KKB Papua
5 Anggota KKB Serahkan Diri ke Polisi, Cium Bendera Merah Putih dan Kembali Setia Kepada NKRI
Walaupun kini tengah banyak korban jiwa yang melayang akibat aksi KKB. Namun tak semuanya anggota KKB melakukan kekerasan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Walaupun kini tengah banyak korban jiwa yang melayang akibat aksi KKB.
Namun tak semuanya anggota KKB melakukan kekerasan.
Seperti halnya 5 orang anggota KKB ini yang menyerahkan diri hingga mencium Bendera Merah Putih.
Baca juga: Sosok Letkol Simson Sigar, Gugur Kecelakaan Helikopter di Timtim, Anaknya Gugur di KRI Nanggala-402
Baca juga: BREAKING NEWS Kecelakaan Lalu Lintas Sebabkan Macet di Jalan Ring Road Manado
Foto : Ilustrasi Bendera Merah Putih. (istimewa)
Pendekatan secara kemanusiaan dilakukan aparat kepada para anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yapen, Papua, membuahkan hasil.
Lima anggota KKB menyerahkan diri dan kembali menyatakan diri setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lima anggota KKB ini mencium Bendara Merah Putih setelah mereka menyerahkan diri ke Polres Kepulauan Yapen, Senin (26/4/2021).
Saat menyerahkan diri, kelimanya membawa empat pucuk senjata api rakitan berserta 11 amunisi tajam.
Para anggota KKB ini mencium Bendara Merah Putih sebagai tanda setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelima anggota KKB ini yakni Paul Wondiwoi (49), Yames Wondiwoi (30), Eliezer Mansai (37), Yusup Takayuta (37), dan Stevanus Woriasi (39).
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan, kelima anggota KKB ini merupakan anak buah dari Rudy Orarey, selaku panglima KKB wilayah Distrik Angkaisera yang sebelumnya dikabarkan telah tewas pada 2014 silam.
"Kelima anggota KKB yang menyerahkan diri tersebut tersebar dari wilayah Kampung Menawi dan Yapen Timur," kata AKBP Ferdyan kepada Kompas.com, Senin.
"Kami aktif lakukan pendekatan, pemahaman dan memberikan jaminan kepada keluarga mereka.
Segalanya baik-baik saja jika setia kepada NKRI. Ini langkah agar keamanan dan kenyamanan masyarakat di pelosok kampung dapat tercipta tanpa ada kelompok yang berseberangan," ujar Ferdyan.
Masih ada lagi beberapa wilayah yang menjadi target dalam membersihkan KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Pendekatan pun masih terus dilakukan aparat. Diberitakan sebelumnya, lima anggota KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, menyerahkan diri ke Polres Kepulauan Yapen, Senin (26/4/2021).
Tak hanya menyerahkan diri, kelima anggota KKB ini juga menyerahkan empat pucuk senjata api rakitan berserta 11 amunisi tajam. Mereka juga mencium bendera merah putih sebagai tanda setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Foto : Seorang anggota KKB saat menyerahkan senjata api rakitan kepada Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi, Senin (26/4/2021). (Polres Kepulauan Yapen)
Anggota KKB Suka Rela Serahkan Senjata ke TNI
Sampai saat ini TNI-Polri masih terus berkonflik dengan KKB Papua.
Terkait hal tersebut ternyata tak semua anggota KKB Papua tetap melawan TNI-polri.
Ada anggota KKB yang menyerahkan senjata secara sukarela karena tersentuh dengan kebaikan TNI.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini masih berkonflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Walau demikian, ternyata tak semua anggota KKB Papua ini menentang keberadaan TNI di wilayahnya.
Ada seorang warga yang merupakan keluarga anggota KKB Papua, rela menyerahkan senjatanya secara sukarela ke TNI.
Tentu saja hal ini menjadi angin segar, di tengah konflik yang terjadi antara TNI dan KKB Papua di Bumi Cendrawasih.
KKB Papua merupakan yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia.
Nah, warga yang menyerahkan diri berinisial AB (46 tahun). Ia merasa tersentuh dengan bantuan dan kebaikan TNI.
Oleh karenanya AB, pria 46 tahun tersebut rela menyerahkan senjata yang ia simpan.
