk dari medan pertempuran.
Varian baru yang dikenal sebagai "mutan ganda" menyebabkan banyak kerusakan.
Ilmu pengetahuannya masih awal tetapi dari apa yang diketahui, varian ini mengandung satu mutasi yang dapat membuat virus lebih menular dan mutasi lainnya yang mungkin membuatnya kebal sebagian terhadap vaksin.
Dokter sangat takut. Beberapa orang yang telah divaksinasi dua kali dan masih sakit parah.Ini pertanda buruk.
Tangisan Sang Dokter Tak Sanggup Hadapi Tsunami Covid-19 Gelombang Kedua
Krisis virus corona India itu benar-benar telah mencapai titik kritis. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan situasinya sebagai "sangat memilukan".
Dr Trupti Gilada, spesialis penyakit menular, berbagi pengalaman mengerikannya dalam memerangi virus itu di negaranya.
Video yang penuh emosional itu lantas menjadi viral. Berbicara dari mobilnya, dengan mengenakan masih mengenakan pakaian APD, dia berkata:
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Kami begitu tidak berdaya."
Sambil menangis, dia melanjutkan: "Kami harus menangani begitu banyak pasien."
"Itu baru pasien di rumah sakit."
"Ada juga pasien sakit kritis yang dirawat di rumah karena tidak ada tempat tidur."
Dia lalu menambahkan orang-orang untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
Karena siapapun bisa terinfeksi virus. Termasuk mereka yang telah sembuh.
"Kami melihat begitu banyak pasien anak muda yang terinfeksi dan kami tidak dapat membantu mereka."
Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (28/4/2021), tingkat infeksi virus corona melonjak dalam beberapa minggu terakhir.
Akibatnya rumah sakit di seluruh negeri mengalami kekurangan tabung oksigen dan sangat membutuhkan pasokan medis.
Bahkan pemerintah India telah mengubah gerbong kereta menjadi bangsal medis.
Ini karena para petugas medis berusaha keras untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Untungnya, pasokan medis dari Inggris telah tiba di India pada hari Selasa kemarin.
Ini merupakan pengiriman bantuan internasional pertama yang bertujuan membantu membendung lonjakan tragis kasus Covid di seluruh negeri.
Ventilator dan peralatan oksigen telah mendarat di Delhi, tetapi akan dibutuhkan lebih banyak lagi.
Banyak rumah sakit kewalahan dan orang-orang menunggu di jalanan di luar.
Saat ini, India memiliki jumlah kasus tertinggi kedua dari negara manapun di dunia.
Secara keseluruhan, sejauh ini terdapat lebih dari 17,6 juta orang yang terinfeksi virus corona di India.
Ada 197.954 kasus kematian dan sejauh ini 117.795.008 orang telah divaksinasi.
Negara Asia ini mengalami gelombang kedua pandemi yang menghancurkan, dengan rumah sakit penuh sesak, krematorium kewalahan dan kekurangan tabung oksigen dan obat-obatan di mana-mana..
Banyak dari kasus ini didorong oleh varian Covid baru.
Ahli virologi mengatakan mereka memperkirakan tingkat infeksi akan terus meningkat selama dua hingga tiga minggu ke depan.
Inggris sendiri mengirim 200 buah peralatan medis, termasuk ventilator dan konsentrator oksigen.
Namun itu masih sedikit dibanding dengan jumlah pasien di negara berpenduduk 1,3 miliar orang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga telah berjanji untuk mengirimkan hingga 60 juta dosis vaksin Oxford / AstraZeneca ke luar negeri, dengan banyak yang percaya India dapat menjadi penerima utama.
WHO sendiri sedang berupaya untuk mengirimkan 4.000 konsentrator oksigen ke India dalam upaya menyelamatkan nyawa.
Sementara banyak organisasi global yang mencoba membantu warga India.
Mereka lalu meminta bantuan warga dunia lainnya untuk menyumbangkan uang kepada beberapa organisasi seperti GiveIndia atau Palang Merah Inggris.
Targetnya selain peralatan medis, maka bantuan akan berupa makanan.
(*/Tribun-medan.com)
Berita lainnya terkait Covid-19 di India
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MENCEKAM di Seluruh Penjuru India, Kondisi Seperti Perang, Sebanyak 3.293 Orang Mati Per Hari, https://medan.tribunnews.com/2021/04/29/mencekam-di-seluruh-penjuru-india-kondisi-seperti-perang-sebanyak-3293-orang-mati-per-hari?page=all.