Pada 14 Maret tahun 2020 kemarin, Pusat Penerbangan TNI (Puspen TNI) mengunggah di Instagram mengenai penyerahan senjata api oleh AB.
Senjata itu adalah rakitan kaliber 5.56 mm, yang ia serahkan ke Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Makadi, Jalan Poros Trans Papua Km 170, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya.
Disampaikan lewat rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu 11/3/2020.
AB memiliki bivak berburu dan kebun yang tidak jauh dari Pos Makadi.
Itulah sebabnya ada kedekatan dan hubungan baik dengan anggota TNI yang bertugas.
"Saat menyerahkan senjata yang bersangkutan menyampaikan, kedekatannya dengan anggota Pos Makadi yang sekarang dengan dirinya sangat berbeda dengan Satgas Pamtas sebelumnya.
"Sehingga membuatnya simpati dan sudah menganggapnya seperti saudara sendiri," terang Mayor Inf Rizky.
Dituturkan oleh AB jika ia merasa tersentuh dengan kebaikan dan bantuan TNI yang bertugas di sana.
"Kedekatan saya sudah seperti keluarga dengan Pos Makadi karena sering dibantu.
"Tepatnya pada tanggal (5/3/2020) lalu, usai saya dibantu beras dan obat-obatan, membuat saya merasa semakin simpati dan berkeinginan untuk menyerahkan senjata yang disimpan di dekat hutan Barki titipan dari keluarga," ucapnya.
AB menyerahkan senjata milik kakak iparnya, seorang anggota KKB Papua TPN-OPM wilayah Merauke.
Senjata itu dititipkan usai adanya kerusuhan di Merauke tahun 2001.
Ia beralasan ingin menghilangkan jejak.
Pada Maret tahun 2020 kemarin juga ada satu anggota KKB menyerahkan diri ke TNI.
Ia bernama YK (54) dan sukarela menyerahkan dirinya.
Tidak lupa senjatanya juga ikut diserahkan, jenis CIS bersama dua butir amunisi.
Senjata diserahkan kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad, Pos Toray, Distrik Sota.
Awalnya adalah kegiatan rohani yang dilaksanakan Satgas Yonif MR 411.PDW Kostrad Kampung Siplas.
YK menyampaikan kepada anak angkatnya Praka Andri E Ginting (anggota Pos Toray) jika dirinya adalah anggota KKB Papua dan mempunya senjata yang disimpan di hutan.
“Atas informasi dari anggota kami tersebut, kami menindaklanjuti untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi secara persuasif bahwa memiliki senjata secara ilegal menyalahi hukum yang berlaku, “ tuturnya.
Lebih lanjut diungkapkan Rizky, pada hari Sabtu (22/2/2020) Pukul 23.00, YK mendatangi Pos Toray.
Ia secara sukarela menyerahkan satu pucuk senjata api jenis CIS dan dua butir amunisi kaliber 22 yang diterima langsung Danpos Toray Letda Inf Wesly Baslius Tanaem.
“YK mengakui bahwa dirinya dulu adalah simpatisan TPN/OPM,“ jelas Alumni Akmil 2003 itu.
"Sedangkan senjata api tersebut adalah pemberian dari saudaranya berinisial APG (60) warga Kampung Toray, yang telah meninggal dunia," pungkasnya.
Berita lainnya terkait KKB Papua
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan Judul "Bak Tak Peduli dengan Nyawanya Sendiri, Anggota Keluarga KKB Papua Ini Serahkan Senjata karena Tersentuh oleh Sikap Anggota TNI, 'Saya Sudah Seperti Keluarga', https://intisari.grid.id/read/032660469/bak-tak-peduli-dengan-nyawanya-sendiri-anggota-keluarga-kkb-papua-ini-serahkan-senjata-karena-tersentuh-oleh-sikap-anggota-tni-saya-sudah-seperti-keluarga?page=all
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyerahkan Diri ke Polisi, 5 Anggota KKB Cium Bendera Merah Putih", https://regional.kompas.com/read/2021/04/26/205403978/menyerahkan-diri-ke-polisi-5-anggota-kkb-cium-bendera-merah-putih?page=all#page2